Kamis, 22 Mei 2014

Rp 100.000 ke Malaysia (Part II)

   Here we go for the part II! Setelah menghabiskan beberapa jam semalam di airport yg superrr colddd, gue dan adek gue ready to explore KL! Sekitar jam 08:30 pagi, kami naik bus ke KL Sentral. Harga tiketnya saat itu MYR 8. Di bus kami nggak tau apa-apa karena langsung tidur nyenyak sampe tiba di KL Sentral haha. Ohya sebelumnya kami ngisi perut pake pop mie yg kami bawa dari Indonesia. Air panasnya ngambil dr drinking tap. Kami nggak beli makan lagi karena kami pikir bakal sarapan di Bukit Bintang, KL. Long story short, setelah tiba di pemberhentian KL Sentral, kami langsung nyari ticket booth untuk naik monorail ke Bukit Bintang. Rada jauh dari pemberhentian bus. Dan tas kami itu berat gilak! Kebetulan pemberhentian bus nya itu di daerah stasiun KA Sentral dan ada locker untuk nitipin barang di daerah WC. Awalnya kami PD aja mau bawa-bawa tas kami kemana-mana selama mengexplore KL. Tapi, setelah beberapa langkah menuju monorail, kami nggak kuat dan memutuskan untuk nyewa locker aja haha. Lockernya beda-beda besarnya. Harga sewa locker dari MYR 5-MYR 20. Dan lockernya banyak yg nyewa, lhoo.. Jadi bisa juga nggak kebagian. Lucky us, kami dapet locker yg cukup untuk tas kita berdua. Harganya MYR 10. Setelah itu kita berangkat deh dengan tentengan seadanya dan ringan untuk mengexplore KL!^^

   Naik monorail, kami dapet koin biru gitu. Jadi bilang ke mbaknya (mbaknyaaa haha) mau ke Bukit Bintang, lalu dia kasih tau harganya, which was MYR 2.10 dan kita dikasih koin biru dari plastik. Setelah itu, tap koinnya, masuk untuk nunggu monorail. Setelah sampai di tempat yg dituju, koinnya dimasukin untuk keluar, deh! Praktis, yaa. Jauh dari yg namanya macet. Nyaman, deh. Tadinya mau makan di Jalan Alor, Bukit Bintang, tapi kami waktu itu agak bingung dan mutusin untuk langsung ke Petronas Tower dulu aja. Perut kami isi lagi pake cemilan yg kami bawa dari Indo. Laluuu kami jalan kaki ngikutin palang serta nanya-nanya orang untuk sampai ke Petronas Tower a.k.a Twin Tower dan itu jaaauuuhhh sekaliiiii dari daerah Bukit Bintang T.T Jauh banget pokoknya. Kalau mau tau seberapa jauh, coba sendiri aja :-/ Somehow, setelah pulang dari Petronas Tower, kami baru tau kalau mau deket untuk menuju ke sana, harusnya turun di stasiun berikutnya, after Bukit Bintang. Yaudahlah yaaa, itung-itung olahraga :))

Hi, Twins!

    Setelah puas foto-foto di Petronas, kami pun lanjut menuju Batu Caves. Tapi sebelum itu, kami makan dulu di mall nya. Lunch berupa 2 nasi, 1 ayam (gede jadi bagi 2) dan 3 sate seafood gitu (bulet gede-gede) dan soda 2 gelas. Semuanya MYR 9.59 berdua. Terus kami ketemu kios Durian Durian dan girang banget karena jual makanan made of durian. Kami beli es krim durian yg enaaak banget sama bolu durian. Ohya kami juga mampir ke kios yg jual pretzel dan beli yg rasa caramel kalau nggak salah. Itu yummy sekaliii. Setelah puas jajan-jajan, kami naik monorail lagi untuk kembali ke KL Sentral dan lanjut beli tiket seharga MYR 2 naik kereta menuju Batu Caves.



   Di Batu Caves, kami jajan ladoo (begitu bukan yah nulisnya?) makanan khas India. Dan beberapa cemilan khas India juga. Lucunya, ketika gue bawa-bawa plastik, seekor monyet (emang banyak monyet berkeliaran di situ) menerjang gue!-_- Dan Idk why, I shouted, "NO! NO! GO!" sambil mengacungkan jari macam marahin doggy gue haha. Reflek gituu. And that monkey went away. Thank God gue nggak dicakar atau digigit haha. Ohya sebelum pergi dari Batu Caves, gue dan adek gue bikin tato hyenna. Harga 1 tangan MYR 5. Harganya beda-beda, sih, tergantung model. Habis itu kami cusss ke Jalan Alor untuk wisata kuliner. Di sana kami beli durian yaaang superbb delicious! Harganya 20 MYR. Makan di tempat dengan tangan pake kayak sarung tangan made from plastik bening. Habis itu kita juga penasaran sama es mata kuching dan beli juga. 1 gelas harganya MYR 1.50. Rasanya? Di Indo sih kita kenal dengan nama liang teh ternyata! :)) Lalu kami juga makan asam pedas laksa dengan harga MYR 6 yg ENAK BANGET BANGET! Sumpah mau lagiii :( Tapi nggak tau dimana nemu makanan itu di Indo hiks! Asam pedas laksa, I miss youu :(

   The day in KL was almost over when we finished our dish in Jalan Alor. Suddenly, hujan turun, deras banget. Nggak suka nunggu, kami sembari mengunjungi toko oleh-oleh sambil payungan pake pashmina. Beli sedikit oleh-oleh, terus kita lanjut ke stasiun monorail dan balik ke stasiun KL Sentral. Sampai di stasiun, kami nyari tempat mandi dan ternyata di sana ada kamar mandi untuk mandi yg disewakan seharga MYR 5. Gpp deh, daripada lengket-lengket basah ke Spore, yg ada masuk angin. Kamar mandinya juga bersiihh dan sepi. Nyamannnn. Lalu setelah mandi kami beli makan burger item haha. Rotinya warna kehitaman gitu. Mungkin terbuat dari kacang hitam kali. Dagingnya pork, harganya MYR 4.90. Belinya di Jalan Alor. Pokoknya kalau mau wiskul di KL, ke Jalan Alor aja okay! Makanan di sana enak semuaaa dan banyak banget! Setelah kenyang, kami menunggu jadwal kereta kami berangkat sambil video call pake line sama keluarga kami di rumah. Di Stasiun KL Sentral wifinya kenceng dan free! Ada tempat buat charge hp juga. Jadi, waiting is not a boring thing to do there. Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, kami memasuki kereta Senandung Sutra dan ready menuju Singapore! Harga tiketnya MYR 34, kami beli lewat online. Jadi tiketnya udah diprint dan kami bawa dari Indo. Sebenarnya, ada tempat duduk macem tempat tidur gitu di kereta itu, harganya juga beda dikit sama tempat duduk biasa. Tapiii kami kehabisan :( Untungnya selama di kereta kami bisa tidur sih, walaupun teteup tersiksa karena kedinginaaaan. Dinginnya berlebihan sekaliii padahal udah pake jaket, kaos kaki dan pashmina T.T Selama menuju Singapore, kereta berhenti sekali di Johor Baru untuk imigrasi. Jadi dengan muka bantal mesti turun dan ngantri imigrasi. Setelah itu, kami kembali ke gerbong kereta dan ternyataaa di situ banyak orang Malaysia yg naik kereta juga untuk ke Singapore. Mereka semua berdiri di gerbong dan itu banyak sekali orangnya. Usut punya usut, ternyata mereka itu warga Malaysia yg kerja atau sekolah di Singapore! Luar biasa ya, bolak-balik 2 negara tiap hari-,- Oh ya, dari stasiun Johor Baru ke stasiun Woodlands, Singapore, cuman makan waktu 5 menit. Dan tadaaa! Pukul 07.00 pagi waktu setempat kami tiba di Singapore, glady, safely, and excitedly! :)


   Kesimpulan gue? Kuala Lumpur sangat sangat mudah dijelajahi! Biaya hidup juga nggak jauh beda sama Indonesia. Makanan enak cari di Jalan Alor. Kebersihan lebih baik dibanding Jakarta. Orang-orangnya surprisingly ramah-ramah. Jangan takut nyasar, asal nggak malu bertanya, nggak sesat di jalan ;) Jangan lupa juga, banyak-banyak cari tau tentang suatu tempat sebelum travelling ke situ. Supaya nggak buang-buang waktu untuk nyasar. Apalagi kalau waktu singkat, bikin list mau kemana aja jadi jelas dan nggak buang waktu. Apalagi kayak gue waktu itu, udah beli tiket ke Singapore, booking hostel di sana, dan juga beli tiket pulang ke Indo dari Singapore. Jadi, gue nggak butuh bad surprises on my journey that time. Puji Tuhan semua berjalan dengan lancar. Well, somehow, I miss KL's asam pedas laksa haha! Hope to find it here one day or even we can go back to KL! :D Amen! See you in the next post about my journey to Singapore! :)





Esra Masniari Tambunan

Rp 100.000 ke Malaysia

   Hello! Well, it's been a while since I've posted my last writing here! Kali ini sesuai judul, gue bakal ngepost mengenai kisah perjalanan gue ke Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 01 Maret 2014 lalu. Rp 100.000, 00 ke Malaysia? Yup! Bener banget :D Gue dapet tiket super murah terbang ke KL lewat Air Asia! Waktu itu gue seneng banget karena dapet tiket semurah itu di saat gue punya rencana liburan ke KL-Singapore bareng adek-adek gue. Ohya, akhirnya yg berangkat ke KL-Spore cuman gue dan Esther, sedangkan adek gue yg lain, yaitu Elda, nggak jadi ikut karena dia males nabung abis dari Bali sama temen-temennya. Too bad, huh?

   Dengan tiket semurah itu, gue sama Esther sangat happy flying to KL. Rencana kami pun menghabiskan waktu 2 hari semalem di KL lalu lanjut ke Singapore. The unique thing that we hadn't experienced before was spending a night in the airport; sleeping. Haha! Jadi ceritanya itu kami dapet tiket penerbangan malem, berangkat sekitar jam 8 an deh yaa, gue rada lupa. Terus nyampe sana sekitar jam 11.30 malem. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk nggak perlu nginep di hotel karena rada percuma, pagi-pagi banget kami bakalan langsung keliling KL dan malemnya yaitu tanggal 02 Maret 2014, kami berangkat ke Singapore naik kereta Senandung Sutra, tepatnya jam 11 malem.

   Tiba di bandara KLIA, komen gue pertama? Banyaaak banget yg tidur ngampar di lantai airport! Haha. Bandara ini khusus penerbangan low cost, jadi mungkin yaa banyak TKI gitu kali yaa, yg bermalem di sana. Orang banyak bangeeet yang tidur beralaskan koran, bahkan tikar segala! Some people were so well prepared, meanwhile, gue dan adek gue cuman bisa ketawa ngeliat pemandangan itu dan ngebayangin kalau kita bakal ended up begitu juga. Setelah asyik main hp untuk update status Path (asik gaul) dan juga ngabarin keluarga kalau kami udah arrived in KL happily and safely serta hungrily, kami mutusin untuk ke kantin airport to have some dinner. Setelah milih-milih makanan di beberapa kios di situ & ngitung-ngitung pengeluaran, pilihan kami jatuh ke roasted chicken pake nasi. Totalnya MYR 4.50. Waktu itu kurs nya sekitar Rp 3.500 untuk 1 MYR (Malaysian Ringgit); jadi kalau dirupiahain makan malam kami itu sekitar Rp 15.750,00 lah ya. Pretty cheap, huh? Di Indo juga sekitaran segitu lah. Enak kok. Ohya untuk minum, kami bawa 2 botol minum tupperware gede dan kami isi di airport. Kebetulan ada semacam fountain water gitu lah, ya, yg safe to drink. Yg gue tau letaknya di depan Starbucks. Nggak tau deh, ada lagi atau nggak di tempat lain di KLIA nya.

   Lalu setelah kenyang, kami mutusin untuk tidur, so it means thaaat: cari lapak! Haha. Kami muter-muter aja nyari lapak paling pewe untuk tidur. Setelah nemuin yg menurut kami paling rada sepi (karena tengsin juga tidur ngampar depan orang banyak haha), kami pun gelar pashmina buat jadi alas, make jaket, dan ngejadiin tas kami sebagai bantal. Sebelum tidur ya ketawa-ketawa dulu karena itu sooo far sama yg namanya comfort dan super dingin! Yaiyalah yaa, alasnya cuman pashmina yg tipis, sedangkan lantai airport itu dingin banget dan AC di sana juga sangat sangat dingin. Gue cuman bertahan tidur sekitar setengah jam lalu kebangun karena nggak kuat untuk tidur lagi saking dinginnya. Padahal gue juga udah pake kaos kaki lohh.. Lalu ketika terbangun, gue liat barisan bangku di depan gue yg tadinya penuh sama orang-orang udah kosong, jadilah gue mikir untuk pindah ke situ. Gue mencoba untuk ngebangunin adek gue, tapi dia nggak bangun-bangun. Lalu gue bawa semua tas dan gue pindah selonjoran di bangku sambil terngantuk-ngantuk tapi tetap ngawasin adek gue, barangkali dia bangun supaya nggak panik liat gue nggak ada di sampingnya beserta barang-barang kami haha. Lucky me, baru sebentar pindah, adek gue udah bangun dan bener, dia bangun dengan kaget dan celingak-celinguk karena gue nggak ada di samping dia beserta barang-barangnya haha. Gue pun segera memanggil dia dan akhirnya, gue bisa tidur sekitar sejam lagi sambil selonjoran di bangku dengan kepala nyender di tas. Saat itu gue merasa sangat tersiksa serta kangen kasur & bantal empuk juga selimut hangat di rumah huhu. Sempet terlintas di pikiran untuk nyewa kamar aja di Tune Hotel yg terletak di seberang airport tapi gue akhirnya gue tetep teguh pada pendirian untuk setia menekan budget dan pantang boros. Cuman tidur bentar, kok! Dan gue berhasil! Haha.

  Sekitar pukul 05.00 pagi, gue dan adek bangun dan memutuskan untuk mandi. Kebetulan di KLIA ada kamar mandi khusus mandi dan itu bersiiihh kok. Pokoknya kondisi airport nya untuk tidur dan mandi OK banget, deh. Jangan takut sama masalah sanitasi karena itu bukanlah masalah sama sekali hehe. Ya paling masalahnya untuk tidur ituu, dingin banget! Tapi kalau emang buat gue, travelling ada 2 jenis. Travelling untuk santai-santai boleh lah, nginep di hotel bagus dan bisa buat leyeh-leyeh. Tapi untuk jalan-jalan ke KL-Spore kemaren, gue travelling untuk mengembara istilahnya haha, jadi say no to pemborosan. Jadi, kalau untuk istilah tidur, yg penting tidur aja, kan? Ngapain hotel bagus-bagus, gitu. Yg penting bersih, tempat terjangkau dan aman. Nah, waktu di KL kemaren itu waktu untuk tidur juga sebentar, jadi gue memutuskan untuk tidur di airport. Lumayan banget buat pengalaman dan melatih mental! Haha. If you love adventures, you should put "sleeping in the airport" to your bucket list while travelling. At least once in your life! Nggak rugi dicoba. Seru, kok :p




to be continued.........