tag:blogger.com,1999:blog-13609103591209252402024-03-12T21:09:41.948-07:00Ischa BahaFrom 26 alphabets to a lot of story.Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.comBlogger94125tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-52302492610463800992020-10-22T03:42:00.001-07:002020-10-22T03:42:15.756-07:00Mama :)dia yg menginginkan kita bahkan sebelum kita lahir..<br />
dia yg menenun kita di dalam doanya , berharap kita segera hadir ke dunia bahkan jika hal itu harus mengorbankan hidupnya..<br />
dia yg tak pernah lelah menyiapkan segala macam hal untuk kita..<br />
MAMA..<br />
<br />
mama yg kita musuhi saat dia melarang kita bermacam-macam.<br />
kita yg dengan mudahnya mengatakan , "mama ngga sayang aku!" saat permintaan kita tidak diturutinya.<br />
kita lupa atau bahkan ngga pernah memikirkan bahwa bukan cuma 9bulan mama berjuang untuk kita , melainkan setiap menit di dlm hidupnya.<br />
<br />
dia yg memutar otak , berusaha keras memikirkan supaya kita ngga bosan dengan makanan rumah..<br />
dia masak menu berbeda setiap hari supaya kita betah di rumah , sehingga dia bisa melihat kita di dekatnya setiap saat.<br />
<br />
terkadang mama besikap over protective dan kita membencinya , tetapi tanpa kita sadar , mama cuman terlalu syg sama kita dan ngga mau kita jauh dari dia.<br />
karena kita lebih betah di luar rumah bersama teman2 ato jalan-jalan ke mall.<br />
dan mama merindukan di masa saat kita masih belum sekolah , di masa setiap saat kita di dekat mama , manggil namanya saat ketakutan , minta dipeluk saat bunyi petir yg terlalu keras , dan berbagai hal yg ia rindukan , namun tak kita kenang..<br />
<br />
dia wanita yg menunggui kita di luar kelas saat hari pertama kita bersekolah.<br />
dia berdesak-desakan di depan kelas dengan mama-mama lainnya , memastikan agar kita tetap bisa melihat dia dari dalam kelas supaya kita ngga menangis..<br />
lalu saat kita bertambah dewasa , kita malu dianter mama ke skolah , kemudian menyuruhnya cepat pulang.<br />
tapi mama cuma tersenyum dan memaklumi klo kita sudah bertambah dewasa..<br />
mama sayang banget sama kita..<br />
<br />
mama yg melarang kita pacaran.<br />
lalu kita membohongi dia dengan berbagai alasan , supaya bisa jalan sama pacar kita.<br />
tapi mama percaya..<br />
mama selalu percaya sama buah hatinya..<br />
dan tanpa sadar kita sebenarnya telah melukai hati mama.<br />
yg begitu putih untuk kita nodai..<br />
<br />
kalau mama marah , kita mengumpatinya dalam hati dengan kata-kata kasar.<br />
kita minta mama memahami kita , tanpa pernah kita coba untuk memahami mama.<br />
bahkan kita ngga segan melawan mama , kemudian membuat dia menangis.<br />
tapi ketahuilah , setelah memarahi kita mama berdoa dan minta maaf sama Tuhan karena udh bikin anak tercintanya bersedih.<br />
tapi kita berdoa untuk ngadu sm Tuhan klo mama kita "jahat".<br />
<br />
mama yg capek tiap hari , ngerjain pekerjaan rumah.<br />
tapi saat kita pulang sekolah dan mengeluh kaki kita sakit , masih sempat mama mengurut kita.<br />
dan harusnya di saat seperti itu kita udh sadar klo mama sayang bgd sm kita.<br />
dan setiap mama punya hati terindah di dunia..<br />
<br />
<br />
<br />
saat nanti tiba waktunya kita membangun keluarga baru , jangan salahkan mama klo dia pengen kita sering-sering menelefonnya , menjenguknya , atau bahkan menginap.<br />
dia terlalu sayang dan bahkan sedih karena sudah menyadari bahwa anaknya sudah benar-benar dewasa sekarang.<br />
bahwa kita tidak butuh dia lagi menurut ego kita.<br />
tapi salah , sebenarnya dia yg selalu ada terdepan menawarkan diri untuk setiap permintaan kita.<br />
membantu kita..<br />
karena di matanya kita selalu buah hati kecilnya yang selalu membutuhkannya.<br />
<br />
dan di detik terakhir hidupnya , bukan kematian yg ia takutkan , melainkan kerinduan.<br />
jika mama pergi , ia akan merindukan kita , itulah yg ia takutkan saat menghadapi kematian..<br />
<br />
maka itu , jangan nakal-nakal sama mama..<br />
<b><big>karena mama adalah kiriman Tuhan yg ada di dunia untuk mewakili-Nya berada di setiap tempat :)<br />
<br />
<br />
</big></b>I love my mama , though i never tell you , mom..Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-53098008228185906522015-06-11T08:08:00.001-07:002015-06-11T08:10:13.591-07:00I Found Nemo! Tahu ikan Nemo, kan? Ikan kecil cantik berwarna putih dan oranye? Awalnya, gue nggak menduga kalau ikan tersebut hidup di perairan Indonesia. Tapi, setelah mengetahui pulau Pahawang dan mengikuti tripnya, barulah gue tahu! Ikan Nemo ini sendiri tidak terlalu banyak jumlahnya di perairan Pulau Pahawang. But, lucky me, I found the nemo!<br />
<br />
Perjalanan ketemu Nemo gue dapatkan dari mengikuti trip ke Pulau Pahawang, Lampung, bersama rombongan teman-teman bulan Januari tahun ini, 2015 lalu. Salah 1 adek gue, Elda, juga ikut. Perjalanan ke Pulau Pahawang kami tempuh setelah menaiki kapal ferry bau dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakaheuni, Lampung, lalu dilanjutkan menaiki bus carteran rombongan trip yang jelek, tanpa AC, kursinya keras dan bikin leher pegal; selama 4 jam! Cukup panjang memang waktu tempuhnya. Tapi setidaknya, harga terbayarkan.<br />
<br />
Untuk acara trip ke pulau, pasti lah ada snorklingnya. Selama snorkling, baru kali ini gue puas karena itu lah snorkling pertama kali gue berani menanggalkan life vest gue! *bangga* Selama ini gue selalu snorkling pakai life vest, tetapi dengan menganut asas, "There's always a first time", gue pun memutuskan untuk menjadikan saat snorkling di Pulau Pahawang sebagai first time gue untuk berani berenang di tengah laut dan snorkling tanpa life vest! Rasanya? Pastilah deg-degan. Tetapi, gue sangat-sangat puas. Ternyata, jauh lebih enak berenang di laut tanpa life vest! Udah gitu, kami juga banyak melihat ikan-ikan yang beraneka ragam, serta tentu saja bertemu dengan Nemo!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-qSQ0JRpF870/VXmjl35e5AI/AAAAAAAAAUE/Pb09hCtsksk/s1600/11392872_10206426833405792_1772533991094296909_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-qSQ0JRpF870/VXmjl35e5AI/AAAAAAAAAUE/Pb09hCtsksk/s320/11392872_10206426833405792_1772533991094296909_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-rj1lYIHy6JY/VXmjrJjR-cI/AAAAAAAAAUM/GSOAM2ItT00/s1600/11412105_10206426831765751_3667094438849847846_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-rj1lYIHy6JY/VXmjrJjR-cI/AAAAAAAAAUM/GSOAM2ItT00/s320/11412105_10206426831765751_3667094438849847846_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ketemu bintang laut biru juga!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div>
Tapi, 1 hal yang gue sesalkan. Gue sempat memegang-megang karang lautnya untuk bertahan sewaktu foto-foto. Setelah gue sadari, hal itu kan seharusnya nggak boleh dikarenakan bisa menganggu ekosistem laut :( I am so sorry! Waktu itu gue masih newbie banget untuk urusan snorkling thingy begitu. Next time, I will never ever touch anything I see in the sea anymore! I promise!</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-daDnSmiAxs0/VXmkaKVRV2I/AAAAAAAAAUU/FinJ0DlXj10/s1600/11390498_10206426834205812_1453883343356287758_n%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="http://3.bp.blogspot.com/-daDnSmiAxs0/VXmkaKVRV2I/AAAAAAAAAUU/FinJ0DlXj10/s400/11390498_10206426834205812_1453883343356287758_n%2B%25281%2529.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Team</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lotta love,</div>
<div>
Esra Masniari Tambunan<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-5749316624185261412015-06-11T07:39:00.001-07:002015-06-11T07:39:46.612-07:00Hey Beach! (Part II) Hola! Masih bercerita mengenai pantai di Lombok, yaa.<br />
<br />
Jadi, selama 2 hari semalam menghabiskan waktu di Gili Trawangan dan ikut tour 3 Gili (Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno). Menurut gue, yang menarik dari Gili Trawangan itu sendiri adalah pantai paling ujung, dimana gue bisa menikmati sunset yang super cantik sambil minum dan menikmati musik reggae yang disetel abang-abang penjual minuman di situ. Everybody was literally really happy. That was one of the best moments in my life! Beach and reggae music? Equals heaven! Rasanya problem hilang sejenak hehe. Untuk snorkling nya sendiri biasa saja. Ikannya jarang dan kecil-kecil. Masih bagusan snorkling di Pulau Pahawang, Lampung, loh! Tapi, air dari laut di Gili itu sendiri, sih, yang memang bagus banget! Super biru dan jernih!<br />
<br />
Setelah puas menikmati Gili Trawangan, gue dan partner gue pun menaiki kapal yang sangat sederhana menuju Kota Mataram-nya Lombok. Tapi ternyata, kapal tersebut hanya mengantar kami sampai di Pelabuhan Bangsal. Sampai di Pelabuhan Bangsal kami harus mencarter mobil untuk menuju Kota Mataram. Seingat gue, harga carter mobil beserta supir adalah Rp 300.000,-. Itu pun secara diam-diam. Menurut si bapak, harga carter mobil paling murah adalah Rp 350.000,- tetapi karena dia belum dapat sewa seharian jadi didiskon aja.<br />
<br />
Selama di perjalanan yang menghabiskan waktu selama kurang lebih 3 jam, gue banyak ngobrol sama si bapak supir. Ternyata, Lombok sekarang jauh lebih sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tadinya, banyak turis asing yang suka menghabiskan waktu di Lombok, sampai-sampai Gili Trawangan penuh bule dan biaya hidup untuk wisatawan pun tinggi. Perbandingannya adalah, kalau di Jakarta harga laundry biasa per kg aja paling mahal Rp 8.000,- di Gili Trawangan harganya bisa mencapai Rp 25.000,-. Nah, lalu mengapa turis asing berkurang? Karena ternyata banyak turis yang seringkali ditipu-tipu saat berkunjung ke sana. Tentunya, para turis asing sering bertukar info mengenai tempat-tempat yang mereka sudah kunjungi. Sedihnya, kesan jelek lah yang mereka bagikan. Prihatin sekali, ya. Padahal Lombok bisa menjadi aset berharga buat pemerintahan lewat pariwisata.<br />
<br />
<br />
Long story short, gue dan partner tiba di Kota Mataram dengan selamat. Selama 2 hari di sana, kami dimanjakan sama pantai-pantai cantik yang luas dan masih sangat sepi. Salah satu pantai favorit gue adalah, Pantai Mawun! Baru kali itu gue benar-benar teriak luar biasa bahagia ketika mengunjungi sebuah pantai. Pasirnya luas, airnya hijau cantik, bersih dan sepi pula! Jaraknya cuman 15 menit naik motor dari penginapan kami di Kota Mataram. Sepanjang perjalanan ke Pantai Mawun pun kami dihibur oleh cantiknya pemandangan gunung dan bukit-bukit hijau. Indahnya nggak terkatakan. I love Mawun soooo much! Rasanya mengunjungi pantai itu cuma sekali nggak cukup! Sayangnya, waktu itu ombak agak cukup besar dan kami hampir terbawa ombak! Haha. Tapi kami malah ketawa-tawa setelah selamat. Gimana nggak ketawa, ternyata celana temen gue robek setelah hampir terseret ombak! Hahahahaha. Untunglah gue bawa celana jeans untuk dipinjamkan serta memakai celana renang, jadi temen gue nggak perlu pulang naik motor tanpa memakai celana! :D<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-NuEbEN6rbvQ/VXmdMTTnkqI/AAAAAAAAATw/mMMIPsPp6Cw/s1600/1382348_10206426672841778_6178321004198911748_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-NuEbEN6rbvQ/VXmdMTTnkqI/AAAAAAAAATw/mMMIPsPp6Cw/s400/1382348_10206426672841778_6178321004198911748_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">I never wish to have lighter skin. I have always loved my tan exotic skin.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-0xmqzlUwisY/VXmdMJH-xkI/AAAAAAAAATs/yNHRT13alOU/s1600/10390569_10205361074522486_3976908825327932545_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="http://2.bp.blogspot.com/-0xmqzlUwisY/VXmdMJH-xkI/AAAAAAAAATs/yNHRT13alOU/s400/10390569_10205361074522486_3976908825327932545_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mawun Beach, I'm in love.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
<br />
Lotta love,<br />
Esra Masniari Tambunan<br />
<br />
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-74041240283194890412015-06-11T07:10:00.001-07:002015-06-11T07:13:29.584-07:00Hey, Beach! (Part I) Hello! I'm back to work! Gue akui gue cukup malas untuk menulis blog akhir-akhir ini. Ditambah, gue lagi aktif-aktifnya ngegym, jadi waktu ngeblog jadi tergilas sama kegiatan-kegiatan rutin gue. But, again, gue merasa takut lupa sama apa yang udah gue jalani, so...<br />
<div>
<br />
<br />
Kali ini gue mau cerita betapaaaa gue kangennya sama pantai! Duh, dibanding hiking naik gunung, (I'm not a fan of hiking), gue jauh lebih menggemari pantai! Dibanding sama para travelers kece yang udah menyambangi puluhan pantai-pantai cantik, misalnya seperti travel writer idola gue, Trinity, tentulah pengalaman mengunjungi pantai-pantai cantik gue masih cetek. So far, sampai tulisan ini dibuat, pantai tercantik yang pernah gue kunjungi adalah PANTAI MAWUN, Lombok!<br />
<br />
Gue mengunjungi Lombok bulan Desember tahun 2014 lalu. Awalnya, gue mengunjungi Bali, which has always been my favorite place. Gue sangat-sangat cinta Bali, sih. Sampai-sampai gue bercita-cita ketika tua nanti, gue harus menghabiskan waktu gue bersama pasangan untuk tinggal di kawasan Ubud. I've been in love with Ubud since 2011, the second time I went there. Waktu itu gue menghabiskan 8 hari di Ubud, berkaitan sama acara UWRF (Ubud Writers and Readers Festival). Momen selama 8 hari di sana benar-benar menyisakan kenangan indah yang ngangenin parah! Ya dimulai dari itu lah kali pertama gue mengikuti acara super keren begitu, kerja sama orang-orang asing dari berbagai negara, kemana-mana jalan kaki or naik sepeda (padahal jalanan Ubud itu naik turun!) demi hemat ongkos, and... was secretly in love too! Haha. 8 hari bisa jatuh cinta? Ya, udah kayak di film-film emang lol. That was super fun, so I have always wanted to go back to Bali. Kalau bisa, sih, every year!<br />
<br />
Ok, back to Lombok story. Jadi, setelah menghabiskan 3 hari 2 malam bersama teman-teman di Bali untuk benar-benar sekedar having fun, gue dan teman gue, mengunjungi Gili Trawangan! I loved Gili Trawangan. Airnya sih yang super cantik yang bikin betah. Tapi, sialnya, gue salah milih penginapan! Tergiur sama keeksotisan penginapan gue, mata gue pun tertutup sama lokasi penginapan yang sangat nggak strategis itu. Bayangkan, di Gili Trawangan itu alat transportasi hanyalah sepeda dan semacam delman. Berhubung gue nggak suka melihat kuda diperlakukan sebagai alat transportasi yang menurut gue semacam menyiksa, gue pun memutuskan untuk selalu mengendarai sepeda. Rupanya, jarak 10 menit bersepeda dari penginapan ke pusat keramaian Gili Trawangan bikin gue semaput!<br />
<br />
Gili Trawangan bisa dibilang belum punya sistem penerangan yang cukup. Jalanan dari pusat Gili Trawangan ke penginapan gue itu nggak ada lampu yang memadai. So, benar-benar gelap kalau di malam hari. Niat untuk party malam hari pun gagal karena mengingat kami harus naik sepeda gelap-gelapan pulangnya. We tried once, though. Dan bisa ditebak, karena super gelap, gue pun jatuh dari sepeda dan luka!-___- Sakit di kaki gue masih berasa setelah 3 bulan setelah peristiwa itu. Amazing, wasn't it? Duh, nggak lagi-lagi! Saran gue, tetaplah berpegang teguh pada prinsip: "Penginapan boleh murah dan unik tapi tetap harus berlokasi strategis untuk kemana-mana."<br />
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-B7nFJ2QEjaI/VXmWmxpHfcI/AAAAAAAAATc/L-xtbmF8JzU/s1600/10533809_10205361068122326_7094242017036352354_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="http://3.bp.blogspot.com/-B7nFJ2QEjaI/VXmWmxpHfcI/AAAAAAAAATc/L-xtbmF8JzU/s400/10533809_10205361068122326_7094242017036352354_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">When I was just arrived in beautiful Gili Trawangan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
to be continued.......</div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-26911843373458499552015-03-10T04:25:00.002-07:002015-06-11T06:37:59.617-07:00My Travelling Life At the Moment <i> (I was writing this part during my trip using train to Malang from Jakarta, March 10th, 2015)</i><br />
<br />
HELLO! I am on my way to Malang by train at the moment and dunno what to do because I have no friends to chat haha. Yeah, gue lg nyoba solo travelling ke Malang ini! Gue memutuskan buat sum up my journey in recent past times aja deh.<br />
<br />
SINGAPORE (PART II)<br />
Actually I should have written my story about my journey to Singapore with my sister like a year ago! Can you imagine how busy (or sok busy) I am? Soo yg bikin gue sempet absen ngelanjutin blog gue was I was really busy looking for a job that time and finally once I got accepted, berbagai kesibukan langsung melanda gue. Jadi, sempet vakum utk ngelanjutin, deh. But, I still need to carry on the story because I don't wanna forget my journey yg sangat sangatlah mengesankan dan membahagiakan ehe.<br />
Berawal dari lanjutan cerita mengenai jalan ke Singapore bulan Maret tahun 2014 kemaren, intinya gue ke USS sama adek gue dan itu gokil berat! The gokil part was waktu kita bawa 1 ransel kita yg berisi barang-barang yg kita butuhkan selama di USS and it turned out to be such annoying! The better part was when we found out that USS gave the visitors a free locker for rent, yet it was only for limited time. I guess cuman buat sekitar 30 menit, yaa. What was even more gokil adalah tiap 30 menit, setelah kami menikmati satu permainan, kami harus lari-lari to take our stuffs out from the locker. If we were late? We had to pay haha. Kebayang ngga berapa kali kami lari-larian untuk ngambil ransel kami? However, USS made us happy as cray! My most favorite ride was Transformers! Aaahh itu keren banget, asik parah. I think I'll have another trip to Singapore around June this year, and without any doubt, I'll go back for the USS!<br />
<br />
<br />
KILUAN BAY, LAMPUNG (March 2014 - too bad I don't remember the exact date)<br />
I had this trip with my former office mates at English First. As I recall, I went there with Lita, Kuri (Lita's friend), Agnes, Yuli, and his brother, Jack, Sly, Leslie, Paul, and Lewis! Tapi kami joined an open trip from Travollution gitu, jadi yg ikut nggak cuman kami aja. Titik point trip ini adalah di Pelabuhan Merak pada pukul 23:00 WIB. Waktu itu hari Jumat, jadi kami berangkat langsung from our office after work. We took ARIMBI bus and you know what, di tengah-tengah perjalanan, my bule friends drank whisky yaelah hahaha. They were also freaked out when they almost couldn't find any beer in Pelabuhan Merak lol. Long story short, the journey was fine, perfectly fine, I could say. We luckily got to meet the lovely dolphins!!! Beberapa orang bilang kalau agak susah untuk bertemu sama para lumba-lumbanya nowadays, but since I know I'm a lucky if it's about travelling, we saw the dolphins! Yg paling menakjubkan selain pertemuan dengan lumba-lumba adalah naik jukung pagi-pagi, lalu menyaksikan matahari terbit di tengah-tengah laut yg kalem aaah it was so wonderdul! Indahnya sampai sekarang masih membekas. Another place in Kiluan Bay that we visited was the Lagoon. Agak sedikit tracking menanjak utk mencapai Lagoon, but it was worth it. More surprise was when we were at the boat to go back to the dermaga. Lautnya lagi jelek banget dan perahu kami gonjang-ganjing nggak karuan sampai miring sekali lalu menyiram orang-orang yg lagi tiduran! That was a little bit awful because we were on the boat for like 3 hours. But, the rest were fine. We were safe and happy. You could find the photos of my trip collection in my instagram account: esratambunan. I don't have any photos of it to upload on my phone currently.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<i>to be continued...</i>Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-49663919325829175742015-03-05T07:01:00.002-08:002015-03-05T07:03:54.620-08:00How Am I?Life has been cruel to me recently. I am afraid of speaking to anybody because whatever I say just makes them hate me even more. I can't stand pain by those words stabbed to my little sensitive heart. By that, I let myself be blamed for something I cry over.<br />
<br />
<br />
Why should I blame myself for being too sensitive? Why don't this mean life fix their attitude towards me? I am tired of pretending to be just fine while the fact is I am not at all. I am 24, and a 24-year-old-human is okay to cry because of being torn and depressed.<br />
<br />
What's not okay is to hurt people and let them ripped and drowned in tears; letting them cry over words like this.<br />
<br />
People need love. I do need, too.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Life, please stop bugging me.Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-14973270702189830732014-10-11T22:47:00.001-07:002014-10-11T22:47:55.233-07:00Surat Untuk Pak Bowo OMG. I wrote this and saved it into the draft. Well, I know people have forgotten the open letter rumor several months ago. But, I think I still need to post it. So...<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Good day, sir. I am writing to you here because I don't know how to post it in on tumblr and I don't want to find out how to either. So, I let my soul writes here and I hope someday, somehow, you'll be able to read this open letter to you.<br />
<br />
I'm surprised to see many people are concerned about you and they want to spare some time to write to you. Either you're willing to read it or not, (well, actually you'll be just fine when you read those letters) those letters still come up everyday. I 'm interested in expressing my thoughts about you because I'm also interested in your exceptional character. I mean, look at you! You definitely love yourself and you've got great ambition to be the greatest person in my lovable country, Indonesia.<br />
Dear, Mr. Prabowo, your life must be hard. You know; there is a metaphor in this world about an egg and boiling water. This raw egg used to be soft and mild before it is boiled in a boiling water. When it comes up from the hot water, the egg becomes cooked and no longer soft. All I can think about this metaphor someway, is you. Well, not exactly only you. It's me and you. I know how it feels like. I can still smell the blessedness of my childhood. It's a great fortune for me. I was just young and happy. I didn't know what pain was. I only cried when I wanted some snacks that my dad banned to be eaten by his kids. When I grew older and more mature, I knew pain. Maybe it's not as painful as yours, but I felt pain too. I cried several times; trying to fix my heart, but it didn't heal quickly like I've always wanted. I became that cooked egg; I'm no longer soft and mild. I was angry with what happened in my life. Again, I'm no longer that soft raw egg. And now, I looked at my reflection on you. You are exactly just like me. You didn't want to lose because losing is pain. Yea, I know because when I knew what pain was and how exactly that hurt me so bad, I unconsciously pulled the strength out of myself. It was great sometimes because I don't fear, but do you know when I am too strong I hurt people around me too?<br />
<br />
I am writing to you in a very painful condition right now. I have a big problem and I start to feel pain as well. It's just again, suddenly I remember you.<br />
<br />
Mr. Prabowo, you're not alone. I am also great and smart; without intending to exaggerate or show off, and I also have so many plans for Indonesia. I want - really really want - Indonesia to become a very great country. I don't want the money. I have no heart to see some people begging for food on the street while I am here; looking for the way how I should I spend my money for. However, I can't see myself become a president, rule our country. I am a self-centered woman. Maybe not always, but I can't lose. I don't want even to start as a candidate. I never look up to it. Wondering why? I am that cooked egg. I still figure out how to be a well cooked delicious egg.<br />
<br />
We're just the same. Mind to make it happen together? Don't worry, I can't lose too.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari TambunanEsra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-23554216256247908142014-10-11T22:22:00.001-07:002014-10-11T22:22:46.656-07:00Hello, Singapore! OMG! It's been ages since I haven't posted anything on my blog! It's dusty everywhere haha. I feel bad to myself, tho! I shouldn't be sok busy! Ok, gue sebenenrnya mau menceritakan pengalaman perjalanan gue yg menyenangkan bersama adek gue di Singapore, last March 2014. Oh, well, it's October already. Basi dan telat banget ga sih? Hm!<br />
<br />
Ok, I'm gonna try to remember what I did with sister in Singapore and here we go..<br />
<br />
Gue sama adek gue, Ester, pergi ke Singapore setelah melewati 2 hari yg menyenangkan di Malaysia. Tidur di airport yg super duper dingin, jalan kaki jauh banget karena salah turun di stasiun monorail, dan menikmati wisata kuliner di Kuala Lumpur, sooo we continued our journey to Singapore by using train. Kita berangkat pukul 23.00 I guess? Dan tiba di Singapore, tepatnya di stasiun Woodlands pada pukul 07.00 pagi. Anyway, keretanya juga dingin banget! *sob* Gue dan adek gue terbangun beberapa kali, selain emang terbangun untuk cek paspor di bagian imigrasi, karena kedinginan. Padahal gue udh pake jaket, pashmina, kaos kaki, masker, tapi tetap aja kedinginan! Huh. Sampai di Singapore, kita berdua naik bus nomor berapa ya, lupa-_- setelah agak bingung sebenta. Untungnya kita dipandu sama orang Indonesia yg kita kenal di kereta tadi. Setelah melewati perjalanan selama sejam di dalam bus, akhirnya kita sampai di main city of Singapore! Kita berhenti di bus stop Little India dan jalan kaki selama sekitar 10 menit, lalu nyampe deh di hostel kita, Footprints Hostel!<br />
Nginep di Footprints Hostel recommended, kok. Untuk 2 malam berdua, biayanya sekitar 750an ribu Rupiah di dorm yg isinya mix (cowok & cewek) ber 10. Itu kamar yg paling murah haha. Kamar mandinya bersih dan kamarnya ya lumayan, lah. Ber 10 cukup rame tapi ngga berisik. Seru juga karena kami ketemu orang-orang baru. Dari Ghana, Chile, dan India! Too bad, I forget their names-_- Because we rarely stayed at the hostel to have a conversation. Kami kebanyakan keluar dan keliling-keliling, right. Malem aja kami masih belanja di Mustafa Center dan sampai hostel sekitar jam 1 LOL.<br />
<br />
Ok, so, hari pertama gue dan adek gue langsung keliling Singapore untuk pergi ke tempat-tempat yg must visit banget di sana. Of course you know, Merlion Statue, was one of the places that I mentioned above. Gampang kok ke sananya. Ohya, kami menggunakan MRT yg bener-bener cepat dan mudah! I'm in love with MRT! I wish Indonesia could have one someday (AMEN). Tiket MRT kami beli di stasiun MRT Bugis ya kalau ngga salah namanya, untuk 3-day-pass, berhubung kami emang berada di Singapore selama 3 hari. Jadi dapet kartu gitu. Lupa harganya. Again, I'm sorry huhu.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-fgmx2YYHs7c/VDoNk24Ej6I/AAAAAAAAASI/pPqXrr6VlLw/s1600/10007233_10203042156270979_241923512_o%2B(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-fgmx2YYHs7c/VDoNk24Ej6I/AAAAAAAAASI/pPqXrr6VlLw/s1600/10007233_10203042156270979_241923512_o%2B(1).jpg" height="213" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Me and my sister in Merlion Statue</td></tr>
</tbody></table>
Sehabis puas-puasin menikmati pemandangan dari dekat Merlion Statue, we went to Orchard Road. Di sana, sumpah ya, gue sama adek gue bener-bener jalan di sekitaran Orchard Road yg luas parah buat nyari es krim Uncle!! Dan itu MELELAHKAN BANGET! Our feet were hurt so much till we barely could sleep at night! Susah juga nemuin tuh es krim. Sekalinya nemu jaraknya beda 10 meter doang. Kami beli es krimnya 2x. Emang enak, sih. Murah pula cuman 1 SGD. Tapi selain karena enak dan murah, kami ngga mau sia-sia nyari tu es krim sampai capek banget, jadi beli 2x hahah.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-yXh1xZ113ks/VDoPDS019SI/AAAAAAAAASU/-80U2q7jUC4/s1600/1980155_10203042171551361_826452390_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-yXh1xZ113ks/VDoPDS019SI/AAAAAAAAASU/-80U2q7jUC4/s1600/1980155_10203042171551361_826452390_o.jpg" height="213" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Uncle ice cream FTW (that day)! My fave is the mango one.</td></tr>
</tbody></table>
Ice-cream mission is accomplished! Terus kita lanjut buat belanja sepatu di RUBI. Kebetulan emang udah berencana buat beli sepatu di sana dan adek kami, Elda, juga minta sepatu RUBI. Ngga nanggung-nanggung dia mah, minta oleh-olehnya!<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
to be continued...........<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari Tambunan<br />
<div>
<div>
<br />
<br /></div>
</div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-8127313277632008022014-05-22T06:50:00.001-07:002014-05-22T06:54:27.524-07:00Rp 100.000 ke Malaysia (Part II) Here we go for the part II! Setelah menghabiskan beberapa jam semalam di airport yg superrr colddd, gue dan adek gue ready to explore KL! Sekitar jam 08:30 pagi, kami naik bus ke KL Sentral. Harga tiketnya saat itu MYR 8. Di bus kami nggak tau apa-apa karena langsung tidur nyenyak sampe tiba di KL Sentral haha. Ohya sebelumnya kami ngisi perut pake pop mie yg kami bawa dari Indonesia. Air panasnya ngambil dr drinking tap. Kami nggak beli makan lagi karena kami pikir bakal sarapan di Bukit Bintang, KL. Long story short, setelah tiba di pemberhentian KL Sentral, kami langsung nyari ticket booth untuk naik monorail ke Bukit Bintang. Rada jauh dari pemberhentian bus. Dan tas kami itu berat gilak! Kebetulan pemberhentian bus nya itu di daerah stasiun KA Sentral dan ada locker untuk nitipin barang di daerah WC. Awalnya kami PD aja mau bawa-bawa tas kami kemana-mana selama mengexplore KL. Tapi, setelah beberapa langkah menuju monorail, kami nggak kuat dan memutuskan untuk nyewa locker aja haha. Lockernya beda-beda besarnya. Harga sewa locker dari MYR 5-MYR 20. Dan lockernya banyak yg nyewa, lhoo.. Jadi bisa juga nggak kebagian. Lucky us, kami dapet locker yg cukup untuk tas kita berdua. Harganya MYR 10. Setelah itu kita berangkat deh dengan tentengan seadanya dan ringan untuk mengexplore KL!^^<br />
<br />
Naik monorail, kami dapet koin biru gitu. Jadi bilang ke mbaknya (mbaknyaaa haha) mau ke Bukit Bintang, lalu dia kasih tau harganya, which was MYR 2.10 dan kita dikasih koin biru dari plastik. Setelah itu, tap koinnya, masuk untuk nunggu monorail. Setelah sampai di tempat yg dituju, koinnya dimasukin untuk keluar, deh! Praktis, yaa. Jauh dari yg namanya macet. Nyaman, deh. Tadinya mau makan di Jalan Alor, Bukit Bintang, tapi kami waktu itu agak bingung dan mutusin untuk langsung ke Petronas Tower dulu aja. Perut kami isi lagi pake cemilan yg kami bawa dari Indo. Laluuu kami jalan kaki ngikutin palang serta nanya-nanya orang untuk sampai ke Petronas Tower a.k.a Twin Tower dan itu jaaauuuhhh sekaliiiii dari daerah Bukit Bintang T.T Jauh banget pokoknya. Kalau mau tau seberapa jauh, coba sendiri aja :-/ Somehow, setelah pulang dari Petronas Tower, kami baru tau kalau mau deket untuk menuju ke sana, harusnya turun di stasiun berikutnya, after Bukit Bintang. Yaudahlah yaaa, itung-itung olahraga :))<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-mmYLSvvAixs/U3333bSeLWI/AAAAAAAAARY/TuE6LucvE8A/s1600/69534_10203042050188327_488498645_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-mmYLSvvAixs/U3333bSeLWI/AAAAAAAAARY/TuE6LucvE8A/s1600/69534_10203042050188327_488498645_n.jpg" height="320" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hi, Twins!</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Setelah puas foto-foto di Petronas, kami pun lanjut menuju Batu Caves. Tapi sebelum itu, kami makan dulu di mall nya. Lunch berupa 2 nasi, 1 ayam (gede jadi bagi 2) dan 3 sate seafood gitu (bulet gede-gede) dan soda 2 gelas. Semuanya MYR 9.59 berdua. Terus kami ketemu kios Durian Durian dan girang banget karena jual makanan made of durian. Kami beli es krim durian yg enaaak banget sama bolu durian. Ohya kami juga mampir ke kios yg jual pretzel dan beli yg rasa caramel kalau nggak salah. Itu yummy sekaliii. Setelah puas jajan-jajan, kami naik monorail lagi untuk kembali ke KL Sentral dan lanjut beli tiket seharga MYR 2 naik kereta menuju Batu Caves.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Nx24Xxd3neg/U335VrL6uZI/AAAAAAAAARs/9T8LNytKNJs/s1600/1911841_10203042048828293_1570025693_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Nx24Xxd3neg/U335VrL6uZI/AAAAAAAAARs/9T8LNytKNJs/s1600/1911841_10203042048828293_1570025693_n.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-SiBcbSQD65E/U335VZJm-uI/AAAAAAAAARo/XQB3hi4glQo/s1600/10001416_10203042043868169_914792621_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-SiBcbSQD65E/U335VZJm-uI/AAAAAAAAARo/XQB3hi4glQo/s1600/10001416_10203042043868169_914792621_n.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
Di Batu Caves, kami jajan ladoo (begitu bukan yah nulisnya?) makanan khas India. Dan beberapa cemilan khas India juga. Lucunya, ketika gue bawa-bawa plastik, seekor monyet (emang banyak monyet berkeliaran di situ) menerjang gue!-_- Dan Idk why, I shouted, "NO! NO! GO!" sambil mengacungkan jari macam marahin doggy gue haha. Reflek gituu. And that monkey went away. Thank God gue nggak dicakar atau digigit haha. Ohya sebelum pergi dari Batu Caves, gue dan adek gue bikin tato hyenna. Harga 1 tangan MYR 5. Harganya beda-beda, sih, tergantung model. Habis itu kami cusss ke Jalan Alor untuk wisata kuliner. Di sana kami beli durian yaaang superbb delicious! Harganya 20 MYR. Makan di tempat dengan tangan pake kayak sarung tangan made from plastik bening. Habis itu kita juga penasaran sama es mata kuching dan beli juga. 1 gelas harganya MYR 1.50. Rasanya? Di Indo sih kita kenal dengan nama liang teh ternyata! :)) Lalu kami juga makan asam pedas laksa dengan harga MYR 6 yg ENAK BANGET BANGET! Sumpah mau lagiii :( Tapi nggak tau dimana nemu makanan itu di Indo hiks! Asam pedas laksa, I miss youu :(<br />
<br />
The day in KL was almost over when we finished our dish in Jalan Alor. Suddenly, hujan turun, deras banget. Nggak suka nunggu, kami sembari mengunjungi toko oleh-oleh sambil payungan pake pashmina. Beli sedikit oleh-oleh, terus kita lanjut ke stasiun monorail dan balik ke stasiun KL Sentral. Sampai di stasiun, kami nyari tempat mandi dan ternyata di sana ada kamar mandi untuk mandi yg disewakan seharga MYR 5. Gpp deh, daripada lengket-lengket basah ke Spore, yg ada masuk angin. Kamar mandinya juga bersiihh dan sepi. Nyamannnn. Lalu setelah mandi kami beli makan burger item haha. Rotinya warna kehitaman gitu. Mungkin terbuat dari kacang hitam kali. Dagingnya pork, harganya MYR 4.90. Belinya di Jalan Alor. Pokoknya kalau mau wiskul di KL, ke Jalan Alor aja okay! Makanan di sana enak semuaaa dan banyak banget! Setelah kenyang, kami menunggu jadwal kereta kami berangkat sambil video call pake line sama keluarga kami di rumah. Di Stasiun KL Sentral wifinya kenceng dan free! Ada tempat buat charge hp juga. Jadi, waiting is not a boring thing to do there. Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, kami memasuki kereta Senandung Sutra dan ready menuju Singapore! Harga tiketnya MYR 34, kami beli lewat online. Jadi tiketnya udah diprint dan kami bawa dari Indo. Sebenarnya, ada tempat duduk macem tempat tidur gitu di kereta itu, harganya juga beda dikit sama tempat duduk biasa. Tapiii kami kehabisan :( Untungnya selama di kereta kami bisa tidur sih, walaupun teteup tersiksa karena kedinginaaaan. Dinginnya berlebihan sekaliii padahal udah pake jaket, kaos kaki dan pashmina T.T Selama menuju Singapore, kereta berhenti sekali di Johor Baru untuk imigrasi. Jadi dengan muka bantal mesti turun dan ngantri imigrasi. Setelah itu, kami kembali ke gerbong kereta dan ternyataaa di situ banyak orang Malaysia yg naik kereta juga untuk ke Singapore. Mereka semua berdiri di gerbong dan itu banyak sekali orangnya. Usut punya usut, ternyata mereka itu warga Malaysia yg kerja atau sekolah di Singapore! Luar biasa ya, bolak-balik 2 negara tiap hari-,- Oh ya, dari stasiun Johor Baru ke stasiun Woodlands, Singapore, cuman makan waktu 5 menit. Dan tadaaa! Pukul 07.00 pagi waktu setempat kami tiba di Singapore, glady, safely, and excitedly! :)<br />
<br />
<br />
Kesimpulan gue? Kuala Lumpur sangat sangat mudah dijelajahi! Biaya hidup juga nggak jauh beda sama Indonesia. Makanan enak cari di Jalan Alor. Kebersihan lebih baik dibanding Jakarta. Orang-orangnya surprisingly ramah-ramah. Jangan takut nyasar, asal nggak malu bertanya, nggak sesat di jalan ;) Jangan lupa juga, banyak-banyak cari tau tentang suatu tempat sebelum travelling ke situ. Supaya nggak buang-buang waktu untuk nyasar. Apalagi kalau waktu singkat, bikin list mau kemana aja jadi jelas dan nggak buang waktu. Apalagi kayak gue waktu itu, udah beli tiket ke Singapore, booking hostel di sana, dan juga beli tiket pulang ke Indo dari Singapore. Jadi, gue nggak butuh bad surprises on my journey that time. Puji Tuhan semua berjalan dengan lancar. Well, somehow, I miss KL's asam pedas laksa haha! Hope to find it here one day or even we can go back to KL! :D Amen! See you in the next post about my journey to Singapore! :)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari TambunanEsra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-43413138546039529402014-05-22T05:48:00.002-07:002014-05-22T05:49:05.486-07:00Rp 100.000 ke Malaysia Hello! Well, it's been a while since I've posted my last writing here! Kali ini sesuai judul, gue bakal ngepost mengenai kisah perjalanan gue ke Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 01 Maret 2014 lalu. Rp 100.000, 00 ke Malaysia? Yup! Bener banget :D Gue dapet tiket super murah terbang ke KL lewat Air Asia! Waktu itu gue seneng banget karena dapet tiket semurah itu di saat gue punya rencana liburan ke KL-Singapore bareng adek-adek gue. Ohya, akhirnya yg berangkat ke KL-Spore cuman gue dan Esther, sedangkan adek gue yg lain, yaitu Elda, nggak jadi ikut karena dia males nabung abis dari Bali sama temen-temennya. Too bad, huh?<br />
<br />
Dengan tiket semurah itu, gue sama Esther sangat happy flying to KL. Rencana kami pun menghabiskan waktu 2 hari semalem di KL lalu lanjut ke Singapore. The unique thing that we hadn't experienced before was spending a night in the airport; sleeping. Haha! Jadi ceritanya itu kami dapet tiket penerbangan malem, berangkat sekitar jam 8 an deh yaa, gue rada lupa. Terus nyampe sana sekitar jam 11.30 malem. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk nggak perlu nginep di hotel karena rada percuma, pagi-pagi banget kami bakalan langsung keliling KL dan malemnya yaitu tanggal 02 Maret 2014, kami berangkat ke Singapore naik kereta Senandung Sutra, tepatnya jam 11 malem.<br />
<br />
Tiba di bandara KLIA, komen gue pertama? Banyaaak banget yg tidur ngampar di lantai airport! Haha. Bandara ini khusus penerbangan low cost, jadi mungkin yaa banyak TKI gitu kali yaa, yg bermalem di sana. Orang banyak bangeeet yang tidur beralaskan koran, bahkan tikar segala! Some people were so well prepared, meanwhile, gue dan adek gue cuman bisa ketawa ngeliat pemandangan itu dan ngebayangin kalau kita bakal ended up begitu juga. Setelah asyik main hp untuk update status Path (asik gaul) dan juga ngabarin keluarga kalau kami udah arrived in KL happily and safely serta hungrily, kami mutusin untuk ke kantin airport to have some dinner. Setelah milih-milih makanan di beberapa kios di situ & ngitung-ngitung pengeluaran, pilihan kami jatuh ke roasted chicken pake nasi. Totalnya MYR 4.50. Waktu itu kurs nya sekitar Rp 3.500 untuk 1 MYR (Malaysian Ringgit); jadi kalau dirupiahain makan malam kami itu sekitar Rp 15.750,00 lah ya. Pretty cheap, huh? Di Indo juga sekitaran segitu lah. Enak kok. Ohya untuk minum, kami bawa 2 botol minum tupperware gede dan kami isi di airport. Kebetulan ada semacam fountain water gitu lah, ya, yg safe to drink. Yg gue tau letaknya di depan Starbucks. Nggak tau deh, ada lagi atau nggak di tempat lain di KLIA nya.<br />
<br />
Lalu setelah kenyang, kami mutusin untuk tidur, so it means thaaat: cari lapak! Haha. Kami muter-muter aja nyari lapak paling pewe untuk tidur. Setelah nemuin yg menurut kami paling rada sepi (karena tengsin juga tidur ngampar depan orang banyak haha), kami pun gelar pashmina buat jadi alas, make jaket, dan ngejadiin tas kami sebagai bantal. Sebelum tidur ya ketawa-ketawa dulu karena itu sooo far sama yg namanya comfort dan super dingin! Yaiyalah yaa, alasnya cuman pashmina yg tipis, sedangkan lantai airport itu dingin banget dan AC di sana juga sangat sangat dingin. Gue cuman bertahan tidur sekitar setengah jam lalu kebangun karena nggak kuat untuk tidur lagi saking dinginnya. Padahal gue juga udah pake kaos kaki lohh.. Lalu ketika terbangun, gue liat barisan bangku di depan gue yg tadinya penuh sama orang-orang udah kosong, jadilah gue mikir untuk pindah ke situ. Gue mencoba untuk ngebangunin adek gue, tapi dia nggak bangun-bangun. Lalu gue bawa semua tas dan gue pindah selonjoran di bangku sambil terngantuk-ngantuk tapi tetap ngawasin adek gue, barangkali dia bangun supaya nggak panik liat gue nggak ada di sampingnya beserta barang-barang kami haha. Lucky me, baru sebentar pindah, adek gue udah bangun dan bener, dia bangun dengan kaget dan celingak-celinguk karena gue nggak ada di samping dia beserta barang-barangnya haha. Gue pun segera memanggil dia dan akhirnya, gue bisa tidur sekitar sejam lagi sambil selonjoran di bangku dengan kepala nyender di tas. Saat itu gue merasa sangat tersiksa serta kangen kasur & bantal empuk juga selimut hangat di rumah huhu. Sempet terlintas di pikiran untuk nyewa kamar aja di Tune Hotel yg terletak di seberang airport tapi gue akhirnya gue tetep teguh pada pendirian untuk setia menekan budget dan pantang boros. Cuman tidur bentar, kok! Dan gue berhasil! Haha.<br />
<br />
Sekitar pukul 05.00 pagi, gue dan adek bangun dan memutuskan untuk mandi. Kebetulan di KLIA ada kamar mandi khusus mandi dan itu bersiiihh kok. Pokoknya kondisi airport nya untuk tidur dan mandi OK banget, deh. Jangan takut sama masalah sanitasi karena itu bukanlah masalah sama sekali hehe. Ya paling masalahnya untuk tidur ituu, dingin banget! Tapi kalau emang buat gue, travelling ada 2 jenis. Travelling untuk santai-santai boleh lah, nginep di hotel bagus dan bisa buat leyeh-leyeh. Tapi untuk jalan-jalan ke KL-Spore kemaren, gue travelling untuk mengembara istilahnya haha, jadi say no to pemborosan. Jadi, kalau untuk istilah tidur, yg penting tidur aja, kan? Ngapain hotel bagus-bagus, gitu. Yg penting bersih, tempat terjangkau dan aman. Nah, waktu di KL kemaren itu waktu untuk tidur juga sebentar, jadi gue memutuskan untuk tidur di airport. Lumayan banget buat pengalaman dan melatih mental! Haha. If you love adventures, you should put "sleeping in the airport" to your bucket list while travelling. At least once in your life! Nggak rugi dicoba. Seru, kok :p<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
to be continued.........<br />
<br />Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-1804981517644207352014-03-13T08:36:00.003-07:002020-10-22T03:40:15.595-07:00Trip to Phuket Well, hello! Wah, gila, gue baru sempet nulis di blog lagi buat nyeritain trip gue ke Phuket bulan November 2013 kemaren setelah hampir 4 bulan berlalu! Lol. Maklum aja sih, gue sibuk berat kemaren-kemaren itu. So, after having a vacation to Thailand last November, gue berhadapan sama pengerjaan skripsi. Skripsinya sendiri dikumpul tanggal 29 Januari 2014, terus gue sidang tanggal 13 Februari 2014. Habis sidang pun belum juga bisa santai karena mesti ngurusin revisi dan hard cover skripsi. Habis itu, gue mesti ngurusin after-thesis-holiday gue haha. Perjalanan itu nanti gue tulis juga. Tapi, kali ini gue mau flashback ke si cantik Phuket dulu!<br />
<br />
On November 15th, me and two of my friends, Ika and Lydia, arrived in Phuket. Setelah 16 jam perjalanan darat dengan ganti bus 2x tapi dengan 1x ongkos, akhirnya kami nyampe juga di Phuket. Sebenernya sih, perjalanannya sendiri nggak selama itu, tapi yg bikin lama itu, waktu kita disuruh turun di Surat Thani untuk lanjut pake bus lain. Setelah pake bus lain, kita diturunin lagi untuk dioper naik mini bus. Jadi, sekitar jam 7 pagi, kita semua 1 bus dibangunin untuk turun di sebuah rumah makan untuk nunggu bus selanjutnya. Kami yg kaget karena dibangunin pas lagi nyenyak-nyenyaknya tidur, susah banget untuk melek! Haha. Mata rasanya masih lengket banget, tapi mesti buru-buru turun. Sambil setengah sadar deh kami buru-buru turun. Nah, ternyata rombongan di bus itu nggak semuanya menuju Phuket. Ada yg pergi ke wilayah lain Thailand juga. Jadi kami masing-masing menunggu bus yg berbeda. Yang di bus itu cuman ada 4 orang yg menuju Phuket. Ketiga penumpang adalah gue dan 2 temen gue, sedangkan 1 lagi cewek Amerika. Kita naik mobil pick up gitu-,- Tapi cuman sebentar, mungkin 5 menit. Habis itu kami diturunin lagi di sebuah rumah makan.<br />
Di rumah makan itu kami ditawarin untuk naik mini bus menuju Patong. Menurut mereka, kalau kita bayar nambah, kalau nggak salah sekitar 300 baht/orang, kita bisa langsung dianter menuju Patong, ngga pake mampir-mampir lagi. Kalau nggak, kita cuman diturunin di Phuket Town nya aja. Kita bertiga langsung mengiyakan karena udah capek banget dan mau tidur aja rasanya. Tapi kalau dipikir-pikir, dari Phuket Town bisa naik tuk-tuk ke Patong. Paling mahal juga 300 baht bertiga. Salah kami deh buru-buru mengambil keputusan. Udah gitu, sepanjang perjalanan Surat Thani-Phuket (4 jam), banyak juga mampir-mampir untuk ke tempat-tempat agen wisata. Gue nolak paket-paket wisata yg ditawarin dengan super jutek karena udah males banget. Janjinya kan ngga mampir-mampir lagi! Huh. Mana pake jemput-jemput orang juga, sama aja nunggu-nunggu juga. Bete, deh. Singkat cerita, akhirnya gue dan kawan-kawan nyampe di Patong, dianterin langsung ke depan gang hotel kami, yaitu hotel Break Point!<br />
<br />
Review singkat tentang hotel yg kami sewa dengan harga sekitar Rp 900.000,- untuk 2 malem dan pembayarannya dibagi bertiga itu; bersih, nyaman, luas, dan akses kemana-mana dekat! Jaraknya juga cuman beberapa meter dari pantai. Kamarnya itu guede banget dan kamar mandinya juga guedeee haha. Beneran deh, kalau mau ke Phuket, nginep di hotel ini aja. Gue bookingnya lewat Agoda waktu itu.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>What to Do in Phuket?</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b> </b></span><span style="font-size: small;">Hari pertama di Phuket, gue dan kawan-kawan mandi dan istirahat dulu di hotel karena badan capek banget 16 jam di perjalanan. Waktu itu kami nyampe hotel sekitar jam 1 siang. Setelah sekitar 2 jam an, kami main di pantai, terus ke mall kecil yang ada di sebelah hotel kami. Mall nya gaya minimalis, tapi apik dan bersih gitu. Lalu malam harinya kami nonton Simon Cabaret!! Banci show gitu hihi. Ampun, bancinya cantik-cantik bangeeeettt. Kalah deh gue jadi cewek hahaha. Tiket show nya udah gue pesen dari masih di Indo, dari orang Thai yg ngurusin tour gitu. Namanya Billy Ladda. Waktu itu gue sekalian pesen tiket tour ke Phi Phi Island juga. Harganya 1900 baht untuk Simon Cabaret + Phi Phi Island. Dia langsung nganter tiketnya ke hotel, jadi COD (cash on deal). Tiket itu juga udah termasuk transportasi antar jemput baik ke Simon Cabaret dan Phi Phi Island tour. Paket tour Phi Phi Island nya sendiri juga termasuk visit maya bay yang super duper cantik aduhai (beneran cantik, lho, gak lebay), snorkling,</span> swimming at Loh Samah Bay, sightseeing Pile Cove, Viking Cave, dan makan siang<span style="font-size: small;">. Kalau tertarik untuk ke Phuket dan mau kontak beliau, hubungin gue aja ya :D Recommended, kok. Murah pula. Ohya, makan siangnya juga ENAK BANGET! Hahahaha. Menunya sederhana aja, tapi kesukaan gue itu ikan apaan tau digoreng tepung sama tom yam nya yg seger dan enaaaaak bangeeeeet! Hahahaha. Sumpah, 2 menu itu enak banget! Kangen! :(</span><span style="font-size: large;"><b><br /></b></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"> Balik ke trip nya, Simon Cabaret sih ok, ladyboy nya cantik-cantik, walaupun gerakannya pas nari kurang lentur, luwes gitu. Dan di tengah-tengah sih rada boring lol. Kalau penasaran ya nonton aja, kalau nggak penasaran-penasaran amat mending nggak usah, sih hehe. </span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-NSWQovc48fw/UyHKtGFJkNI/AAAAAAAAAQI/vv7382EU_F8/s1600/1466106_10202236236283483_1941114418_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-NSWQovc48fw/UyHKtGFJkNI/AAAAAAAAAQI/vv7382EU_F8/s1600/1466106_10202236236283483_1941114418_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bener kan, cantik banget?!-_-</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-tcDG2-4Nj9o/UyHKtyjLnKI/AAAAAAAAAQM/1jfykZRaI_U/s1600/1426570_10202236242083628_41285551_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-tcDG2-4Nj9o/UyHKtyjLnKI/AAAAAAAAAQM/1jfykZRaI_U/s1600/1426570_10202236242083628_41285551_n.jpg" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ok, cantikan ladyboy nya daripada gue dan Lydia-_-</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"> Hari kedua, gue dan ketiga gue dijemput sekitar jam 7 pagi di depan hotel kami untuk menuju dermaga, naik speed boat buat tour Phi Phi Island. Kami mengunjungi tempat-tempat di atas yg udah gue sebutin tadi. Yg paling gue suka adalah pemberhentian pertama: Maya Beach!! Airnya jerrniiiiihhh banget! Tapi sayang, kami cuman dikasih waktu 30 menit untuk berenang-renang di situ T.T Gue suka maya beach pokoknya!</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JAuBpQDsDGQ/UyHLvIW8LJI/AAAAAAAAAQY/yrqkFcyCGxo/s1600/1426525_10202236248003776_1349783211_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-JAuBpQDsDGQ/UyHLvIW8LJI/AAAAAAAAAQY/yrqkFcyCGxo/s1600/1426525_10202236248003776_1349783211_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The WATER!</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: small;"> Setelah maya beach, kami lanjutin ke tempat-tempat lainnya. Makan siangnya di Phi Phi Island main point nya. Iya, yg menunya enak-banget-gila itu hahahah. Lalu pantai terakhir, gue lupa namanya apa, yg jelas pantainya luas dan sepi, nggak ada rumah penduduk. Cuman ada beberapa resto, dan kursi-kursi pantai. Di situ kami nyantai banget, berenang-renang nikmatin pantai bersih yg langitnya biru. Suka, deh! Tapi untuk masalah snorkling, sama aja ikan-ikannya kayak waktu gue di Pulau Pari, Indonesia. Not so special.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-nBff_ViKHLM/UyHM0UJ3nRI/AAAAAAAAAQo/gdNKPzdZorE/s1600/1453529_10202236229803321_198741660_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-nBff_ViKHLM/UyHM0UJ3nRI/AAAAAAAAAQo/gdNKPzdZorE/s1600/1453529_10202236229803321_198741660_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-hFC_aG3932E/UyHM0twSYOI/AAAAAAAAAQs/9xV4v-fWBOQ/s1600/1454877_10202236267524264_1351345525_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-hFC_aG3932E/UyHM0twSYOI/AAAAAAAAAQs/9xV4v-fWBOQ/s1600/1454877_10202236267524264_1351345525_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Love it, mak!</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"> Setelah puas sama Phi Phi Island, hari udh menginjak sore dan kami semua kembali ke hotel. Malemnya kami nyari makan di Food Market Patong. Itu suatu tempat yg makanannya melimpah ruah di sepanjang jalan. Enak-enak! Kami sampai kalap, beli kebanyakan, lalu kekenyangan-,- Setelah makan, Lydia yg udah capek dan ngantuk mau langsung tidur di hotel, sedangkan gue dan Ika masih semangat 45 untuk jalan-jalan. Kami berdua mutusin buat joget-joget dulu di sebuah club. Nggak gitu lama, sih. Capek juga. 2 jam di luar, lalu kami pulang untuk bobok, deh! </span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"> Hari ketiga, which was hari terakhir di Phuket, gue dan kawan-kawan mutusin untuk jalan-jalan di sekitar Patong. Paginya, kami berjemur dan berenang-renang di laut, lalu setelah mandi dan packing untuk pulang kemudian checked out, kami menitipkan barang-barang kami di hotel tsb. Nggak pake bayar apa-apa, lho. Walaupun pelayannya ngga pake senyum, yg penting fasilitas ok banget dan nitipin tas gratis :)) Karena pesawat kami berangkat jam 8 malem, kami mau ngabisin waktu sepuasnya di Phuket dengan jalan-jalan dan beli cinderamata lagi lol. Sekitar jam 4 sore, kami dijemput miss Ladda (kami bayar bus menuju bandara juga melalui pelayanan beliau). Tapi nggak tau kenapa bus nya nggak dateng-dateng dan ada kendala gitu. Lalu miss Ladda pun memanggilkan taxi, yg di sana itu semacam mobil sedan milik pribadi yg dijadikan taxi. Seharusnya taxi itu mahal, tapi berhubung darurat dan duit kami udah tinggal sedikit, miss Ladda tanggung jawab dan ngebiarin kami nambahin sedikit aja untuk taxinya. Setelah 1 jam berkendara, kami tiba di airport kecil nya Phuket dan siap pulang dengan hati gelisah nggak rela hahaha. Ah, I love Thailand! It's just definitely too soon to say good bye! Hiksss :( I hope to come back to Thailand one day and explore this country more, more, and more! Plus, to shop! I didn't shop much for myself that time!! Gee! Ok, amen to that and see ya on the next story of my great journey! ;)</span><span style="font-size: small;"><br /></span>Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-40629024517842538512013-11-24T00:28:00.000-08:002014-03-13T08:43:16.419-07:00Trip to Bangkok Part II Pada tulisan gue kali ini, gue akan menceritakan lanjutan tulisan gue yang sebelumnya, yang menceritakan perjalanan perdana gue ke negara lain, yaitu Thailand. Kota pertama yang gue sambangi di negeri gajah itu adalah Bangkok. Di tulisan sebelumnya, gue menceritakan kalau gue pergi ke Terminal 21, Madame Tussauds, Siam Center, Pratunam, bahkan Patpong haha. Nah, kali ini gue mau cerita kalau gue mengunjungi Grand Palace yang super megah, Wat Arun, dan Wat Po.<br />
Grand Palace itu bagus banget! Tempatnya keren parah dan bangunannya mewah. Waktu pertama kali masuk dan ngeliat tempat-tempatnya aja gue kagum berat sama istana di old town Bangkok itu. Tiket masuknya cukup mahal, 500 baht, tapi worth it, kok. Udah gitu bisa masuk ke 3 tempat, tapi kita nggak sempet aja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-_omNiUAD_Dk/UpGzRQWHUII/AAAAAAAAAPE/2bCL76qB4uA/s1600/DSC_0423.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-_omNiUAD_Dk/UpGzRQWHUII/AAAAAAAAAPE/2bCL76qB4uA/s320/DSC_0423.JPG" height="212" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-05NRE_R1S1o/UpGzpZxf46I/AAAAAAAAAPU/5W2BK_y8RiQ/s1600/DSC_0430.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-05NRE_R1S1o/UpGzpZxf46I/AAAAAAAAAPU/5W2BK_y8RiQ/s200/DSC_0430.JPG" height="133" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1jM9IxClXqM/UpGzhAX6JVI/AAAAAAAAAPM/py4pfx1Sy-k/s1600/DSC_0450.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-1jM9IxClXqM/UpGzhAX6JVI/AAAAAAAAAPM/py4pfx1Sy-k/s200/DSC_0450.JPG" height="133" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-SDhnawistt0/UpG0ZoHcZQI/AAAAAAAAAPk/A-eki40hOJA/s1600/DSC_0468.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-SDhnawistt0/UpG0ZoHcZQI/AAAAAAAAAPk/A-eki40hOJA/s200/DSC_0468.JPG" height="200" width="133" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-vi9HC0LVNKI/UpG0RxqfNjI/AAAAAAAAAPg/eIR5Ddk0SRs/s1600/DSC_0519.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-vi9HC0LVNKI/UpG0RxqfNjI/AAAAAAAAAPg/eIR5Ddk0SRs/s320/DSC_0519.JPG" height="320" width="212" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-5jRjbDJVZko/UpG2TQoCiWI/AAAAAAAAAPw/BmpmXzNeIw8/s1600/DSC_0525.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a> Lalu kami juga ke Wat Po, tempat patung budha tidur. Itu patungnya besar banget! Bayarnya 100 baht, tapi tempatnya juga kecil, nggak sebesar dan seluas Grand Palace. Patungnya dari emas, loh. Gila, Thailand kaya, cyin! Hahaha. Dan terakhir kita ke Wat Arun, dengan cara nyebrangin sungai Chao Phraya. Ongkosnya 3 baht, dan itu bener-bener cuman nyebrangin sungai, sebentar doang. Berhubung udah capek, nggak foto-foto banyak-banyak lagi, deh. Dan tips nya, mengunjungi Wat Arun untuk fotoin temple nya bagus ketika senja. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/null" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-5jRjbDJVZko/UpG2TQoCiWI/AAAAAAAAAP0/P-ZeCSOdI4M/s1600/DSC_0525.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-5jRjbDJVZko/UpG2TQoCiWI/AAAAAAAAAP0/P-ZeCSOdI4M/s320/DSC_0525.JPG" height="320" width="213" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Ohya, di malam kedua kami nyobain Thai Massage seharga 120 baht untuk 30 menit. Itu enaaak bangeeet! Hampir ketiduran sangking enaknya hahaha. Sayang aja tiba-tiba udah selesai aja. Tapi sumpah, pengen nyobain lagi! Kalau ke Thailand wajib nyobain, yaa.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Malam terakhir di Bangkok kami tutup dengan menaiki bus double decker menuju ke Phuket. Jam 7 malam, bus berangkat. Di dalam bus itu isinya semua bule, kecuali kami bertiga haha. We felt like the real tough girls! Kece nggak? :p Awalnya di bus sempet nggak bisa tidur karena namanya juga di mobil, ya. Kursinya sih nyaman, tapi kaki kami pegel sekali. Lalu kami memutuskan untuk minum antimo dan akhirnya, kami tidur nyenyak. 12 jam kemudian kami terbangun dan disuruh turun di Surat Thani. Dan yeah, belum nyampe Phuket. Perjalanan berikutnya akan gue tulis di tulisan blog gue selanjutnya! So, see you! :D</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Esra Masniari Tambunan</div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-18397908344251311792013-11-21T09:39:00.002-08:002013-11-21T09:53:01.151-08:00Trip to Bangkok (Part I) Finally, I have the chance to write about my last journey! Yep, I could hardly wait to write about my first time of stepping my 40-sized feet overseas before, soooo..... let's just start! Ohya, btw the 1st lucky country was Thailand! :)<br />
<br />
Gue udah penasaran banget sama negeri gajah yg satu ini semenjak 2 tahun lalu. Tekad gue dari awal memutuskan untuk jalan-jalan ke luar negeri pertama kali udah bulat, yaitu harus ke Thailand! Browsing sana-sini, cari-cari tau tentang negeri yg satu ini, akhirnya gue dapet banyak rekomendasi tempat-tempat yg must visit banget buat gue. Lalu gue memutuskan, gue harus banget ke Bangkok dan Phuket!<br />
Of course, gue ngga mungkin nodong bokap nyokap aja untuk ke Thailand. Gue mesti nabung dulu. But, no problem. Thank God, I work :D Beli tiket jauh-jauh hari, yaitu dari 3 bulan sebelum keberangkatan, nemu tiket promo. Kira-kira Rp 500.000,- pake Air Asia dengan destinasi ke Bangkok. Gue bersama 2 orang temen gue, Ika dan Lydia, pun akhirnya membeli tiket tersebut. Tapi, sayangnya, tiket pulang kami dari Phuket menuju Jakarta cukup mahal akibat panik takut lebih mahal lagi. Kena Rp 1.650.000,- cobak! Lalu ngga lama kemudian, Air Asia bikin promo lagi. Sedih banget, kan? Tapi nggak apa-apa, buat pembelajaran :D<br />
<br />
Kami bertiga pergi bertualang ke Bangkok mengandalkan bacaan sana-sini. Segala macem website gue tekunin, melahap 2 buku tentang jalan-jalan ke Bangkok juga. Gue emang tekad males untuk pake tour karena berasa kayak nenek-nenek aja haha (yang ini opini ngasal yg rada nyebelin OK, I know :p) dan males juga diatur-atur mau kemana. Gue lebih suka berpetualang hehe. And on the 12th Nov '13, we finally arrived in Don Mueang Airport, Bangkok :)<br />
Kesan gue pertama kali nyampe Bangkok dan langsung nanya-nanya satpam tentang bus menuju daerah Khao San Road, tempat hotel kami berada adalah: man, I need to use tarzan language instead of English only here! Haha. Gue sih udah denger dari review orang-orang tentang Thailand, kalau di sana minim yang bisa berbahasa Inggris. Somehow, gue nemuin orang-orang yg bisa berbahasa Inggris, sih, dan gue bahagia banget, berasa nemuin harta karun! (OK, lebay)<br />
<br />
Gue agak-agak lupa bus nomer berapa yang bawa kami bertiga ke Khao San Road. Yg jelas lucu sih, ongkosnya murah gitu, tapi duit kami pecahan 1000 baht semua haha. Dan kami juga ribet ngitung-ngitungnya awal-awal. Mana habis itu harus pindah bus karena nggak tau kenapa dan ternyata dari bandara Don Mueang ke Khao San Road itu cukup jauh, sampai-sampai kita takut nyasar aja. Belum lagi, kita semua mendadak diturunin di jalan karena lagi ada demo gitu, tepatnya di Democracy Monument, jadi bus nya nggak bisa lewat sampe ke Khao San Road. Lalu kami naik ojek, deh. Dipasang tarif 50 baht, kami oke-oke aja. Mau nawar juga bingung karena nggak tau seberapa dekat/jauh jaraknya dari situ. Yaudah, yg penting nyampe. Btw, hotel kami di Bangkok namanya Four Sons Place :) Murah, deh. Rp 450.000,- untuk 2 malem, patungan bertiga. Fasilitasnya AC, kamar mandi di dalem, sampe wifi. No breakfast, sih, tapi nggak apa-apa, biar bisa wiskul pagi-pagi selama di sana. Gue booking dari Agoda dan nggak lupa baca review tentang hotel itu. Untuk urusan sanitary gue emang rada strict, sih. Boleh hotel murah asal bersih dan bathroom di dalem kamar. Males gitu lah untuk share bathroom, takut bau dan jorok haha. Ohya, gue nyari hotel di daerah Khao San Road, yaitu wilayah para backpackers. Seru banget tempatnya, nggak pernah tidur! Rame terus dan orang-orang jualan sampe tengah malem, makanan enak-enak dimana-mana, Seven Eleven is everywhere, and so is party!! Ah, asik, deh. Tapi kalau untuk liburan keluarga kurang cocok nginep di wilayah ini, yah.<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Where to Go in Bangkok?</span></b><br />
<br />
Pastinya banyak banget tempat yang bisa dikunjungi di Bangkok. 3 hari 2 malem aja kurang buat gue, tau ngga! Haha. Tempat-tempat yg gue pengen datengin juga nggak semua bisa gue datengin, huf. Tapi nggak apa-apa, sisain buat nanti ke Bangkok lagi :D (amen to that!)<br />
Jadi, tempat yg gue datengin selama di Bangkok adalah: Hari pertama ke mall Terminal 21 naik bus 511. Agak kurang penting, sih. Tapi nggak apa-apa lah, bisa belanja makanan lucu-lucu yg nggak ada di Indonesia haha. Lalu kita juga nyobain naik BTS Skytrain. Ini bagus, deh. Rada penuh sih, mirip bus trans jakarta, tapi nggak ada macet karena ini merupakan kereta. Jadi rel kereta nya di atas gitu, deh. Sayang banget Jakarta nggak punya ini. Padahal macet di Jakarta dimana-mana. Gedung-gedung tinggi juga lebih banyak di Jakarta ketimbang di Bangkok, tapi transportasi Bangkok lebih nyaman gitu, deh. Selain BTS Skytrain, mereka juga punya MRT, bus yg super banyak untuk kemana-mana. Semoga Indonesia, khususnya Jakarta, ibukota kita juga punya transportasi yang minimal kayak Bangkok lah, suatu saat nanti. Amin.<br />
Berhubung udah malem, akhirnya kita mutusin untuk balik ke hotel, lalu tidur. Hari kedua kita sarapan di tukang nasi pagi-pagi deket hotel. Dan gue masih terngiang-ngiang sup bening isi darah babi beku yang super lembut dan empuk! OMG gue mau lagi, please!!! Sialnya, besok paginya tuh ibu-ibu jualan nasi udah nggak masak menu sup yang sama lagi. Sedih banget gue T.T<br />
<br />
Hari kedua kami bertiga ngujungin Madame Tussauds, museum tempat patung lilin yang isinya orang-orang terkenal, Siam Center, dan malemnya belanja di Pratunam. Asik banget sebenarnya belanja di Pratunam, tapi sayang banget kita udah kecapekan dan udah kemaleman. Sorenya sebelum ke Pratunam itu kita wiskul dulu di Khao San Road. Kita nyobain pancake banana nutella, mango sticky rice, buah-buahan segar, sate-satean, coconut ice cream, Thai tea, daaaan semuanya itu enak-enak banget! Hahaha.We totally forgot about the weight and enjoyed the meal happily :p Btw, tips kalau mau ke Madame Tussauds, mendingan beli tiket masuknya via online. Lumayan, diskon 20%. Dan kalau dateng before noon, yaitu sebelum jam 12 siang, diskon 40%! Lumayan banget, kan. Kami sih ngambil tiket yang coming before noon, dong hehe. Tapi jangan lupa, pembelian via online harus pake credit card dan credit card nya waktu dateng harus ditunjukkin.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-GfJIBEyt5Yg/Uo5DhSWtRkI/AAAAAAAAAOs/TnMIP_1tbkI/s1600/20131113_114645+-+Copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-GfJIBEyt5Yg/Uo5DhSWtRkI/AAAAAAAAAOs/TnMIP_1tbkI/s320/20131113_114645+-+Copy.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hugging Daddy Will Smith in Madame Tussauds, Bangkok</td></tr>
</tbody></table>
Oh iya di malam kedua kita juga mengunjungi kawasan Patpong, yang menyuguhi Ladies attraction. Itu atraksi nya dirty banget asli! Hahahaha. Nggak perlu lah gue ceritain detailnya, cukup jadi kenangan pribadi :)) Pokoknya kocak dan nggak akan terlupakan, juga menakjubkan :)) Jangan lupa juga, ini bukan atraksi suguhan untuk keluarga, yah :p Ahya, kita juga punya kenalan, seorang supir taksi, namanya Num. Masih muda, friendly, dan gaul banget. Plus, dia cukup bisa berbahasa Inggris. Lumayan, dapet temen, deh! :D<br />
<br />
<br />
<i><b>....to be continued</b></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari Tambunan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-50291969269976516732013-09-26T11:08:00.002-07:002013-09-26T11:13:15.142-07:00Pulau Lagi Sama Naposo Setelah 2 tahun silam semenjak trip terakhir gue sama naposo ke pulau Tidung, akhirnya bulan Agustus kemaren, kami jalan-jalan bareng lagi! Kali ini kami pergi ke Pulau Pari. Masih di sekitaran kepulauan Seribu juga sih, belum jauh-jauh. Mirip-mirip juga sama pulau Tidung: cukup kotor dan padat penduduk. Bedanya, pulau Tidung nggak punya pantai Perawan yg cantik banget banget kayak pulau Pari. Sumpah, gue suka banget sama pantai Perawannya!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-7eRGzbAw9KI/UkRyQAs50-I/AAAAAAAAAM0/z1Ucp8KIyW8/s1600/DSC_0257.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-7eRGzbAw9KI/UkRyQAs50-I/AAAAAAAAAM0/z1Ucp8KIyW8/s320/DSC_0257.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini temen gue yg motoin di pantai Perawan. Keren bgt ya? Waktu itu masih pagi-pagi huhu cantiknya..</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-PRS50UADLbw/UkRyQ4Sf_NI/AAAAAAAAAM8/-St-JXy5VXY/s1600/DSC_0263.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-PRS50UADLbw/UkRyQ4Sf_NI/AAAAAAAAAM8/-St-JXy5VXY/s320/DSC_0263.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Temen gue, Mindo, yg gue jadiin model. Gayanya jg gue yg atur. Ciamik banget, kan? Suka banget gue sama foto ini</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-vt34SZoT4KI/UkRySXa1bOI/AAAAAAAAANE/W_HL40Vhnic/s1600/DSC_0313.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-vt34SZoT4KI/UkRySXa1bOI/AAAAAAAAANE/W_HL40Vhnic/s320/DSC_0313.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini hasil karya gue juga hoho</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-gxY7qKLz9-4/UkRyWGNMgkI/AAAAAAAAANM/OJau-cASkKk/s1600/DSC_0347.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-gxY7qKLz9-4/UkRyWGNMgkI/AAAAAAAAANM/OJau-cASkKk/s320/DSC_0347.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Adek gue, Esther, di pantai Perawan.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div>
Seperti biasa, karena gue suka fotografi, gue kebanyakan foto, nggak difoto haha. Tapi gue nggak pernah keberatan, sih!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ke Pari kemaren,gue serombongan ada 30 orang kalau nggak salah. Emang banyak banget! Tapi seru abis. Nggak susah-susahan kayak ke pulau Tidung kemaren, kali ini kami setingkat lebih maju ahaha. Menuju Muara Karang, kami naik mobil pribadi milik beberapa anggota naposo, yg ditinggal di parkiran Muara Karang selama 2 hari. Jadi, ketika pulang kami naik mobil itu lagi. Sewaktu di kapal, kami bercanda-canda heboh banget, deh. Dan sempet-sempetnya pula main UNO, padahal duduk aja udah tumplek-tumplekan kayak ikan sarden saking penuhnya itu kapal! But, we had fun! Nggak seperti perjalanan menuju Tidung yg memakan waktu hampir 4 jam, nggak sampe 2 jam kami udah tiba di pulau Pari.</div>
<div>
Kesan pertama nyampe di pulau Pari? Wih, airnya hijau! Masih ada sampah di lautan ternyata dan penduduknya padat juga. Begitu, deh. Btw kami tidur dibagi di 2 rumah singgah. Gue serumah sama Ester, adek gue, Meilyn, Arum, Lydia, Kiki, kak Delfi, kak Dahlia, bang Anto, bang Valent dan bang Sahala. Malemnya, meskipun rumah singgah kami lebih kecil dan orangnya lebih sedikit, tapi suasana lebih seru dan gila. Kami main UNO yg nggak ngerti kenapa bisa jadi heboh banget. Plus, juga pake hukuman kalau kalah. Bang Sahala sama bang Anto sih yg paling kacau dikerjainnya. Kami dandanin, bahkan suruh telanjang dada dan joget-joget ngegangguin temen-temen di rumah sebelah yg lagi (gatau kenapa serius amat) main kartu haha. Ih, seru banget asli!</div>
<div>
</div>
<div>
Selama di pulau Pari ya kegiatannya sih, klasik. Nyoba permainan air yg namanya sofa boat, terus sepedahan (kali ini puji Tuhan sepeda gue nggak hilang kayak di Tidung lol), juga snorkling! Gue baru pertama kali loh, snorkling. Evidently, it was pretty cool! Gue kagum aja cara kita bernapas dengan alat snorkling nya haha. Ikan-ikannya sih biasa ya, tapi lumayan banyak. Gue seneng, akhirnya nyobain snorkling! Oh iya, sewaktu di pulau Pari gue juga nemu bintang laut sama temen-temen gue! Gue berani megangnya, walaupun awalnya geli. Ternyata tekstur bintang laut itu keras, toh, nggak lunak. Tapi gue nggak lama megang-megang para bintang laut itu. Kasihan habisan. Mana dipake sama bang Presly buat main-main pula. Ugh, sebel. Sebagai pencinta hewan, gue ngomel aja.</div>
<div>
Untuk urusan makan, nggak sengsara kayak di Tidung juga haha. Kami makan teratur dengan porsi prasmanan yg udah diatur dan dipesan sama Irene, temen gue. Bahkan, kami sampe ada acara barbeque an segala pake ikan sama cumi. Tapi agak garing, sih, because we had no beer! Lol. Dan kurang aja ngobrol-ngobrol gilanya. Banyak aturan religi haha. Tapi tetep seru, sih. Walaupun langitnya nggak seberbintang pulau Tidung :(</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-9VjF64sy8Sw/UkR3Bx0li6I/AAAAAAAAANc/qnzELPO-fMo/s1600/DSC_0175.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="230" src="http://1.bp.blogspot.com/-9VjF64sy8Sw/UkR3Bx0li6I/AAAAAAAAANc/qnzELPO-fMo/s320/DSC_0175.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Starfish! :3</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-ckDmXGJWtBs/UkR29dUxXqI/AAAAAAAAANU/U_KzFErDGm0/s1600/DSC_0183.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-ckDmXGJWtBs/UkR29dUxXqI/AAAAAAAAANU/U_KzFErDGm0/s320/DSC_0183.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Uwuwuw, I am kissing with this cutie :*</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Nah, itu dia pengalaman gue sama temen-temen naposo di pulau Pari! Next time kemana lagi ya?<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-n8kfwakfqHE/UkR3yyDwegI/AAAAAAAAANk/k_5-Nbs3pQ8/s1600/DSC_0188.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-n8kfwakfqHE/UkR3yyDwegI/AAAAAAAAANk/k_5-Nbs3pQ8/s320/DSC_0188.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ah, I love you, btw, naposo ;)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Esra Masniari Tambunan<br />
</div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-91587684608501738082013-09-19T10:30:00.001-07:002013-09-19T10:34:26.625-07:00It's always sweet and good to go back to where your ancestors came from....... ♥ (Part 2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Ini cerita pengalaman gue pulang kampung bagian ke 2. Setelah sebelumnya gue menceritakan gimana indah dan damainya kampung halaman bokap yg super dingin, kali ini gue akan menceritakan pengalaman gue pulang kampung ke kampung halaman nyokap, yaitu Garoga, Samosir; dan masih di kawasan pulau Sumatera Utara tercinta.<br />
Tahun 2012 lalu, gue beserta keluarga pulang kampung 3 kali ke Sumut dalam setahun. Dan alasannya sudah gue ceritakan di part 1 tulisan gue mengenai pulang kampung ini. Untuk ke Garoga nya sendiri, seinget gue cuman 2x di tahun itu. Kali pertama dan kali kedua. Kali pertama gue hanya sama nyokap dan adek bungsu gue. Saat itu, kami masih bisa seneng-seneng dan menikmati kunjungan kami ke kampung sebagai liburan sekaligus.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-cFfrTR_5K2U/Ujsu7Kex7SI/AAAAAAAAAME/KMZLMDJGJeg/s1600/557304_3536182319394_443242819_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-cFfrTR_5K2U/Ujsu7Kex7SI/AAAAAAAAAME/KMZLMDJGJeg/s320/557304_3536182319394_443242819_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini Danau Toba hasil foto gue (tanpa editan)</td></tr>
</tbody></table>
Hampir sama seperti Nagasaribu, kampung bokap, Garoga juga indah banget serta peaceful. Wangi kepulan asap pagi hari khas kampung, langit biru nan cerah, serta pepohonan hijau dimana-mana. Rumah almarhum opung gue sendiri dikelilingi bukit dan pepohonan. Bahkan ada pohon duren segala! Betapa cinta gue sama kedua kampung gue! :) Bedanya, di Garoga nggak sedingin di Nagasaribu. Paling hanya di malam hari, dan itu pun nggak seberapa. Hal ini dikarenakan Garoga sendiri letaknya di pulau Samosir, yg terkenal dengan lokasi Danau Toba; yaitu danau terluas di Indonesia.<br />
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-pfl5I2JLexE/Ujsu3YryT0I/AAAAAAAAAL0/g7ZLsphDYrI/s1600/554310_3536228160540_1441926090_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-pfl5I2JLexE/Ujsu3YryT0I/AAAAAAAAAL0/g7ZLsphDYrI/s320/554310_3536228160540_1441926090_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Juga Danau Toba hasil bidikan gue (tanpa editan)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div>
Di Garoga sendiri sudah ada beberapa lokasi wisata karena Pulau Samosir memang salah satu lokasi pariwisata di Indonesia. Tapi, sayang banget, Danau Toba kalau gue bisa bilang, dilupakan oleh pemerintah. Menurut nyokap, Danau Toba sekarang sepi banget, beda sama dulu yg rame sama wisatawan. Memang, sih, gue lihatnya aja sedih. Banyak lokasi-lokasi turis tapi sepi sekali. Di Indonesia sendiri kan banyak sekali tempat wisata karena alamnya Indonesia itu juara. Sayang aja dilupakan pemerintah sehingga nggak dikembangkan. Sedih...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: right;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-ofrnyEWEA4E/Ujsu2AKikSI/AAAAAAAAALo/qIUIq8b08H8/s1600/551846_3536257561275_1420398255_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-ofrnyEWEA4E/Ujsu2AKikSI/AAAAAAAAALo/qIUIq8b08H8/s320/551846_3536257561275_1420398255_n.jpg" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gue dan Paul, adek bungsu gue di salah satu tempat lokasi wisata. Namanya "Objek Wisata Budaya Batu Kursi Raja Siallagan"<br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-QmS8GlnMXMs/Ujsu6JJYjzI/AAAAAAAAAL8/M1YbpLsalZs/s1600/555042_3536247081013_1111381421_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://1.bp.blogspot.com/-QmS8GlnMXMs/Ujsu6JJYjzI/AAAAAAAAAL8/M1YbpLsalZs/s320/555042_3536247081013_1111381421_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ulos, kain khas batak, yg dipamerkan di "Objek Wisata Budaya Batu Kursi Raja Siallagan"</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<div>
Gue cinta banget sama kampung halaman nyokap. Suasananya teduh banget, alamnya masih terjaga rapi. Sawah juga ada dimana-mana dan mereka terlihat cantik. Pokoknya kalau pengen menjauh dari hiruk pikuk kota, gue rasa kedua kampung halaman gue adalah jawabannya. Untuk mencapai Garoga sendiri diperlukan waktu kira-kira 5 jam dari Medan. Ohya, jangan berharap ada mall atau bioskop di Nagasaribu atau Garoga ya, karena hiburan yg disajikan kedua kampung cantik ini hiburan alam :D</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-HAGFpk7-VJY/Ujsu1WHr9TI/AAAAAAAAALc/dnAlwQ0OEUY/s1600/536382_3536193799681_660012828_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-HAGFpk7-VJY/Ujsu1WHr9TI/AAAAAAAAALc/dnAlwQ0OEUY/s320/536382_3536193799681_660012828_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sawah di sekitar kampung gue di Garoga. MANTAP!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-P2fNoyrREPk/Ujsu2HyfrhI/AAAAAAAAALs/Yk7jDDXR0kk/s1600/524143_3536196959760_1859870095_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-P2fNoyrREPk/Ujsu2HyfrhI/AAAAAAAAALs/Yk7jDDXR0kk/s320/524143_3536196959760_1859870095_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Entahlah. Pemandangan bukit berselimut awan di langit biru di belakang gereja dengan salib suci mana lagi yg kamu dustakan? Priceless. </td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Ah! Jadi kangen banget sama kampung halaman. Menurut gue aneh sekali orang-orang yg nggak rindu sama kampung halamannya sendiri. Apalagi sampai lupa (atau bahkan anehnya, malu) untuk bisa berbicara bahasa daerahnya sendiri. Buat gue sih, itu konyol banget. Sama aja kayak menentang diri sendiri.</div>
<div>
Emang, sih, biaya pulang kampung itu mahal. Bahkan kadang-kadang lebih mahal daripada biaya jalan-jalan ke luar negeri. Sayang sekali, ya? Gue beruntung dan bersyukur karena biaya ini dibiayai oleh kedua orangtua gue. Thanks to teach me how to love myself and where I come from, mom and dad :)<br />
<br />
<br />
HORAS MAJUA-JUA! LAS DO ROHAKKU TU HO, ALE HUTA KI NA BAGAKKI! :D</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Esra Masniari Tambunan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
p.s:</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-PSunEcAxmzk/Ujs0Rcqbm-I/AAAAAAAAAMg/Wlvlnaa8oWk/s1600/292103_3536147798531_336609495_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="http://2.bp.blogspot.com/-PSunEcAxmzk/Ujs0Rcqbm-I/AAAAAAAAAMg/Wlvlnaa8oWk/s400/292103_3536147798531_336609495_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">2 of my loved ones" Mom and Paul, my baby brother in a ferry, a ship that brought us to cross Danau Toba.</td></tr>
</tbody></table>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-32502388868174922022013-09-19T00:49:00.000-07:002013-09-19T09:50:34.359-07:00Bucket List If people ask me, "What's in your bucket list?" then there'll be so many things cross my mind. They're jumping inside my head and I'm excited as hell to talk about it. So, here I am, about to write my bucket list!<br />
<br />
1. Travel to Europe. It's a definite! I've always loved Europe and its beautiful old buildings. Also, Europe's got the best chocolate in the world (IMHO). My target is, in 5 years I have to make it happen!<br />
2. Travel to Thailand. Well, well, I've prepared the plan to visit this ethical country in November!! Yaay! Hope everything will go well. Amen to that!<br />
3. Travel to Malaysia-Singapore, Vietnam-Kamboja, Lombok, Flores, and sooo many places! OMGGG I guess I'll fulfill my bucket list by travelling ideas :'/ Ok, let's get focus. The thing is, I want to travel a lot in the entire of my life! So many places I'm dying to visit and let's hope God will help me to objectify my dreams! *shouting a big AMEN*<br />
4. Despite those travel plans, I also want to pet a Great Dane! It's a kind of a dog, and I love that race so much because usually they're big and tall. Well, I'm an animals lover, esp dogs! I have a dog which I really love now, btw.<br />
 <br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-wjbfM5aoS48/UjlkaKG-xhI/AAAAAAAAAK0/5i6T0YDOHoU/s1600/great_dane_116_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" closure_lm_239995="null" height="295" src="http://4.bp.blogspot.com/-wjbfM5aoS48/UjlkaKG-xhI/AAAAAAAAAK0/5i6T0YDOHoU/s320/great_dane_116_3.jpg" vsa="true" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">This is a picture of a Great which I got from google! Look how dashing he is!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
5. I want to buy shoes from iwearup! Haha. It's a simple one. I love their collections, but still I'm not able to spend my money to buy one. I've been spending my money for travelling and these shoes, even though it's not pricey, still cannot be purchased by me. Pity me! Lol. Btw my favorite (which are not sold out yet) are these two:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-PetxvmquI0A/UjlmDeWK8zI/AAAAAAAAALA/pUx-Dp8Qed8/s1600/999180c%2520(small).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" closure_lm_239995="null" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-PetxvmquI0A/UjlmDeWK8zI/AAAAAAAAALA/pUx-Dp8Qed8/s320/999180c%2520(small).jpg" vsa="true" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">They name it "Stella floral black"</td></tr>
</tbody></table>
<br />
 <br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-gEOfAgmVuPM/UjlmEyczPbI/AAAAAAAAALI/vLkw7kg_iOQ/s1600/312947c%2520(small).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" closure_lm_239995="null" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-gEOfAgmVuPM/UjlmEyczPbI/AAAAAAAAALI/vLkw7kg_iOQ/s320/312947c%2520(small).jpg" vsa="true" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">This is "Rachel Rainbow"</td></tr>
</tbody></table>
<br />
6. I hope I can bring my parents to Jerusalem hehe. I want to draw their smile because they can visit that holy place. I'm sure I'll make it happen! :)<br />
7. At least, I want to make Rp 30.000.000,- per month! That would be amazing if my salary is as big as that amount! I can travel easily and go shopping for shoes even conviniently! Amen to that :3<br />
8. Have a room for my unique shoes collections. I would love it to death for sure! Let's make it one dayyyy!<br />
9. Watch FUN in a live concert! How I loooove Nate Ruess' voice and definitely will have to see him sing in front of my eyes on a live stage! His voice is so funny yet great! Certainly it's worth watching!<br />
10. Finish my college! Gaaah, I've been waiting for this since I signed up for college lol. And now I'm still striving for it. So, wish me luck!<br />
11. Sing in front of many people!! Yeah, singing is the best thing to do in this whole universe! So, I've always wanted to let the world know that I could sing :P Well, there were some time ago that I got chances to sing on a stage in front of many people and most of those time, I did it in church. I was really enjoying it and hopefully I'm still able to do it till the rest of my life.<br />
12. Have an exceptional honeymoon in Bora Bora, Hawaii! It'd be amazinggg if I could spend some relaxing time with my loved one in that super pretty place! I've been interested in Bora Bora since I watched a movie titled "Couples Retreat" and I've been also in love with Bora Bora! Plus, I watched an episode of "Bachelorette", one of a cheesy TV show *lol*, which took place in Bora Bora. And now I'm falling in love even more to that awesome place. You can watch the link of "Couples Retreat" trailer in <a href="http://www.youtube.com/watch?v=QPKlEDf2Mb0">here</a>, and "Bachelorette" episode in <a href="http://www.youtube.com/watch?v=JZS1H0lcF1E">here</a>.<br />
13. Publish my writing!!! I've been being in love with writing since I was very young. I like writing about everything. Travelling, articles, short stories, poems, well, I mean everything! Writing for me is my daily bread. Sometimes, it's hard for me to keep writing due to my activities. But, I'm starting to write again. I can't really leave writing since writing is a part of my life. So, I really hope that one day I have a chance to publish a book! Amen to that^^ <br />
14. Have 5 children with my spouse: 3 boys and 2 girls. Lovely, isn't it? I've always wanted to have a big family because I've seen my big Tambunan family's solidarity and I'm impressed by us. People say I might be too much of wanting 5 children in the future, but I doubtless don't want to change my mind about it :P<br />
<br />
<br />
<br />
Whoaa! I have 14 lists that I put on my bucket list! Haha not too many, but they're amazing, aren't they? Wish I could make it all happen! AMEN TO THAT!!!!!! :D<br />
<br />
So, what's yours? ;)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari TambunanEsra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-59588846178857496832013-09-17T12:10:00.000-07:002013-09-17T12:10:19.221-07:00It's Always Sweet and Good to Go Back To Where Your Ancestors Came From....... ♥ (Part 1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
My ancestors were from North Sumatera, Indonesia. Bokap bermarga Tambunan, sedangkan nyokap itu boru Rumahorbo. Intinya, gue adalah seorang Batak asli and I'm so proud of that. Kampung halaman gue di Nagasaribu, Balige, yg merupakan asal tempat tinggal bokap. Sedangkan kampung halaman gue dari nyokap itu di Samosir.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-DB737hv3ycQ/UjimYFg8zyI/AAAAAAAAAKc/uE8L92sRQGI/s1600/295157_3529751918638_628495241_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://1.bp.blogspot.com/-DB737hv3ycQ/UjimYFg8zyI/AAAAAAAAAKc/uE8L92sRQGI/s320/295157_3529751918638_628495241_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">I swear, this Sibongbong river is top clear and fresh!!</td></tr>
</tbody></table>
Gue sangat bangga akan Nagasaribu. Udaranya masih sangat bersih, dan karena tempatnya di dataran tinggi, suhunya dingin banget. Gue selalu pake jaket tebel, kaos kaki, serta scarf selama di sana. Itu pun gue masih menderita kedinginan akut, bahkan sampai sesek nafas; hal yg gue rasakan jika gue berada di tempat yg udaranya terlalu dingin. Tapi, hal itu nggak mengurangi rasa sayang gue sama Nagasaribu. Air sungainya masih sangat sangat jernih. Pohon ada dimana-mana, bau asap tungku masih kental di pagi hari. Belum terjamah polusi, dan langitnya cantik dan biru sekali. Untuk mencapai Nagasaribu, dibutuhkan waktu 8 jam melewati jalur darat dari kota Medan.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-1S4qCLWnPJk/UjikyJGmt4I/AAAAAAAAAKI/PysbLWu9o1I/s1600/398909_3529718917813_426002836_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-1S4qCLWnPJk/UjikyJGmt4I/AAAAAAAAAKI/PysbLWu9o1I/s1600/398909_3529718917813_426002836_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kata bapak, ini namanya deretan pohon Kaliptus. Ini foto yg gue ambil sewaktu masih on the way menuju Nagasaribu,</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-4NGrswOT-SA/UjimZeuGHtI/AAAAAAAAAKk/s3QLNzi7H78/s1600/528985_3529736478252_271294102_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-4NGrswOT-SA/UjimZeuGHtI/AAAAAAAAAKk/s3QLNzi7H78/s320/528985_3529736478252_271294102_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sawah opung gue diliat dari atas</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-jvq_g19KXY0/UjimYZ_cM4I/AAAAAAAAAKY/0eDjapKOEw8/s1600/319787_3529748878562_1420132566_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-jvq_g19KXY0/UjimYZ_cM4I/AAAAAAAAAKY/0eDjapKOEw8/s320/319787_3529748878562_1420132566_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">See? Green and blue; colors of life.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tahun 2012 lalu, gue 3 kali pulang kampung. Yg pertama, dikarenakan kedua opung gue sakit, dan Uda (sebutan "om" dalam bahasa batak) gue mau menikah. Yg kedua, dikarenakan opung boru gue meninggal. Dan yg ketiga, dikarenakan opung doli gue meninggal. Jarak meninggal kedua opung gue hanya 4 bulan. Yg gue tahu, bahkan kematian nggak bisa misahin mereka lama-lama, karena mereka itu pasangan yg sangat manis. Karena mereka, gue percaya cinta sejati. Bahkan mereka menginspirasi gue untuk membuat sebuah cerpen berjudul <a href="http://catatansibironggalot.blogspot.com/2012/07/yang-tidak-memiliki-usia.html">"Yang Tidak Memiliki Usia"</a>. Gee.. How I miss my lovely grandparents now and almost everyday.... :")<br />
<div>
Gue gaktau kapan gue bisa pulang kampung ke Nagasaribu lagi. Rumah kedua opung tersayang gue udah kosong, nggak ada yg nempatin. Gue udah nggak bisa menikmati enaknya makanan khas batak, susu kerbau, bikinan opung boru gue yg super baik hati lagi. Udah nggak bisa denger suara merdunya lagi, udah nggak bisa cerita gimana sekolah dan kerja gue lagi ke opung doli gue. Gue juga udah nggak bisa diceritain tentang kerbau dan anjing-anjing opung gue lagi, dan nggak bisa denger suara ketawa mereka yg menenangkan hati lagi. Gila, I miss them like crazy... Wait, I just can't hold my tears.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ok, Nagasaribu, gue janji bakal mengunjungi elo lagi suatu hari nanti. I love you, my hometown. Wait for me to go back!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari Tambunan</div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-32777671353730990772013-09-17T11:40:00.000-07:002013-09-17T11:42:30.811-07:00The Cheapest yet The Funniest Short Holiday Ever What's in your head reading the title above? It's definitely Bogor!!!! Yippie!<br />
5 bulan lalu, gue punya sebuah ide untuk mengajak adek gue serta beberapa temen gue untuk liburan pendek, alias cuman sehari. Gue pengen ngebolang, serta wisata kuliner, juga seru-seruan. Yg ada di otak gue, langsung Bogor. Tahun 2012 lalu gue mengunjungi Bogor, kisahnya ada di link <a href="http://catatansibironggalot.blogspot.com/2012/03/ranselan-ke-bogor-dan-tidung.html">ini</a>. Pada waktu itu, gue mengunjungi Air Terjun Curug Nangka yang cantik jelita. Nah, 5 bulan lalu, gue, Esther (adek gue), Kiki, Mastah, Edho, dan Meilyn mengunjungi Bogor untuk menyambangi Kebun Raya Bogor dan cafe bernama Death by Chocolate. Tujuannya 2: hunting foto dan wisata kuliner! Pesen gue cuman 1 untuk temen-temen gue: "Semua harus bawa duit dengan nominal dengan sebesar Rp 100.000,-. Beberapa temen gue agak worried, takut kalau duitnya kurang. Gue pun pastiin ke mereka, kalau nggak akan deh, kurang. And yes, their concern didn't happen.<br />
Kami pergi naik kereta, pulang juga naik kereta. Sewaktu di Kebun Raya Bogor, hujan turun, lalu kami basah kuyup. Ujung-ujungnya ya kering, karena seharian di luar haha. Hunting foto di KRB lumayan ok, karena hasil foto yg gue dapet memuaskan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-DSemWtcq-c0/UjifkN2qyeI/AAAAAAAAAJg/7jno93CVyM0/s1600/DSC_0072.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-DSemWtcq-c0/UjifkN2qyeI/AAAAAAAAAJg/7jno93CVyM0/s320/DSC_0072.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu foto orang pacaran yg gue ambil lol.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-Khk1CvGtQrs/UjigojZWe9I/AAAAAAAAAJ0/983e9MdKPUY/s1600/DSC_0165.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="193" src="http://4.bp.blogspot.com/-Khk1CvGtQrs/UjigojZWe9I/AAAAAAAAAJ0/983e9MdKPUY/s320/DSC_0165.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banana Euphoria Chocolate, my love</td></tr>
</tbody></table>
Di cafe Death by Chocolate, kami mesen 1 dish untuk bareng-bareng, dan namanya yaa nama restaurant itu sendiri: Death by Chocolate. Enak, kok. Tempatnya juga recommended. Tapi, yg paling gue suka itu Banana Euphoria Chocolate. Itu minuman coklat hangat yg dicampur sama rasa pisang dan cinnamon. Enak bangeeet. Ngangenin!<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-Fxu5I46QHw8/UjigvduQEHI/AAAAAAAAAKA/kACPEO67AhE/s1600/DSC_0158.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-Fxu5I46QHw8/UjigvduQEHI/AAAAAAAAAKA/kACPEO67AhE/s320/DSC_0158.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Death by Chocolate. Bentuknya unik.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selama perjalanan, gue dan temen-temen nggak henti-hentinya bercanda. It was epic crazy and fun! Dan karena kita pulang udah malem, kereta itu sepi banget. Kita pun sempet-sempetin bercanda sama masinis, bahkan juga foto-foto nyeleneh di gerbong. Urat malu udah pada putus, yg penting having fun! Haha.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qQZXXwahtns/UjifXsvi7VI/AAAAAAAAAJc/c5edPjrxJXw/s1600/gvhnjmk%252C.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-qQZXXwahtns/UjifXsvi7VI/AAAAAAAAAJc/c5edPjrxJXw/s320/gvhnjmk%252C.jpg" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini gue yang moto. Gila banget, kan, gayanya tuh cewek-cewek?</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ok, sekian cerita gue mengenai Bogor bersama kawan-kawan wuedan yg nyenengin. Thanks for the cazy trip, girls!!<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Esra Masniari Tambunan</div>
<div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-48207737501859836002013-09-17T11:13:00.001-07:002013-09-17T11:42:13.103-07:00Bandung Udah lama banget yang lalu gue menikmati Bandung untuk yg pertama kalinya. Tepatnya ketika gue masih duduk di bangku SD kali, ya... Waktu itu gue inget jelas, perjalanan ke Bandung itu lah, tulisan pertama gue mengenai travelling. Gue nulisnya di buku khusus untuk gue ngarang cerita yg dibeliin bokap gue. Persis kayak blog, gue bebas nulis apapun di situ. Tapi, bedanya blog itu versi online, dan buku itu masih bentuk konvesional banget hehe.<br />
Pertama kali ke Bandung, gue perginya sama sekeluarga. Mama, bapak, serta 2 adek gue. Adek bungsu gue, Paul, waktu itu belum lahir. Waktu itu kami juga bareng sama rombongan temen-temen kantor bapak. Hotelnya enak banget, Hotel Sheraton! Definitely bukan tipe hotel yg biasa gue pake untuk travelling sama temen-temen karena bukan budget hotel. Maklum, perginya sama keluarga, jadi nggak ada yg namanya kata "susah" atau "hemat". <a href="http://www.starwoodhotels.com/sheraton/property/rooms/index.html?propertyID=276">Hotel Sheraton Bandung</a> itu bener-bener hotel yg enak banget dan mewah. Yg paling gue inget adalah betapa banyaknya makanan yg bisa gue makan di sana tanpa ribet mikirin biaya haha. Gak ada deh yg namanya sarapan roti atau bubur ayam murah. Plus, kasurnya besar dan kamarnya cozy banget. Enak deh, intinya.<br />
Selama di Bandung untuk yg pertama kali, gue juga menikmati sajian bebek peking yg enaknya ampun-ampunan di sebuah Chinese restaurant. Sayang banget gue lupa namanya karena waktu masuk nggak merhatiin juga. Maklum, masih bocah. Gue rindu banget sama bebek peking super lezat itu. Bahkan, sampai detik ini gue masih aja ngidam makanan tsb. Sebel.<br />
<br />
Bulan Januari 2013 kemaren, gue balik lagi ke Bandung. Sebenarnya tahun 2012 lalu gue juga menyambangi Bandung, tapi hanya dalam sehari. Itu juga nggak jalan-jalan, hanya dikarenakan ada keperluan nyari penginapan untuk acara kampus, yg ujung-ujungnya juga gagal.<br />
Serunya, gue dan 3 temen gue: Ika, Ucap, Nath; hampir batal ke Bandung karena waktu itu Jakarta lagi musim banjir dan akses kemana-mana susah banget. Beberapa jam sebelum kepergian aja kami sempet berembuk untuk pasrah batal. Tapi dasar orang-orang gigih, segala cara pun dicari supaya bisa nyampe di stasiun Gambir tepat waktu menuju Bandung. And lucky us, we did it!<br />
Selama di Bandung beberapa tahun silam seinget gue, gue mengunjungi Museum Asia Afrika dan Gunung Tangkuban Perahu. Sedangkan bulan Januari 2013 kemaren, gue dan 3 temen gue mengunjungi Bukit Bintang, Kawah Putih, ITB, dan Paris Van Java. Menurut gue, kawah putih sih ok. Tapi rasanya terlalu mahal. Harganya itu ratusan ribu, tapi yg diliat itu cuman sedikit. Bau belerangnya sensasi, sih, tapi itu aja. Gue sih nyesel, karena gara-gara ke Kawah Putih, malah gak jadi ke The Ranch, yg menurut temen gue lebih recommended.<br />
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-N-PiVmwbhpU/UjiX7X-QmcI/AAAAAAAAAIs/Zt-xeG0cjvY/s1600/900_10200141352152689_574848113_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-N-PiVmwbhpU/UjiX7X-QmcI/AAAAAAAAAIs/Zt-xeG0cjvY/s320/900_10200141352152689_574848113_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Ini salah satu foto favorit Kawah Putih yg gue ambil.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-6q6KXr3IbEw/UjiYQlrwPgI/AAAAAAAAAI0/3gR77erARIU/s1600/19398_10200141317791830_1155136100_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-6q6KXr3IbEw/UjiYQlrwPgI/AAAAAAAAAI0/3gR77erARIU/s1600/19398_10200141317791830_1155136100_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gue bersama temen-temen.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau untuk Bukit Bintang, menurut gue juga biasa aja. Gak terlalu spesial. Udah jadi tongkrongan para anak gaul kali ya, dan kesannya malah jadi ngalay dan kotor. Gue kira sih romantis, taunya biasa aja haha. Toh gue juga perginya sama temen-temen cewek, sih :D Btw selama di Bandung 3 hari 2 malam kemaren gue dan temen-temen nginep di Dago Inn. Murah banget! 1 orang cuman kena Rp 60.000,- per malem. Fasilitasnya, kipas angin, single bed (tapi dapet 2 kasur), selimut, sama kamar mandi luar. Udah oke banget sih menurut gue, karena kamarnya juga murah banget. Untuk transportasi selama di Bandung, gue naik mobil sewaan dari temennya temen gue yg murah hati banget. Sedangkan dari Jakarta kami menaiki kereta api dari stasiun Gambir. Lebih lama perjalanannya dari naik bus, tapi gue seneng karena gue suka naik kereta. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ohya, yg paling gue suka dari trip Bandung yg lalu adalah mengunjugi kampus ITB! Karena kampusnya asri banget dan bau orang-orang cerdas! :D</div>
<div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-212Du-JI52s/UjiaNhdvosI/AAAAAAAAAJA/VN1G229wnzY/s1600/DSC_0466.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-212Du-JI52s/UjiaNhdvosI/AAAAAAAAAJA/VN1G229wnzY/s320/DSC_0466.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ITB yg manis!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-JnNDZOSQhmE/UjiaQYWIjXI/AAAAAAAAAJI/HfThOOwVW88/s1600/DSC_0461.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-JnNDZOSQhmE/UjiaQYWIjXI/AAAAAAAAAJI/HfThOOwVW88/s320/DSC_0461.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Awan berbentuk hati yg memayungi ITB.</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
Sekian cerita gue mengenai Bandung!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
P.S: Funnily, I didn't have any culinary trip when I was in Bandung last January. I guess it's because I had no enough money to do it! Lol.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari Tambunan</div>
<div>
<br /></div>
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-62562195336333558962012-07-27T04:51:00.001-07:002013-09-17T10:07:13.258-07:00Yang Tidak Memiliki Usia "Ibu ingin dimakamkan di tempat kami pertama kali bertemu, nak", ujar ayahku, seorang lelaki tampan yang tua dan lelah. Keriput di wajahnya menunjukkan bahwa ia telah melewati tahun-tahun di hidupnya dengan menakjubkan. Ototnya yang kini rapuh masih mampu menunjukkan bahwa ia menapaki hidup melalui kerja kerasnya sebagai petani bertahun-tahun lalu. Aku menoleh ayahku dan tersenyum.<br />
"Ya, ayah. Teluk Kiluan, bukan?" tanyaku sambil mengelus telapak tangannya yang kasar.<br />
"Iya. Segera setelah proses kremasi selesai, mari kita sebar abu ibumu di sana, ya", jawab ayah kemudian memejamkan matanya, tertidur.<br />
<br />
Aku belum pernah menyaksikan kisah cinta luar biasa seperti yang ayah dan ibuku lalui. Maksudku, tentu saja sebagai penggemar buku aku sudah membaca ratusan kisah-kisah cinta yang menakjubkan, tetapi aku belum pernah menyaksikan kisah cinta yang indah secara langsung, kecuali kisah cinta kedua orangtuaku.<br />
Berawal dari kisah cinta yang layaknya percintaan Romeo dan Juliet, kedua orangtuaku menjalin cinta tanpa disetujui oleh orangtua mereka masing-masing. Seperti cerita-cerita cinta jaman dahulu, ayahku pun juga mengalami yang namanya dijodohkan. Tera, nama perempuan itu. Dia cantik sekali, menurut cerita ayahku. Banyak pria di desanya yang mengincar Tera, namun kedua orangtuanya telah bersikukuh menjodohkan ia kepada Hans, ayahku. Meski begitu, ibuku telah memikat hati ayahku terlebih dahulu. Di Teluk Kiluan, Lampung, mereka bertemu. Saat itu ayahku sedang berjalan-jalan dengan teman-teman sekampungnya dan tak sengaja bertemu dengan ibuku yang memang tinggal di Lampung. Dengan kulitnya yang hitam manis dan matanya yang indah, ibuku mendapatkan hati ayahku dan ayahku tak mampu berpaling kepada kecantikan Tera. Singkat cerita, ayah dan ibuku menikah setelah memperjuangkan cinta mereka.<br />
Pernikahan ayah dan ibuku nampaknya tidak lepas dari campur tangan kedua orangtua ayahku, yaitu kakek dan nenekku, yang masih tidak terima ayah menikahi ibuku. Ibuku sering sekali menangis akibat dikritik habis-habisan oleh nenekku, juga diperlukan kasar oleh kakak-kakak ayahku. Namun dengan dengan segenap cintanya pada ibuku, ayahku selalu membelanya. Meski di saat-saat sulit seperti itu aku dan kelima adikku belum lahir, namun aku yakin bahwa ayahku tidak akan pernah membiarkan ibuku menghadapi mertua dan kakak-kakak ayahku menyiksanya seorang diri. Aku tahu ayah. Dia sangat mencintai ibuku.<br />
<br />
Ayahku bukanlah seorang yang romantis. Ia bukan tipe seorang pria yang kerap memberikan kejutan-kejutan yang romantis untuk ibuku atau sekedar mengecup pipi ibuku di pagi hari sebelum bertani ke ladang. Ia hanya seorang pria biasa yang mencintai ibuku dengan sederhana. Ia selalu pulang tepat waktu untuk makan malam bersama keluarganya setiap hari. Ia tidak pernah melirik wanita lain di dalam hidupnya selain ibuku. Meski kadang aku menyadari bahwa ayahku selalu bertindak tegas kepada ibuku, aku tahu bahwa ayahku sangat mencintai ibuku dan akan melakukan apa saja untuk melindunginya.<br />
Cinta ibu kepada ayahku juga tidak akan pernah aku ragukan. Ia tahu bahwa ayah merupakan tipe pria tegas yang menyukai istrinya sebagai seorang ibu rumah tangga sejati. Ia mengharuskan ibuku memasak tiap hari untuk keluarganya dan ia melakukannya dengan baik. Rumah kami selalu rapi setiap harinya dan kami, anak-anaknya berhasil digembleng oleh ibu kami yang sangat tegas dalam mendidik. Meski kami berasal dari daerah yang sangat terpencil, namun kami berenam berhasil menamatkan pendidikan kami hingga bangku SMA dan kemudian menjalani hidup di Jakarta dengan berpenghasilan sangat baik.<br />
Meski keenam anaknya memilih untuk merantau ke Jakarta dan menetap di kota metropolitan itu, kedua orangtuaku bersikeras untuk tetap tinggal di kampung halaman tercinta mereka, di Bengkulu sana. Sesekali mereka datang berkunjung ke Jakarta dan menetap selama beberapa minggu atau bulan bersama kami para anak dan cucunya. Hingga suatu kali ibu meneleponku dan kali itu nada suaranya berbeda. Ia mengatakan bahwa ayahku pingsan saat sedang menonton bola di tv. Keesokan harinya, ayah dan ibuku terbang ke Jakarta. Ayahku menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan di rumah sakit dan kemudian kami mengetahui bahwa di otaknya terdapat sebuah tumor ganas. Kami pun segera tahu bahwa hidup ayah tidak lama lagi.<br />
<br />
Awalnya kami menyembunyikan keadaan ayah yang sebenarnya kepada ibu dan juga kepada ayahku. Aku takut mereka akan sangat panik dan kehilangan semangat hidup. Namun keputusanku berubah ketika suatu pagi aku mendengar ibu berdoa di samping ayah. Nampaknya beliau tahu bahwa ayahku sedang sakit keras. Usai berdoa ayahku mengecup kening ibu dan mereka berpelukan. Saat itu juga aku menghambur ke pelukan mereka kemudian dengan air mata yang menetes aku mengatakan agar mereka selalu bersiap menghadapi kemungkinan terburuk apapun.<br />
Ibuku sangat telaten mengurus ayahku yang sedang sakit itu. Namun meski ayah sedang sakit, ia tetap tak lupa memperhatikan ibu. Ayahku mengambilkan minum untuk ibu ketika mereka sedang makan dengan tangan tuanya yang gemetar. Ia juga mengolesi minyak angin di leher ibuku ketika menyadari bahwa ibu sedang tidak enak badan ketika masuk angin. Aku menyaksikan peristiwa-peristiwa indah itu dengan bersyukur. Terlintas di kepalaku perlakuan-perlakuan mesra ayah dan ibuku di usia senja mereka. Ketika mereka bergandengan tangan saat aku mengajak mereka berjalan-jalan menyusuri mall, saat ibuku mengecup pipi ayahku di ulangtahunnya yang ke 65, ketika ibuku dengan setia menjawab setiap panggilan masuk di telepon genggam ayahku karena ayahku sedang terbaring lemah akibat tumor itu, dan semua hal-hal kecil lainnya yang membuatku terharu. Cinta mereka memang sederhana namun indah.<br />
Ibuku mungkin terlalu mencintai ayahku sehingga sepanjang menemani ayahku dalam sakitnya, ia pun ikut menjadi lemah. Entah apa yang terjadi pada tubuh ibuku, namun keadaannya ikut memburuk bersamaan dengan ayahku. Tubuhku menjadi sangat kurus dan matanya memancarkan kesedihan. Ternyata ibuku tak sanggup menyaksikan ayahku tersiksa. Ia selalu berdoa pada Tuhan agar Tuhan meringankan penyakit ayahku, namun ia sendiri lupa mendoakan dirinya. 3 bulan setelah ayah divonis sekarat, ibuku kembali ke pangkuan Tuhan setelah ia sempat susah bernafas. Ia meninggal di pangkuanku.<br />
Di hari kematian ibu dan 6 hari sesudahnya, ayahku sangat berduka. Ia menangis dan terus menangis hingga kejang-kejangnya kumat. Setelah sempat pingsan selama 2 hari, ayahku siuman. Dan kalimat pertama yang ia ucapkan setelah ia sadar adalah, "Nak, aku rindu ibumu".<br />
<br />
Sebulan berlalu setelah kematian ibu, aku menyadari bahwa harapan ayahku untuk bertahan hidup semakin menipis. Keluarga kami pun harus bersusah payah bangkit setelah kematian ibuku karena kami masih punya ayah yang sekarang juga sedang terbaring sekarat. Hingga tiba di saat ayah memanggilku untuk mengutarakan sesuatu.<br />
"Aku tahu aku akan segera menyusul ibumu, nak", ujar ayahku sambil tersenyum lemah. Aku tidak menjawab dan memutuskan untuk mendengarkannya saja.<br />
"Aku segera rindu pada ibumu. 49 tahun kami melewati kehidupan pernikahan dan baru kali ini aku sangat merindukannya. Kami tidak pernah berpisah selama ini". Air mataku menetes.<br />
"Terkadang tumor ini membuatku lupa siapa aku dan orang-orang di sekelilingku tanpa aku inginkan. Tapi ada saat dimana aku selalu mengenali wajah ibumu. Dia memang jodohku dan aku merindukannya. Aku bersyukur telah mengenal perempuan semanis ibumu. Aku merindukan teh buatannya dan jemarinya yang lembut. Aku merindukan suaranya yang merdu. Aku merindukan ibumu. Dia pasti sudah menungguku di surga. Dengar, nak, kami akan segera menjadi sepasang pengantin surga", ujar ayahku.<br />
Aku mendengar dengan seksama setiap kata yang diucapkan ayahku kemudian bersyukur bahwa ayah sangat mencintai ibu dan demikian pula sebaliknya.<br />
Ayahku mengusap air mata di pipiku dan kemudian melanjutkan perkataannya sambil menutup mata, "Bu, sabarlah. Aku segera datang", bisik ayahku. Kemudian ia pun pergi.<br />
Tak ada tangis menyayat hati ketika kami sekeluarga melepas kepergian ayah. Begitu juga saat kami menabur abu ayahku di tengah-tengah teluk Kiluan. Saat itu kami begitu ikhlas dan bahagia menyadari bahwa ayah telah bertemu dengan pengantinnya di surga, yaitu ibuku. Tidak ada hal yang lebih indah dibanding menyaksikan pertumbuhan cinta kedua orangtuaku yang abadi. Aku belajar banyak dari kisah mereka dan bersyukur karena telah mengenalkan aku cinta yang seutuhnya. Meski sederhana, namun mereka tidak pernah berhenti mencinta. Aku memang belum mengenal maut dan kehidupan sesudahnya, namun kisah cinta kedua orangtuaku meyakinkan aku bahwa maut bukanlah pembatas kisah percintaan manusia. Karena yang tulus mencinta tidak akan pernah benar-benar terpisah, meski oleh maut sekalipun. Cinta, itulah satu-satunya hal di dunia yang tidak memiliki usia.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
by:<br />
Esra Masniari TambunanEsra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-23329326913436477842012-07-17T04:23:00.001-07:002013-09-17T10:04:14.187-07:0050 Things About Me (You Should or You Shouldn't Know!)<br />
Iseng-iseng pengen narsis dikit, ah, ngasihtau kalau gue itu.......<br />
<br />
<br />
1. Esra Masniari Tambunan<br />
2. Lahir di Pekanbaru di bulan penuh cinta, yaitu Februari tanggal 06 di tahun 1991<br />
3. Anak sulung dari 4 bersaudara. Adeknya 2 cewek, 1 cowok.<br />
4. Sayang banget sama keluarga, meski ngga selalu bisa membuat seneng mereka.<br />
5. Setia banget sama warna pink.<br />
6. Egoisnya tinggi tapi kata orang sih, shio kuda emang begitu #ngelesyakamuh<br />
7. Galak! Yes, beware of Echa =D<br />
8. Ngga suka digombalin! Sukanya ngegombalin *wink*<br />
9. Selera cowoknya tinggi: ganteng, smart, cool, tajir, setia =D<br />
10. Cinta mati sama duren! :9<br />
11. Suka bangeeeeet nonton film bagus dan hanyut dalam film tersebut.<br />
12. Suka bangeeeeeeeet travelling, karena menurut gue, travelling artinya berbahagia.<br />
13. Paling nggasuka dibohongin dan dikira begini, padahal begitu! Langsung deh nanti galaknya muncul.<br />
14. Sensitif lalu menjadi cengeng.<br />
15. Kuliah di jurusan sastra Inggris, namun kadang menyesali ngga jadi ngambil jurusan psikolog dulu :'(<br />
16. Cinta sama dunia tulis-menulis, meski kadang suka males nulis, dan bermimpi untuk menjadi seorang penulis terkenal! Amin<br />
17. Nggabisa dipungkiri, suka banget nyanyi. Suka banget!<br />
18. Suka baca buku, khususnya yg bertemakan fakta dan psikologi.<br />
19. Kalau libur bangunnya siang banget, tapi sekarang lagi berlatih untuk bangun pagi. Biar jodohnya deket kata mama dan bou-bou yg bawel :D<br />
20. Suka banget lasagna nya "Dixie", tapi sayangnya restoran yg berlokasi di daerah Lippo Karawaci itu udah tutup :'(<br />
21. Bawel banget. Yes, gue suka banget ngobrol~<br />
22. Suka banget yg namanya kebersihan dan kerapihan. Makanya suka mencak-mencak sama adek-adek dan sepupu-sepupu kalau kamar dan rumah diberantakin.<br />
23. Pecinta anak kecil! Pengen banget cepet-cepet menikah dan jadi ibu :3<br />
24. Pet lovers. Pengen melihara banyak hewan, kayak singa, beruang, burung dan musang.<br />
25. Sayangnya cuman bisa pelihara anjing sekarang, namanya Juno. Dia lucu sekali. Aku sayang Juno ku :*<br />
26. Panikan.<br />
27. Susah banget tidur kalau ngga hening dan gelap.<br />
28. Nggabisa diem.<br />
29. Setia tapi gampang bosen :p<br />
30. Dulu suka banget coklat, tapi sekarang biasa aja :O<br />
31. Romantissss. *Ciee*<br />
32. Suka hampir semua jenis musik, terutama hip hop, pop, dan reggae!<br />
33. Punya impian jadi seorang hip hop dancer :))<br />
34. Pengen jadi penyanyi terkenal tanpa digossipin macem-macem.<br />
35. Suka meluk dan nyium. Sweet nyaa :''3<br />
36. Berharap banget yg namanya cicak dan kodok itu ngga pernah ada di dunia ini :"""(<br />
37. Ngga begitu suka pizza.<br />
38. Entah kenapa selalu punya geng sedari SD :D<br />
39. Usil dan kocak.<br />
40. Gampang dibohongin tapi langsung cepet taunya. <<-- KASIAN!<br />
41. Nggabisa a.k.a ngga berani mengendarai motor semenjak baru seminggu belajar motor udh nabrakkin kap lampu motor baru sampe pecah.<br />
42. Pernah dilamar untuk menikah sama cowok yg baru seminggu PDKT sama gue-___- Bhahaha..<br />
43. Cukup beruntung untuk bisa dapet akses bermacam-macam waktu ngefans sama Vita Marissa.<br />
44. Ngga pernah beruntung tiap ikut quiz T.T<br />
45. Suka banget sama The Script, Bruno Mars, Beyonce, Pussycat Dolls, Kelly Clarkson, Souljah, Sheila on 7, Maroon 5, Black Eyed Peas, Katy Perry, Ne Yo, dan ngga ketinggalan, Karmin!<br />
46. Bisa ngerap meski ngga jago-jago banget.<br />
47. Ngefans sama Edison Chen dan rela begadang demi nonton MTv Whateber Things waktu SMP dulu dan sedih banget waktu doi kena konflik video porno lalu ngundurin diri dari dunia keartisan :(<br />
48. Selalu kepengen lychee martini all the time.<br />
49. Kristen dan bukan fanatik ;)<br />
50. Suka berbacot ria di akun twitternya: <a href="https://twitter.com/echamsnr_t">@echamsnr_t</a> ;)<br />
<br />
<br />
Ngga cukup sebenernya menggambarkan diri gue dalam 50 poin, tapi cukup segitu karena gue mau lo tahu gue dengan mengenal gue secara baik! :P<br />
<br />
Sekian dan terimakasih~<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Esra Masniari Tambunan.Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-86356599231092905402012-06-17T11:19:00.000-07:002013-09-17T09:56:32.310-07:00Simply Not Another Fairy Tale (Short Story) Cahaya itu datang lagi. Kali ini aku bisa merasakan hangatnya. Lalu kulihat wajah yang sudah tak asing lagi. Ya, wajah itu. Wajah yang sangat kukenal jelas, dan sangat kurindukan. <i>"Bicaralah"</i>, ujarku dalam hati. "<i>Aku rindu sekali mendengar suaramu"</i>. Kemudian sosok itu mendekat. Ia tersenyum. Lelaki berdada bidang itu kemudian menyapaku, "Hai, Lana".<br />
<br />
"Lana, lana? Bangun, dong". Aku menggeliat pelan. Mataku mengerjap-ngerjap, perih untuk kubuka.<br />
"Lana? Udah jam berapa nih? Bangun, dong. Bikinin sarapan untuk aku". Aku membuka mata dan tampaklah sebuah wajah tampan di depanku, Michael.<br />
"Tumben banget sayang, aku lebih dulu bangun? Kamu capek banget ya?" ujar Michael, suamiku. Kemudian ia mengecup keningku. "Selamat pagi", katanya manis. Aku tersenyum membalas ucapannya. "Maaf ya, bang, aku telat bangun. Sekarang aku bikin sarapan dulu, deh". Michael mengangguk sambil kemudian mengelus lenganku yang melenggang menuju kamar mandi untuk menyikat gigiku serta membasuh mukaku dengan air dingin, lalu segera melakukan kewajibanku sebagai istri di pagi hari, yaitu membuatkan sarapan.<br />
<br />
<br />
Aku mengaduk-ngaduk secangkir teh yang sudah mulai mendingin di hadapanku. Mataku menerawang jauh, memikirkan mimpi semalam. Ia lagi. Randy. Lagi-lagi Randy muncul di mimpiku, membuat aku galau tak karuan. Sepanjang pagi ini aku sibuk tertegun memikirkan mimpiku semalam. Mengapa lagi-lagi Randy muncul di mimpiku? Kukira, setelah aku menikah, aku tidak akan lagi memimpikan Randy. Namun ternyata tidak; tidak ada yang berubah. Lagi-lagi bayang Randy merasuki mimpiku. "Hhh...", aku menghela napas. Kurasakan mataku mulai membasah, lalu air mulai tergenang di pelupuk kedua mataku. Air mata itu kutahan sebisa mungkin untuk mengalir, yang kemudian aku sesap dalam-dalam.<br />
<br />
Randy Hermawan. Nama itu masih terngiang jelas di telingaku. Sosoknya yang ramah dan sangat kukenal itu selalu lekat di benakku. Mengapa tidak? Randy adalah sahabatku semasa SMP. Ia adalah satu-satunya sahabat lelaki ku saat itu. Kedekatan kami terjalin saat kami masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Randy adalah teman semeja pertamaku, yang membuat aku mengenalnya.<br />
Bicara mengenai Randy tak akan pernah habis. Randy adalah sosok sahabat yang menyenangkan. Ia supel dan cerdas. Randy juga tidak banyak omong, namun juga tidak pendiam. Terkadang dia usil, namun keusilannya hanya sekedar iseng belaka, tidak membuat aku repot. Di mataku ia merupakan sahabat yang sempurna. Meski aku juga memiliki sahabat-sahabat perempuan, Randy tidak pernah mencampuri urusanku dengan mereka. Aku dan Randy memiliki lingkaran persahabatan kami sendiri. Tidak seperti cerita novel kebanyakan, aku dan Randy bukan teman berbagi cerita curhat-curhatan, namun kami saling percaya satu sama lain. Selain sering saling mengirim pesan singkat melalui telepon genggam kami, aku dan Randy juga sering janjian mendengarkan radio di malam hari. Randy juga bukan sahabatku untuk sekedar kongkow-kongkow. Jarang sekali kami untuk sekedar jalan bersama, namun aku tetap merasa Randy adalah sahabat kentalku.<br />
<br />
Ia memandangiku, namun tidak tersenyum. Aku menatapnya dari kejauhan. Kemudian ku saksikan ia berbincang-bincang dengan teman-temannya. Aku terbangun. Masih pukul 5. Aku menghela nafas. Lagi-lagi, aku bermimpi mengenai Randy. Mengapa ini semua terjadi? Mengapa sering sekali Randy hadir di setiap mimpiku? Padahal aku tidak sedang rindu atau memikirkannya! Aku memijit kepalaku. Pening rasanya, karena masih mengantuk. Kutatap wajah Michael, suamiku, yang masih pulas tertidur. Kudekap erat lengan kokohnya itu. Aku hampir menangis. "Kebangun, lan?" ujar Michael sambil tetap terpejam. Kemudian ia melingkarkan lengannya ke tubuhku. Aku tertidur kembali, merasa nyaman di pelukan suami yang telah menikahiku 3 bulan lalu itu.<br />
<br />
Aku masih hafal jelas hobi Randy: bermain sepakbola. Hobi Randy tentu bukanlah hobiku. Aku lebih memilih untuk menggeluti olahraga bulutangkis dibanding olahraga sepakbola. Namun, bagi Randy, sepakbola adalah kecintaannya. Ia sangat menikmati jam-jam dimana ia berlatih menendang dan mengoper benda bulat yang dimainkan oleh kaki itu bersama teman-temannya. Ada waktu dimana aku ingin menonton pertandingan sepakbola Randy. Kala itu, Randy menitipkan telepon genggamnya padaku. Aku tersenyum mengingat Randy. Ah, Randy. Masih ingatkah ia padaku sekarang? Sudah 9 tahun berlalu semenjak kelulusan SMP kami, dimana aku dan Randy berpisah. Semenjak itu pula aku belum pernah lagi bertemu dengan Randy.<br />
Tentu saja aku rindu pada Randy. Di hati kecilku, aku tahu bahwa Randy adalah cinta pertamaku dan Randy tidak pernah beranjak dari hatiku. Ia tetap tinggal dan bersemayam di hatiku, meski telah menahun berlalu semenjak perpisahan kami.<br />
<br />
<br />
Tidak mudah bersahabat dengan lawan jenis, begitu kata orang-orang kebanyakan. Bisa saja kedua insan itu saling jatuh cinta atau salah satunya jatuh cinta sedangkan yg lain hanya menganggap sahabat saja, tidak lebih. Antara aku dan Randy, aku tidak tahu apa yg terjadi. Mungkin lama-kelamaan aku kagum pada sosok Randy yg sederhana dan membuatku merasakan lebih terhadap Randy. Ketika teman-teman sekelas kami mengolok-olok persahabatan kami, awalnya aku masa bodoh. Namun entah mengapa, lama-kelamaan aku merasa risih. Aku menjauhi Randy beberapa saat kala itu. Enggan berbicara lama-lama pada Randy dan enggan bermain bersamanya. Singkat kata, aku dan Randy menjadi jauh.<br />
Bodohnya diriku saat itu. Seharusnya aku tahu bahwa aku tidak mungkin menjauhi sahabatku yg satu itu. Tentu saja setelah menjauh dari Randy selama beberapa saat, aku kemudian merasa rindu pada Randy. Namun ternyata aku salah. Jarak sudah terlanjur membunuh kami perlahan-lahan. Randy juga ternyata merasa gerah akan sindiran teman-teman kami. Intinya, kami tidak pernah sama seperti dulu lagi.<br />
<br />
Aku kehilangan sosok Randy. Randy dan aku tidak pernah lagi bersahabat erat seperti dahulu. Ada jarak yg menyakitkan yg membatasi kami berdua. Aku tidak tahu mengapa, namun hingga masa SMP berakhir, aku tidak bisa membalut retakan hubungan persahabatan kami begitu saja. Di hari terakhir sekolah, aku yg harus pindah rumah bersama keluargaku ke kota lain keesokan harinya, hanya bisa merasakan jantungku berdegup cemas saat melihat punggung Randy berjalan menjauh dariku. Harusnya saat itu aku memanggilnya. Harusnya saat itu aku merekatkan ikatan kami lagi. Harusnya aku tahu bahwa rasa sakit keretakan itu membawaku pada rasa tersiksa selama bertahun-tahun. Harusnya aku mampu, minimal, memanggil namanya.<br />
<br />
<br />
"Sayang, nanti malam kita makan di luar ya?" ujar suara suamiku di seberang telepon.<br />
"Tumben. Emang kenapa?" jawabku sambil memilih-milih anggur yg ingin kulahap.<br />
"Hari ini kan anniversary kita, sayang. Masa lupa?" Nada bicaranya terdengar kecewa.<br />
Aku tertegun sesaat. Oh ya, tanggal 25.<br />
"Duh, maaf bang, bukannya lupa. Mungkin aku sudah terbiasa dengan pernikahan jadinya month anniversary nggak kehitung lagi hehe", ujarku.<br />
"Dasar kamu. Yaudah pokoknya nanti malam aku pulang kantor langsung jemput kamu ke rumah, ya. Dandan yg cantik, ya, sayang".<br />
"Aku sudah cantik, sayang. Nggak mandi pun aku sudah cantik", candaku.<br />
"I know, baby. That's why I marry you", kemudian suara tawa Michael terdengar renyah di telingaku.<br />
<br />
<br />
Malam ini dengan balutan gaun hitam panjang bergliter berdada rendah serta berpotongan paha yg tinggi, aku siap menikmati dinner romantis yg Michael rencanakan. Aku asyik menikmati rib steak sambil bercengkrama mesra dengan suamiku yg humoris itu ketika tiba-tiba mataku menangkap sosok tak asing yg sukses membuat badanku panas seketika. Randy... Benar, itu pasti dia. Aku melihat Randy sedang duduk sendiri di meja yg tak jauh dari mejaku. Tenggorokanku tercekat. Seketika senyumku hilang dan Michael menyadari itu.<br />
"Sayang, kok tiba-tiba diem? Ngeliat apa sih?" tanyanya sambil menengok ke arah mataku sedang menatap.<br />
Aku menunduk. "Nggak. Tadi rasa saus dagingnya agak asin", kilahku cepat.<br />
"Masak sih? Tumben banget masakan di sini nggak sempurna, sayang".<br />
"Aku mau ke toilet sebentar", kataku cepat sambil buru-buru menuju toilet.<br />
<br />
Di toilet, aku menatap cermin dan mematung. Aku melihat Randy lagi. Setelah 9 tahun berlalu dan akhirnya aku melihatnya lagi? Aku hampir tidak mempercayai mataku. Tapi, aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan. Ingin sekali aku menyapanya dan melepas rinduku. Tetapi aku tahu, meski suamiku sedang tidak bersamaku sekarang, aku tidak akan berani berbuat begitu. Juga, aku tidak berani kembali ke kursiku sekarang dan melihat Randy lagi dari arah kursiku. Aku tidak tahu harus bagaimana.<br />
<br />
Aku menangis. Ya, sesampai di rumah dan setelah Michael tertidur pulas, aku keluar kamar dan berdiri di balkon rumahku sambil mengalirkan air mata yang tidak dapat lagi kutahan. Aku menyesal tidak menyapanya tadi, namun tidak juga tahu apa yg semestinya kulakukan. Yg aku tahu, rinduku padanya telah membunuhku dan aku mau tidak mau harus menikmatinya.<br />
<br />
Sebulan berlalu setelah kejadian itu, aku bermimpi lagi mengenai Randy. Di mimpiku, Randy masih lah bersosokkan seorang anak laki-laki SMP yg bertubuh lebih pendek dariku. Ia melirikku dan tersenyum padaku. Lalu aku terbangun. Aku menangis. Aku terlalu rindu padanya. Mungkin aku terdengar cengeng, namun semenjak aku melihat Randy lagi setelah 9 tahun berlalu, aku semakin merasa pikiranku agak kacau. Dan mimipiku kali ini membawaku pada tekad untuk mencari tahu Randy lagi. Kali ini, aku harus bertemu dan berbincang dengannya.<br />
Tidak mudah mencari tahu mengenai Randy. Setelah aku kembali log in pada akun Facebook ku yg hampir setahun tidak lagi kubukan, aku mengetikkan nama lengkap Randy dan mencari akun Facebooknya. Tidak kuperdulikan lagi ratusan notifikasi Facebook ku yg saat itu sudah menggunung.<br />
<i>"Dapat!"</i> seruku dalam hati ketika melihat akun Facebook Randy dengan foto profilnya yg masih bisa kukenali dengan baik. Foto sederhana yg sempat membiusku. Tidak ada yg luar biasa dari wajah itu, namun tetap bisa membuat anganku melayang-layang tak menentu.<br />
Ketika aku hampir berniat menambahkan akun Randy ke akun pertemananku, aku termangu. Ingin apa aku setelah Randy menerima akun pertemananku? Entahlah. Aku mengurungkan niatku. Setelah menimbang-nimbang selama beberapa saat, aku memutuskan untuk langsung mengirimi pesan ke Facebooknya saja.<br />
<br />
<i> "Hai, Ran. Apa kabar?:)"</i><br />
Sent.<br />
Seminggu berlalu dan selama seminggu itu pula aku rajin memeriksa Facebook ku untuk melihat balasan dari Randy. Seminggu berlalu dan akhirnya aku melihat bahwa Randy telah membalas pesanku. Aku terhenyak.<br />
<i>"Hai, Lan. Gue baik-baik aja. Kenapa nih?"</i><br />
Aku kecewa. Debaran di jantungku saat membuka pesannya terganti menjadi rasa mencelos yg dalam di dadaku. Setelah 9 tahun berlalu dan sapaan ramah pesanku di akun Facebooknya dan dia hanya menjawab datar pertanyaanku? Tanpa menanyakan balik kabarku? Sebegitu dinginnya kah ia mau berbuat terhadapku? Bukankah aku sahabatnya? Dulu. <br />
Aku hampir memutuskan untuk tidak usah saja membalas pesannya. Namun rasa rinduku mengalahkan hal itu.<br />
<i> "Gak apa-apa. Kan udah lama nggak ketemu hehe. Tinggal dimana sekarang, Ran?"</i><br />
Sent.<br />
Setelah menghela nafas sebentar, aku membuat teh untuk diriku sendiri. Sambil menyesap tehku dalam-dalam, aku beranjak kembali ke Facebook ku. Namun ternyata, tanpa disangka ada sebuah pesan lagi masuk ke Facebookku. Randy membalas pesanku!<br />
<i> "Masih di Salemba, Lan. Lo?"</i><br />
Tanpa berpikir panjang aku segera meminta pertemanan ke akun Randy. Dengan harap-harap cemas dan menggigit-gigit kukuku, aku menunggu Randy untuk menerima permintaanku. Dengan begitu kami jadi bisa lebih leluasa untuk mengobrol melalui fitur chat yg dimiliki Facebook. Satu jam berlalu dan aku kecewa. Nampaknya Randy telah <i>sign out</i>. Aku memutuskan untuk membalas pesannya saja.<br />
<i>"Gue sekarang di Kebon Jeruk, Ran. Btw, request gue segera diconfirm ya. Gue mau ngobrol banyak sama lo :)"</i><br />
Sent.<br />
<i>"Mau ngobrol apa, Lan?"</i> Randy membalas pesanku lagi! Aku heran. Kenapa dia tidak segera menerima permintaan pertemananku saja? Seketika aku menjadi sedih.<br />
<br />
<i> "Kok lo gitu sih, Ran? Masa iya lo nggakmau nerima permintaan pertemanan di Facebook dari temen lama lo?"</i><br />
<i> </i><br />
<i> "Ye dia nanya balik haha".</i><br />
<br />
<i> "Ah, elo mah. Gue mau ngobrol, Ran".</i><br />
<br />
<i> "Loh, ini lagi ngobrol. Tapi dari tadi lo nggak ngomong apa-apa. Bedanya apaan?"</i><br />
<i><br /></i>
<i> "Biar lebih cepet, Ran".</i><br />
<br />
<i> "Ini gue bales cepet, kan? Gue lagi on line kok, sampe malem".</i><br />
<br />
Aku tidak tahan lagi berbalas pesan yg tidak ada kemajuan seperti ini.<br />
<i> </i><br />
<i> "Gue kangen sama lo, kali. 9 tahun, Ran, kita nggak ketemu".</i><br />
<br />
<i> </i>Lama menunggu balasan pesan Randy dan aku kembali gugup. Kira-kira apa yg akan Randy katakan?<br />
<i><br /></i>
<i> "Hahahaha". </i>Itu saja jawabannya setelah hampir setengah jam aku menunggu.<br />
<i><br /></i>
<i> "Ketawa?"</i><br />
<i><br /></i>
<i> "Yaiya".</i><br />
<i><br /></i>
Sedih membaca pesannya, namun aku tidak mau tahu lagi. Aku harus mengutarakan isi pikiranku selama ini padanya.<br />
<i><br /></i>
<i> "Gue kangen lo, Ran. 9 tahun nggak ketemu, lo selalu muncul di mimpi gue. Gue nggak ngerti kenapa begitu. Tapi yg jelas, gue pikir setelah menikah sama Michael, gue bakal berhenti mimpiin elo karena toh gue merasa jatuh cinta sama Michael. Dia pria yg hampir sempurna. Tapi gue masih tetap mimpiin lo, bahkan sampe semalem. Gue masih aja mikirin lo, si sederhana. Lo sahabat gue selama di SMP dan gue kangen masa-masa itu. Gue kangen bercanda sama lo. Gue kangen lo nelpon gue cuman untuk nanya PR. Gue kangen duduk sebangku sama lo terus bercanda-canda. Gue kangen main drama sekelompok sama lo. Gue kangen main balap mobil sama lo. Gue kangen ngerjain elo. Gue kangen lo usilin. Gue kangen lo minjem gunting sama gue. Gue kangen kerja kelompok bareng elo. Gue kangen tukeran hp sama lo. Gue kangen mergokin elo yg lagi ngupil. Gue kangen ngeliat lo main basket meskipun elo pemain basket yg paling pendek, Ran. Gue kangen elo, Randy. Dan butuh keberanian besar untuk gue ngomong kayak gini sama lo. Maafin gue, Ran. Gue cuman mau elo tahu kalau gue ternyata selalu mencintai elo dan maaf, karena gue baru sadar selama 9 tahun ini. Maaf... Gue cuman pengen memutar waktu ke 9 tahun lalu, Ran, dan mengulang-ulang waktu itu. Gue pengen waktu berhenti di waktu ketika kita masih SMP. Maaf, Randy. Gue cuman kangen elo. Bahkan nomor handphone lo pun masih bersarang di otak gue sampai sekarang. Sesusah itu menghapus kenangan sederhana itu, Ran. Sesederhana ketidakmengertian gue akan perasaan gue sama lo. Sesederhana perasaan rindu gue yg tidak gue minta elo membalasnya. Sesederhana itu semua. I love you, Ran. I'm sorry for that..."</i><br />
<i><br /></i>
<i> </i> Sent. Aku menghela nafas panjang. Setitik air mata perlahan muncul di sudut mataku. Aku menyesap tehku dalam-dalam.<br />
<br />
<br />
5 tahun berlalu semenjak aku mengirim pesan terakhirku kepada Facebook Randy. Dia tidak pernah membalasnya hingga detik ini. Pada awal-awal aku mengiriminya pesan itu, aku rajin mengecek Facebookku. Terkadang saat Michael sudah tertidur pun aku diam-diam mengecek Facebookku, namun tetap tidak ada balasan dari Randy. Aku memperhatikan bahwa Randy sudah beberapa kali mengganti foto profilnya namun tidak sekalipun menggubris pesanku atau menerima permintaan pertemananku. 2 tahun menikah dengan Michael, aku menjadi sibuk menikmati peranku sebagai ibu dari Brianna Holly, anak pertamaku dan Michael. Kehadiran Brianna sempat membuatku mengalihkan penantian dari balasan pesan dari Randy. Namun jujur, dari hatiku yg terdalam aku masih menantikan balasan pesannya.<br />
<br />
7 tahun berlalu dan tidak ada tanda-tanda bahwa Randy akan membalas pesanku. Dia tidak akan membalas pesanku, aku berkesimpulan. Penantianku berakhir dengan sesederhana itu. Sesederhana kisahku dengan Randy, cinta pertamaku. Tidak ada yg spesial. Good bye, Randy. Love is simple. Simple as you.***<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
by:<br />
Esra M. Tambunan<br />
<i><br /></i>
<i> </i><br />
<i><br /></i>
<br />
<br />
<br />Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-4783187848126910422012-06-17T08:00:00.000-07:002013-09-17T10:05:36.707-07:00Tanggung Jawab Paling Menyenangkan Puji Tuhan. Biarin 2 kata itu menjadi pembukaan dari cerita blog gue kali ini. By the way, udah cukup lama gue (males) nulis lagi di blog. Untuk kali ini, gue mau curhat deh. Curhat yg inspiratif sih :p Semoga ehehe.<br />
<br />
Iya, puji Tuhan. Puji Tuhan karena selama gue kuliah sastra Inggris di Binus, gue bisa jadi part timer sebagai guru les. Pertama kali kerja sebagai guru les bahasa Inggris, gue dapet kesempatan ngajar di sebuah tempat les kecil di deket rumah. Gaji gue waktu itu masih Rp 17.000 per jam dan gue hanya ngajar 2-3x seminggu, which means sebulan paling gede gue cuman dapet Rp 250.000. Meskipun gaji gue belum besar, gue merasa nyaman banget ngajar di situ. Di samping gue bisa dapet kesempatan untuk melatih diri gue sendiri menjadi seorang guru, gue juga ketemu anak-anak yg bikin semangat hidup gue membara! Haha. Eh, serius. Gue seneng banget bisa kenal murid-murid di tempat les itu. Itulah pertama kalinya juga gue menghadapi karakter seorang anak, yang namanya Jati, yang merupakan seorang anak super introvert.<br />
Jati adalah seorang anak yang super pendiem dan karen itu, awalnya gue susah komunikasi sama dia. Apapun yg gue berusaha omongin sama Jati, dia cuman diem aja. Dari sabar sampe bete banget udah pernah gue alamin waktu mengajar si Jati yg waktu itu masih duduk di kelas 1 SD. Btw, nilai-nilai Jati juga agak low, jadi gue bener-bener harus mengerahkan ide dan tenaga supaya si Jati ini mau belajar sama gue dengan berkomunikasi 2 arah. Lama kelamaan, puji Tuhan lagi nih, Jati mulai bisa diajak komunikasi 2 arah. Bahkan, nilai-nilainya yang tadinya kepala 5 dan 6, bisa naik jadi kepala 8 :') Saat pertama kali Jati dapet nilai 8, gue seneng bukan main! Gue bersyukur banget gue bisa membimbing Jati sehingga kehebatan dia yg sesungguhnya bisa muncul hehe.<br />
Cerita di tempat les di kali pertama gue ngajar itu banyak banget. Dari prihatinnya gue sama seorang murid laki-laki yg berperilaku kayak anak perempuan, yang kemudian dia curhat suka dikata-katain sama temennya, adanya murid-murid cewek genit yg suka-sukaan sama murid cowok yg paling ganteng, lalu sampe seorang murid yg juga gue inget namanya, yaitu Moses.<br />
Moses itu adalah seorang anak berpipi gembil yang lucu dan juga bandel. Dia sering banget isengin gue dan pura-pura nggakmau ngerjain soal yg gue kasih. Tapi, justru pada akhirnya dia yg paling deket sama gue. Dia bahkan pernah main ke rumah gue dan ngebawa anjing gue yg gualak itu jalan-jalan. Ah, kangen deh rasanya sama si iseng kecil itu :) Well, intinya gue sayang banget sama anak-anak murid di tempat les pertama gue itu. Rasanya, gue pengen banget ketemu mereka semua lagi :( Ohya, boss pertama gue itu juga baik dan lembut banget. Tapi, gimana pun juga ada kekurangan di tempat ngajar itu sehingga akhirnya gue memutuskan untuk quit. Waktu itu masalahnya adalah waktu. Gue sering ditelpon untuk dateng saat itu juga, yg dimana kondisinya gue baru pulang kuliah. Nah, karena gue merasa kewalahan, pada akhirnya gue dengan berat hati harus memutuskan untuk keluar.<br />
<br />
Kesempatan kedua untuk menjadi seorang pengajar/pembimbing gue dapet dari dosen gue yg menunjuk gue untuk menjadi seorang tutor bahasa Inggris untuk para mahasiswa junior. Waktu itu gue berharap banget untuk nggak dapet kelas IT, karena gue takut isinya cowok semua hahaha. Gimana pun juga, menjadi tutor mahasiswa merupakan hal baru bagi gue dan gue saat itu juga masih duduk di semester 3 sedangkan junior-junior gue duduk di semester 1. Untunglah, ketakutan gue waktu itu nggak terjadi. Malah sebaliknya, gue merasa bahagia banget bisa jadi tutor kelas 01 POT jurusan IT. Anak-anaknya menyenangkan dan baik-baik banget. Gue bahkan bisa deket sama mereka dan menikmati peran gue sebagai tutor untuk mereka. Puji Tuhan lagi nih, bagi mereka gue itu menyenangkan :p Hehe bagus, deh, seimbang! :D<br />
Gue juga berterima kasih sama anak-anak 01 POT kala itu karena meskipun kelas gue tidak dihitung absen sama sekali, hampir separuh dari kelas itu tetap setia mengikuti kelas gue. Dari 69 orang, bisa hampir 30 orang yg mengikuti kelas gue. Jadi, gue nggak perlu merasakan sedih karena kelas gue kosong. Puji Tuhan nggak pernah gue mendapati kejadian kayak gitu.<br />
Tibalah waktunya perpisahan. Di hari terakhir gue menjadi tutor bahasa Inggris di kelas 01 POT, gue meminta mereka untuk menulis kesan dan pesan untuk gue selama mengajar. Gue minta mereka untuk nggak usah menulis nama mereka supaya mereka bisa bebas menulis apapun tanpa ada beban. Puji Tuhan, isinya bagus-bagus, bahkan bikin gue terharu hehe. Lucunya, meski gue minta untuk nggak usah nulis nama, mereka diem-diem nulis nama mereka :D Mungkin mereka mau supaya gue tetap inget sama mereka, and well, they made it! How could I forget such sweet guys like you, guys? :) Beside, I make new friends and I'm thankful for it.<br />
<br />
Kesempatan ketiga datang untuk gue menjadi seorang pengajar. Masih inget jelas betapa happy nya gue pada bulan November 2011 kemarin, waktu gue mendapatkan pekerjaan menjadi seorang guru les bahasa Inggris di Green Garden, Jakarta Barat. Waktu itu gaji awal gue cukup besar sehingga gue bisa memakai gaji gue untuk traveling ke Jogja dan juga uang shopping dan hanging out. Puji Tuhan, gue jadi jarang banget minta uang tambahan ke orangtua hehe.<br />
Tentu aja, nggak semua hal enak gue dapetin selama kerja di situ. Higher income with higher risk, tentunya. Boss gue baik, tapi nggak sebaik itu. Orangtua murid juga cenderung perfectionist dan unfriendly. Gue maklumi karena mereka berasal dari kalangan borju yg berpikir, "gue udah bayar mahal, gue mau dapet yg terbaik dong, tentunya!" Beberapa murid gue di awal-awal juga ada yg sedikit sombong dan susah diatur. Untunglah, lama-lama gue mampu menyimbangi mereka :D Jarak tempat les-rumah yg jauh juga sering membuat gue kecapekan dan pontang-panting ngerjain tugas. Tidur larut malam juga udah jadi makanan gue sehari-hari kala itu.<br />
Namun, murid-murid gue merupakan salah satu penyemangat gue untuk tetap mengajar waktu itu. Terutama Raphael, my sweetest kid. Si tampan yg satu ini jadi sahabat gue selama mengajar di situ. Raphael itu anak yg pintar dan kritis. Menjadi guru privat Raphael merupakan tantangan yg cukup tinggi karena selain dia murid sekolah internasional, dia juga merupakan anak yg doyan cerita. Maklum, anak kecil. Persis adek bungsu gue, deh! Terkadang, karena sukanya dia bercerita sama gue, waktu belajarnya jadi kebuang, deh. Btw, guru-guru lain bilang, gue cepet banget bisa beradaptasi sama si Raphael ini karena guru-guru sebelumnya cenderung susah deket sama dia. Puji Tuhan, bukan? Hehe. Raphael juga pernah ngasih gue permen, coklat, dan bahkan sepaket spidol lucu yg dia beli waktu jalan-jalan ke Singapore. Padahal apa sih yg gue kasih sama bocah itu selain telinga setia dan permen karet, cemilan favorit dia? :D How nice this little man is.<br />
Kemanisan Raphael tingkat tertinggi adalah waktu gue mengutarakan niat untuk berhenti mengajar dikarenakan waktu yg nggak memungkinkan lagi pada bulan Mei kemaren. Raphael mengajukan berbagai pilihan supaya gue nggak jadi berhenti mengajar. Inilah pilhan-pilihannya:<br />
1. Ganti jadwal kuliah<br />
2. Keluar kampus<br />
3. Pindah kampus<br />
4. Pindah rumah ke daerah Green Garden<br />
5. Jadi guru les kumon dia aja<br />
6. Karena gue bilang gue nggakbisa matematika, dia nyuruh gue les kumon bareng sama dia<br />
7. Jadi guru les piano dia aja<br />
8. Kerja di Mcd Green Garden (supaya bisa tetep ketemu)<br />
Ah, kan, sedih jadinya gue nulis begini hahaha. Betapa manisnya anak itu! Dia bahkan sampe menyalahkan dirinya dengan bilang. "I know that I'm too noisy, that's why you want to quit, miss". It's not, dear. I love you too much and I love teaching there, but it's just I can't teach there any longer. So sorry :""( My heart was breaking for sure when I had to quit, when I had to leave my students. Sedih banget rasanya.<br />
Murid-murid gue yg lain pun begitu. Mereka minta gue untuk memikirkan lagi untuk tidak berhenti mengajar di situ. But, I just can't. Ada yg ngambek lah, bilang gue yg give up sama mereka (of course noot!) sampe mereka pun nyerah dan nanya, "Can you visit sometimes?" Which the answer is, "With my hugest pleasure ever".<br />
<br />
Jadi guru emang nggak gampang. Selain harus terus belajar dan berusaha untuk terlihat 'sempurna' karena guru harus jadi seorang panutan, jadi guru juga harus memastikan anak-anak berprestasi dan berbudi baik. Jadi guru juga merepotkan. Kenapa merepotkan? Karena ada hal yang bernama 'perpisahan' dan rasa sedihnya merepotkan hati sekali. Jadi guru juga bukan cuman mengajar materi doang, namun harus punya telinga yg setia mendengar, tangan yg selalu terbuka untuk menolong, dan hati yg senantiasa anti penuh untuk membagi kasih. Well, sebagai seorang guru, gue juga menjadi seorang murid. Kenapa? Karena murid-murid gue sukses mengajarkan gue arti berbagi kasih dan berbagai pelajaran berharga lainnya. Ah, I miss my students already. They are such little angels that God sent to me to teach me how to be a human.<br />
Well, I love you my students. Thanks for everything you guys give to me. Thanks for the love. Thanks for the lesson. I miss you so much. Be good, be healthy, and grow up well. Draw a smile every single day because you're too precious to be sad.<br />
I believe I'll meet my students again someday because we should meet again. See you, dolls. I love you. I love you. I love you.<br />
<br />
<br />
<br />
Biggest love. Tightest hug. Much kisses,<br />
<br />
<br />
<br />
Miss Esra.<br />
Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-56018245511195621352012-03-08T06:42:00.002-08:002013-09-17T10:06:51.545-07:00Ranselan Ke Bogor dan Tidung Sekitar tahun 2010 dan 2011 lalu, gue punya beberapa cerita perjalanan seru yang belum gue tumpahkan ke blog gue yang namanya baru ganti ini. Sebagai seorang gadis manis yang bercita-cita sebagai seorang penulis profesional favorit, seharusnya gue udah ceritain pengalaman ini dari lama ya! Huh, teledor. Ok, deh, gue akan mulai bercerita.<br />
Gue lupa tepatnya kapan, tapi di bulan September 2010 lalu, gue dan beberapa teman naposo gereja gue, yaitu HKBP Serpong, mengunjungi pulau Tidung, salah 1 pulau kecil di sebelah utara Jakarta. Dengan menggendong tas ransel kami yg berisi macam-macam perlengkapan kami untuk 2 hari 1 malam di pulau Tidung, kami ngumpul di gereja. Setelah semuanya lengkap, kami nyari angkot untuk nganterin kami ke pelabuhan Muara Angke. Setelah rempi nyari angkot, kami pun dapet tumpangan angkot yang tadinya diisi beberapa penumpang, namun terpaksa diturunin sopirnya karena kami mau bayar untuk menyewa angkot itu huaha. Angkot itu pun kemudian berisikan 14 orang dengan sesaknya. Biarpun sempit-sempitan dan panas-panasan, rasanya seru aja soalnya rame-rame!<br />
Setelah tiba di pelabuhan Muara Angke, kami pun melanjutkan perjalanan kami untuk naik kapal menuju pulau Tidung. Di kapal yg sangat sederhana itu, kami menghabiskan waktu sekitar 4 jam sampai akhirnya tiba di pulau Tidung! Gue dan temen-temen yg tadinya enjoy aja nyanyi-nyanyi dan cerita-cerita heboh di kapal, lama-lama pun bosen juga karena udah 4 jam di kapal hahaha. Setiba di pulau Tidung pun kami sempat dibuat kaget karena ternyata belum dapet penginapan. Untungnya, setelah ngaso sebentar di salah satu warung sambil makan indomie, kami dapet juga rumah singgah untuk menginap.<br />
Well, kesan pertama gue waktu di pulau Tidung adalah: kecewa. Gue pikir pulaunya masih astri dan cantik. Nggak taunya, banyak sampah dan pulau kecil itu udah penuh sama rumah penduduk. Selama kami di sana, kami nyewa sepeda untuk jalan-jalan. Jalan-jalan naik sepeda pun kurang asik, karena jalanannya sempit. Tapi, langit waktu malam harinya masih banyak banget bintangnya! At least, I love starry skies. Sewaktu di pulau Tidung, gue dan temen-temen naposo makannya sangatlah sengsara! Makan malam pertama kami adalah nasi bungkus yg isinya cuman nasi putih, plus kuah pop mie. Yak, bener-bener cuman itu! Karena waktu itu udah nggak ada lagi yg jual lauk! Biar begitu kami nggak kesel, malahan ngakak sepanjang makan karena miris banget rasanya hahaha. Sarapan pertama kali di sana juga miris. Kami beli nasi uduk, tapi isinya bener-bener nasi uduk tanpa lauk, kerupuk, sama sambal. Buat temen-temen cowok gue, itu rasanya disaster banget. Hahahaha. Makanya, waktu perjalanan pulang kami kembali ke Serpong dan kami dapet nasi bungkus isi sayur sama tempe aja sueneng banget rasanya hehehe.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Selain kesialan kami mengenai konsumsi selama di pulau Tidung, kami cukup seneng selama di sana karena kebersamaan kami bener-bener menyenangkan. Sewaktu konvoy naik sepeda pun kami nggak sengaja nemuin wilayah pantai yang nggak ada orangnya sama sekali kecuali kami hehehe. Tapi, tetep sih masih ada sampahnya, dan nggak ada pantai pasirnya. At least, kami bisa foto-foto sih :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-1QQPsC_lIds/T1i7qj9iLhI/AAAAAAAAAGI/FRhzpNLDtWo/s1600/tidung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-1QQPsC_lIds/T1i7qj9iLhI/AAAAAAAAAGI/FRhzpNLDtWo/s320/tidung.jpg" width="320" /></a></div>
(Waktu nemuin pantai sepi)<br />
<br />
<br />
Selama di pulau Tidung kami juga sempet jalan-jalan ke jembatan Cinta, andalan si pulau Tidung. Kami juga sempet main-main di pulau Tidung kecil, sampai matahari terbenam, lalu foto-foto lagi hehe.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-QOVU78Aw9UA/T1i8ODhSgPI/AAAAAAAAAGQ/oyY5talTomQ/s1600/tidung2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-QOVU78Aw9UA/T1i8ODhSgPI/AAAAAAAAAGQ/oyY5talTomQ/s320/tidung2.jpg" width="213" /></a></div>
(Sunset and Friends)<br />
<br />
<br />
Selama di pulau Tidung, sayangnya gue nggak mencoba banana boat atau snorklingnya. Entah kenapa waktu itu sedang nggak tertarik. Jadi waktu beberapa teman naposo lain menikmati permainan banana boat di pantai, gue memutuskan pulang duluan ke rumah singgah sama seorang teman. Dan super sialnya, ketika gue mencari sepeda pinjaman gue di parkiran sepeda, sepeda gue raib! Menyedihkan. Mana hari itu hari terakhir kami di pulau Tidung pula. Setelah panik dan nggak ngerti mau ngapain, gue pun bener-bener nggak tau mau ngapain. Diem-diem, gue pun memutuskan untuk nggak usah bilang sama tukang sepeda pinjaman tentang raibnya sepeda gue karena gue nggak bawa duit buat ganti tuh sepeda. Lagipula logikanya, pulau Tidung itu kecil. Kemana coba itu sepeda?? Sialan banget itu maling. Duh, jadi merasa bersalah lagi ke si tukang sepedanya :| Tapi dugaan gue, sepedanya sih udah balik kok :p<br />
<br />
<br />
Lain cerita sama perjalanan ke pulau Tidung, pada bulan Agustus 2011 kemaren, gue dan sepupu gue, Nitria, memutuskan untuk ngebolang ke Bogor. Lagi-lagi, dengan membawa ransel hitam milik bapak tersayang, gue berangkat menuju Bogor. Kali ini, kami naik kereta. Lucunya, kami nggak ngecek sebelumnya mengenai kereta menuju Bogor dari stasiun Serpong. Dan setiba di stasiun Serpong, ternyata kereta langsung menuju Bogor udah nggak ada. Jadi kami harus naik kereta menuju Tanah Abang dulu, deh! Waktu kami tiba, ternyata kereta yang menuju tanah Abang yang lagi mau jalan cuman kereta ekonomi yang bayarnya 1500 perak. Karena gue seneng susah-susah dan repot-repotan, gue pun tancap gas alias ngacir beli tiket dan ngejar kereta yang udah hampir jalan itu. Alhasil, kereta udah mulai berjalan, dan gue langsung lompat ke dalam keretanya sambil dibantu bapak-bapak penjual sayuran yg udah ada di dalam kereta. Seru banget, loh! Rasanya super sekali hahaha. Di dalam kereta, ternyata gue baru sadar, kereta itu penuh sama pedagang sayur dan buah, yang bawa barang-barangnya dalam karung. Mungkin untuk dijual lagi. Gue cukup was-was sih, karena bawa barang berharga, kayak handphone. Bukan was-was sama para penjual sayurnya, tapi sama banyaknya pengamen metal yg agak urakan dan nyeremin. Bukannya mau ngejudge berdasarkan penampilan luar, tapi nggak ada salahnya berhati-hati toh? Apalagi kami perdua perempuan dan baru kali itu naik kereta 1500 an hehe. Untungnya, sampai di stasiun Tanah Abang kami aman-aman aja. Dari stasiun tanah Abang, kami lanjut naik kereta AC menuju stasiun Cilbut, Bogor, kemudian dijemput sama tante gue di sana.<br />
<br />
Selama 3 hari 2 malam di Bogor, kami nginep gratis di rumah tante gue, adeknya nyokap. Makan gratis, bobok gratis, bahkan transportasi selama di sana pun gratis! Hehe. Kenalan atau saudara selama traveling itu sangat berguna sekali, loh...<br />
Sewaktu di Bogor, tante gue membawa gue dan Nitria untuk mengunjungi air terjun Curug Nangka. Kami senang dan semangat sekali karena pada awalnya nggak tau ada air terjun Curug Nangka tersebut. Lalu setelah mendaki bukit menuju ke air terjunnya selama kurang lebih setengah jam, kami yg udah kecapekan pun jadi lupa sama rasa capek kami karena kami menemukan air terjunnyaaa!!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ZXH51eroH_E/T1jAVak4I2I/AAAAAAAAAGY/Bs-pNFnW6Ls/s1600/cn2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-ZXH51eroH_E/T1jAVak4I2I/AAAAAAAAAGY/Bs-pNFnW6Ls/s320/cn2.jpg" width="240" /></a></div>
(Bergaya di depan si air terjun cantik)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-R0bMYbj0t7o/T1jBMsjdseI/AAAAAAAAAGg/61VNi0mljns/s1600/cn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-R0bMYbj0t7o/T1jBMsjdseI/AAAAAAAAAGg/61VNi0mljns/s320/cn.jpg" width="193" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-_HhJdgwxyU8/T1jBQ6Z35aI/AAAAAAAAAGo/nHfAqGwQR4A/s1600/cn3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-_HhJdgwxyU8/T1jBQ6Z35aI/AAAAAAAAAGo/nHfAqGwQR4A/s320/cn3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Rasanya segar dan puaaas banget! Gue, yg emang paling ngefans sama kecantikan alam, sangat seneng bisa mencapai air terjun tersebut. Usaha pendakian kami pun nggak sia-sia. Hehe! Setelah berenang-renang dan main-main di air terjunnya, kami memutuskan untuk turun dan makan siang. Tetapi sewaktu berjalan ke bawah bukit, kami tergoda lagi sama kolam anak air terjun yang lain. Kami pun berenang-renang lagi di 2 kolam anak air terjun yang kami temuin sewaktu turun ke bawah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-OE7UrFZDgBU/T1jBw6wEsQI/AAAAAAAAAGw/OoqQPAk8UAE/s1600/cn4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-OE7UrFZDgBU/T1jBw6wEsQI/AAAAAAAAAGw/OoqQPAk8UAE/s320/cn4.jpg" width="320" /></a></div>
(Renang di anak air terjun)<br />
<br />
<br />
Actually, selama di Bogor, petualangan gue dan Nitria cuman ke air terjunnya aja. Kami agak dibatasi kemana-mana tanpa tante gue :s Sisanya, kami bergereja di gereja Khatolik, karena keluarga tante gue beragama Khatolik. Gue sih nggak ngerti apa-apa selama misa, soalnya pake bahasa latin hehe. Entah deh jemaat lain ngerti juga atau nggak. Sepulang gereja kami ke taman topi. Nggak seru, yg seru cuman es duren enak yg kami beli di sana doang. Terus kami makan di resto makanan sunda yg bikin betek karena semua makanannya nggak ada rasa peses-pedesnya sama sekali. Sebenernya mau ke Taman Raya Bogor, tapi tante gue cancel-_- Agak repot sih, kalau dibates-batesin gitu huhu. But, luckily, I've been to Taman Raya Bogor before, so nggak ke sana lagi juga nggak apa-apa, deh. Lagipula, my tante is so baik, mau jadi guide kami di Bogor dan menyediakan keperluan kami selama di sana! *big grin*<br />
<br />
Nah, begitulah 2 kisah perjalanan ransel gue. Sederhana kan? Tapi, tetep meaningful. Buktinya, gue masih inget jelas cerita perjalanannya dari awal sampai akhir, padahal udah lama berlalu. Yaa, bagi gue, traveling bukan cuman ngeliat dunia, tapi juga DUNIA. Artinya, bukan masalah enak-enakannya, tapi juga ngeliat dunia dari sisi yang selama ini nggak pernah gue rasakan: makan dengan lauk miris dan naik kereta 1500 perak bareng pedagang-pedagang sayur. Rasanya menyenangkan kok. Karena gue jadi belajar untuk banyak bersyukur. Hidup gue emang tidak berlimpahkan harta, tapi juga nggak susah sekali. Setidaknya gue lebih beruntung dibandingkan orang-orang kecil di luar sana. Lagipula, hal yg paling menyenangkan dari traveling adalah; ketika lo sadar, perjalanan repot dan susah ternyata jauuuuh lebih seru dibandingkan destinasi perjalanan lo sendiri. Karena pengalaman, ilmu dan kebijakan lo jadi bertambah. Man, destinasi perjalanan adalah untuk melihat dunia, tetapi perjalanannya sendiri adalah bertujuan untuk melihat DUNIA.<br />
<br />
<br />
<br />
<i><span style="color: purple;">Esra Masniari Tambunan</span></i>Esra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1360910359120925240.post-55841915469565363612012-02-15T09:25:00.000-08:002013-09-17T10:07:28.349-07:003 Hari di Kota Pelajar (Ketika Kisah Backpackeran Menjadi Backpengkoran) Traveling adalah salah satu hobby gue. Gue suka hal-hal berbau baru dan tantangan. Oleh karena itu, bepergian selalu menjadi kesukaan gue. Lucunya, bagi gue, menjadi seorang backpacker adalah pilihan yang menyenangkan ketimbang bermewah-mewah ketika traveling. Gue suka repot, itu intinya. Gue suka nyasar, gue suka basah-basahan, gue suka capek, gue suka hal-hal sederhana; intinya gue suka backpackingan. Gue sendiri sih masih merupakan seorang traveler pemula. Baru tahun ini pula gue traveling dengan menggunakan uang hasil keringet gue sendiri. Kemaren-kemaren gue masih seenak jidat ngandelin duit orangtua buat traveling. Tapi gue sadar, buat mewujudkan mimpi gue, yaitu sebagai seorang travel writer, gue mesti mengandalkan diri gue sendiri. Oleh karena itu, gue nyari kerja, dan akhirnya sekarang gue bekerja jadi seorang guru les bahasa Inggris. Buat seorang mahasiswi part-timer, gajinya lumayan laah. Hehe. Gue sendiri baru pernah backpackingan tanpa orangtua itu ke Pulau Tidung, Bogor, Bali, dan terakhir ini, ke Yogyakarta.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Tanggal 09 Februari 2012 kemaren, adalah tanggal yang gue tunggu-tunggu. Setelah beberapa bulan merencanakan perjalanan dengan sepupu gue ke kota pelajar itu; gue akhirnya jadi juga ke Yogyakarta. Setelah awalnya merencanakan perjalanan cuman sama Nitria, sepupu gue, akhirnya dapet 4 biji yang pengen ngikut kita. Mereka adalah: Elda (adek gue), Cindy (adek sepupu gue), Arum (temen gereja gue) dan Mastah (temen gereja juga). Setelah rempong abis-abisan karena si Masta gajelas boleh pergi atau engga, kita pun berangkat ke Yogyakarta menaiki sebuah kereta bisnis bernama Senja Utama, pada pukul 19:30 WIB. Dengan membawa gembolan (baca: tas ransel guede berat beserta 1 tas lagi) dengan menaiki bus jelek dari pom bensin Karang Tengah; gue, Nitria, Elda dan Cindy pun tiba dengan cafeknya di stasiun KA Pasar Senen. Di sana, Arum dan Masta udah nyampe duluan. Dengan semangat 45, gue dan 5 sekawanan gue yang cewek semua itu pun ready ke Yogyakarta. Selama di kereta, kita bercanda-canda sama beberapa penumpang yang juga masih anak muda. Sebenernya, itu semua karena ulah si Mastah yang gilakk, nggak tau malu juga, sih. Tapi lumayan, suasana jadi nggak garing. Tapi, 9 jam di perjalanan menuju Yogyakarta ternyata bikin pantat ledes, alias tepos, alias pegel abis bowk! Gue, yang tadinya fine-fine aja sama keadaan kereta bisnis, tiba-tiba sadar bahwa: gue ngga akan bisa tidur di kereta yang tanpa-AC-dan-bangkunya-keras-abis ini! Setiap gue coba tidur, ujung-ujungnya pasti bangun dan meringis. Sebenernya sempet tidur 1 jam tapi dibangunin sama si Mastah yang juga nggakbisa tidur. 'Aaarghh' banget kan-___- Saking sakitnya pantat kami, Mastah pun mulai menjuluki kami seorang backpengkor, bukan lagi backpacker; karena pengkor abis deh kami punya pantat! :D<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--VWFfk8ucXM/TzvtIgmevaI/AAAAAAAAAFU/2xWcw3qGU4o/s1600/DSC_4514.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://1.bp.blogspot.com/--VWFfk8ucXM/TzvtIgmevaI/AAAAAAAAAFU/2xWcw3qGU4o/s320/DSC_4514.JPG" width="320" /></a></div>
(The Backpengkor Ladies)<br />
<br />
9 jam di kereta cukup membuat kami encok. Kami mulai berpikir untuk pulang ke Jakarta naik kereta eksekutif supaya bisa tidur di perjalanan, namun kami urungkan karena kami nggak punya duit :D Pukul 05:00 WIB kami pun tiba di Yogyakarta dengan selamat (dan tepos). Foto-foto bentaran di stasiun Tugu Yogyakarta, kami lalu nungguin dijemput Albo (sepupunya Cindy) sambil ngopi-ngopi dan sarapan roti di Indomaret Jln. Malioboro. Antusias, tentu saja. Meskipun tidur nggak tidur, gue dan kawan-kawan melanjutkan perjalanan menuju pantai-pantai di Yogyakarta, sesuai rencana awal kami, menaiki mobil rentalan yang disupiri oleh Pak Yoyon.<br />
Di mobil, gue sempet pengen tidur karena toh perjalanan ke pantai memakan waktu 2-3 jam. Tapi, nyatanya gue nggakbisa tidur! Kursi mobilnya sih empuk, nggak bikin pantat ledes, tapi pemandangan selama di perjalanan itu loh, bikin gue antusias banget! Mata yang ngantuk jadi segar karena dimana-mana pemandangannya serba hijau. Gue aja sempet turun untuk mengambil foto pemandangan kota Yogyakarta di pagi hari itu. Keliatan si Merapi cantik sekali dibalut awan dan kabut tipis. Ini fotonya:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/--tkWK12slI4/TzvF6u4Nr3I/AAAAAAAAAEs/iUPej2jOP9A/s1600/blog2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="http://4.bp.blogspot.com/--tkWK12slI4/TzvF6u4Nr3I/AAAAAAAAAEs/iUPej2jOP9A/s320/blog2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-6l8gdBwooZc/TzvFUnec4uI/AAAAAAAAAEk/nxeO2BC56JI/s1600/blog1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="154" src="http://3.bp.blogspot.com/-6l8gdBwooZc/TzvFUnec4uI/AAAAAAAAAEk/nxeO2BC56JI/s320/blog1.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Cantik banget kan?! Perjalanan menuju pantai-pantai di Yogyakarta pun bener-bener bikin mata seger, apalagi setelah semaleman sumpek di kereta hehehe. Setelah 2,5 jam berkendara, kami pun tiba di pantai pertama, yaitu pantai Siung. Wihhhh the beach is so amazing! Emang sih, di sana nggakboleh berenang karena berbahaya, tapi gue sangat puas sama pemandangannya! Pantainya masih bersih dan sepi. Langitnya biru banget, terus ada awan putih melengkung yang bentuknya hampir kayak pelangi. Batu karangnya besar-besar, airnya masih jernih. Gue seperti lagi berada di belitung! Pokoknya, hunting landscape di sana itu puaaas.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-BZaamw38dvU/TzvM7p1dUcI/AAAAAAAAAE0/itFjT6aoUYU/s1600/DSC_4584.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-BZaamw38dvU/TzvM7p1dUcI/AAAAAAAAAE0/itFjT6aoUYU/s320/DSC_4584.JPG" width="213" /></a></div>
(Temen gue, Arum, di pantai Siung)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-O-qg7ELP9mo/TzvpmZjDePI/AAAAAAAAAFM/P5iMo_6FXIY/s1600/DSC_4625.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-O-qg7ELP9mo/TzvpmZjDePI/AAAAAAAAAFM/P5iMo_6FXIY/s320/DSC_4625.JPG" width="213" /></a></div>
(Pantai Siung, Yogyakarta)<br />
<br />
Setelah main-main di pantai Siung, kami yang belum sikat gigi dan mandi dari semalem itu pun melanjutkan perjalanan menuju pantai Sundak. Tapi, karena udah keburu laper, kami berhenti di pantai terdekat, yaitu pantai Indrayanti, untuk mamam. Dan sampai di pantai Indrayanti, lagi-lagi gue puas. Pantai di pengunungan Kidul itu air lautnya berwarna biru kehijau-hijauan. Ngambil foto di sana pun hasil fotonya nggak perlu diedit karena warna aslinya udah cantik banget! Habis makan siang, kami pun lanjut hunting foto sambil main-main. Seneng banget pokoknya :)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-LJRipOq-btQ/Tzvj2wi0WeI/AAAAAAAAAE8/gfmwaoFVQkI/s1600/DSC_4742.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-LJRipOq-btQ/Tzvj2wi0WeI/AAAAAAAAAE8/gfmwaoFVQkI/s320/DSC_4742.JPG" width="213" /></a></div>
(Gue di pantai Indrayanti)<br />
Setelah dari pantai Indrayanti, kami lanjut ke pantai Depok karena denger-denger ada Air Show gitu di sana. Pantai Depok sih bukan pantai yang bisa dibilang asik buat dikagumi, soalnya di sana banyak nelayan. Pantainya bau amis karena banyak ikan hasil tangkapan para nelayan. Sampai di sana pun ternyata Air Show nya udah selesai. Nggak mau kecewa, kami main ATV aja. itu loh, kayak motor-motoran. Gue yang nggak bisa naik motor jadi bahagia karena gue bisa main kebut-kebutan juga kayak yang lain. MUEHEHE.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Perjalanan ke pantai-pantai di Yogyakarta berakhir di pantai Depok. Kami nggak jadi lanjut ke pantai Sundak karena capek banget. Badan udah rontok dan minta istirahat, dan yaa itu, pantat juga udah ledes, sisa perjalanan kereta semalemnya. Kami pun ke hotel Bhinneka, yang sudah gue booking sebelumnya. Kami sekamar berenam. Setelah mandi dan tidur 15 menit an, gue terbangun karena temen gue protes, ada beberapa bapak-bapak yang mondar-mandir di jendela kamar kami. Ya sebenernya itu sih ulah si Mastah juga. Dia joget-joget di jendela buat lucu-lucuan, eeh memancing birahi bapak-bapak kesepian seberang kamar kami kali, ya :D Setelah protes sama si manager hotel Bhinneka, gue dan 5 sekawanan gue pun beranjak nyari makan malem di daerah jalanan Malioboro. Dengan duit 10 ribu Rupiah, kami sudah kenyang makan nasi kucing di angkringan, plus mimi kopi susu joss. Kopi susu joss adalah kopi susu pake areng. Nikmat!<br />
Kenyang makan, kami naik sepeda mengitari kota Malioboro. Daaaann, gue dapet surprise dari 5 cewek gokil itu! Berhubung 4 hari sebelumnya gue ultah, mereka bikin surprise waktu kami lagi di jalan Malioboro. Tiba-tiba grup pengamen jalanan nyanyiin lagunya Jamrud yang tentang ulangtahun gitu (aye lupe judulnye). Terus Elda dan Arum ngebawain kue ultah. Nggak lama kemudian, gue disiram air sama mas-mas yang lewat (setelah disetujui oleh Mastah dkk). Basah kuyup kayak gitu, muka dan badan gue juga abis dipeperin kue ultah. Aduh, meuni sayang kan. Mending gue mamam itu kue! Anyways, thanks surprisenyaaa. Lumayan jadi tontonan di jalanan gue :p<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Hari Kedua</b></span><br />
<br />
Hari kedua di Yogyakarta, kami dapet surprise! Surprisenya yaitu kami boleh nginep gratis tis tis di rumahnya saudaranya Albo! Yippiiee :D Kami juga dapet motor gratis, yaitu motor temen-temennya Albo, buat jalan-jalan ke Kaliurang. Albo, dan 3 temennya baiiiikk sekali! Mereka mau nemenin kami jalan-jalan ke Kaliurang, dan juga nyari helm yang cukup untuk kami berenam! Thanks ya, booo and friends ;) Dengan semangat 45, kami, para ciwik-ciwik naik motor ke Kaliurang. Mastah, Arum dan Nitira yang bawa motor, sedangkan gue, Elda dan Cindy dibencong hehehehehe. Tapi tenang, gue yang bayar bensin :p Di perjalanan ke Kaliurang, kami para cewek super malah kebut-kebutan hahaha. Tapi tetep aja nggabisa lebih cepet dibanding Albo cs karena kami nggak tau jalan. Sampai di daerah Kaliurang, kami bingung yang mana daerah wisatanya, jadi kami pun cus ke Merapi.<br />
<br />
Gue dibuat takjub sama Merapi, sekaligus terharu. Pemandangannya, lagi-lagi bagus. Semakin naik, gue semakin terpesona karena gue melihat bekas-bekas erupsi Merapi tahun 2010 kemaren. Ada beberapa batang pohon yang hangus dan nggak bisa tumbuh lagi, jalanan retak, bahkan akhirnya gue melihat rumah mendiang mbah Marijan, mantan juru kunci Merapi. Gue juga melihat bangkai mobil APV punya wartawan VIVAnews yang menyelamatkan warga. Papan berisikan cerita mengenai perjuangan Yuniawan Wahyu Nugroho dan Tutur, seorang tenaga medis PMI Bantul, memperingatkan warga akan letusan Merapi bikin gue terharu dan sempet terdiam sesaat. Nggak lama kemudian, hujan pun turun. Nggak lebat, juga bukan gerimis, tapi cocok sama suasana hati yang lagi mellow karena terkesima sama kejadian Merapi dan cerita mengenai para korbannya 2 tahun silam. "Tuhan itu maha dahsyat", ungkap hati gue kala itu.<br />
<br />
Malamnya di rumah sodaranya Albo, sempet terjadi peristiwa konyol. Waktu itu kami habis jalan-jalan bersepeda ke alun-alun Kidul, tempat dimana ada pohon beringin kembar. Setelah puas main-main di sana, kami bersepeda sejauh 5km untuk mencapai rumah Albo. Sewaktu mau beli makan, tiba-tiba mati lampu dan Nitria merasa dia lagi kayak digangguin makhluk halus. Gue, yang bukan seorang pemercaya takhayul dan bukan seorang penakut, awalnya nggak ngerti. Tapi, lama-lama ngeliat gelagat Nitria yang aneh dan jujur, bikin males, gue merasa takut. Badan gue pun sempet lemes dan hampir jatuh. Gue belum pernah di keadaan yang kayak gitu sebelumnya. Rasanya, pergelangan lengan gue sakit dan kayak ada yang mau 'masukin' gue. Buru-buru gue ucapkan doa Bapa Kami lantang-lantang. Sesaat kemudian, badan gue kembali normal. Setelah itu, gue, Arum dan Mastah memutuskan untuk naik motor betigaan, mau beli makan, berhubung Elda udah demam dan punya penyakit maag. Si Mastah yang udah panik setengah mati memutuskan untuk nyari gereja HKBP di daerah Kotabaru, pengen nginep di situ aja. Kami nyari jalan dengan insting seorang manusia yang sedang terancam dan ketakutan, dan untungnya berhasil! Kami pun tiba di jalanan besar Malioboro, tapiiii ketangkep polisi karena kami bonceng bertigaan dan nggak pake helm!<br />
Sialnya, pas digiring ke kantor polisi, penyakit maag Arum kambuh dan Mastah diserang sesak nafas sampe pingsan. Arum pun membawa Mastah ke RS terdekat naik becak. Lalu gue? Ditinggal di pos polisi :/ Diinterogasi polisi sendirian gitu, gue hampir nangis waktu mau ngejelasin. Untungnya, setelah bercerita sejujur-jujurnya tentang apa yang terjadi, polisi memaklumi. Btw, nama pak polisinya Pak Apriyanto. Dia malah sempet cerita-cerita tentang keluarga dia-__- Pak Apriyanto yang baik itu pun memaafkan gue :D Baik yah, coy, polisi Jogja! Gue, Arum dan Mastah pun pulang ke rumah sodaranya si Albo, setelah si Albo jemput kami di pos polisi huehehhe. Sampai di rumah, kami berenam tidur sekamar dan semuanya fine-fine aja tuh!<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Hari Ketiga</span></b><br />
<b><span style="font-size: large;"> </span></b><br />
Hari Ketiga di Yogyakarta, yaitu tanggal 12 Februari 2012, gue dan kawan-kawan memutuskan untuk ke gereja HKBP Kotabaru, buat ibadah minggu. Oonnya, karena kami naik sepeda, kami terlambat untuk ke gereja manapun! Alhasil, kami nggak jadi ibadah minggu di Yogyakarta :( Pukul 08:30 kami tiba di tempat penyewaan sepeda, kemudian kami pergi ke Borobudur dengan menaiki mobil yang sudah kami sewa. Di perjalanan menuju Borobudur, gue sempat tertidur. Maklum, beberapa hari cuman tidur zombie. Otot paha gue juga sakit sekali semaleman karena menggowes sepeda 20km lebih selama 2 hari itu. Yeah, namanya juga backpengkoran! Pengkor banget deh badan pokoknya :D<br />
Tiba di kawasan Candi Borobudur, paha gue yang udah gue olesin salep pun masih sakit dan lemes. Alhasil, gue langsung ke WC buat nempelin 2 koyo cabe ke kedua paha gue. Rasanya sakiittt, kayak dicubitin! But, it really worked! Hehe. Gue jadi bisa naik ke Candi Borobudur yang megah. Kawasan hijau di sekitar Candi Borobudur, lagi-lagi menyegarkan mata ngantuk gue. Tapi, sayang, entah kenapa gue merasa Candi Borobudur tidak seindah dan segereget 6 tahun lalu, ketika pertama kali gue dan teman-teman SMP mengunjunginya. Mungkin dikarenakan Candi Borobudur sempat hancur akibat erupsi Merapi 2 tahun lalu, jadi harus dipugar. Menurut gue, tampilan Candi Borobudur sekarang jadi kurang orisinil :( But, tetep deh gue terkesima, terutama ketika melihat pemandangan dari atas candi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mHxIo4Mwxw4/Tzvmx0sF2lI/AAAAAAAAAFE/jRoPyAH0Dxs/s1600/DSC_5312.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-mHxIo4Mwxw4/Tzvmx0sF2lI/AAAAAAAAAFE/jRoPyAH0Dxs/s320/DSC_5312.JPG" width="320" /></a></div>
(Candi Borobudur)<br />
Pulang dari Borobudur, kami mampir ke pasar Beringharjo. Nitria ngeborong abesss. Sedangkan gue sudah dipesankan mama untuk nggak usah belanja apa-apa, karena toh nanti barangnya suka nggak kepake kata mama. Yasudah, gue cuman beli tas sama baju batik doang. Sedangkan Mastah dan Arum lebih memilih untuk belanja di Mirota Batik. Cindy dan Elda? Nggak usah ditanya. Duit mereka sudah ledes. Gue pun ikut ledes karena nombokkin mereka-___-<br />
<br />
Hari ketiga merupakan hari terakhir gue dan kawan-kawan di Yogyakarta. Kereta yang akan membawa kami kembali ke Jakarta adalah kereta ekonomi AC Gajahwong, yaitu pukul 19:26. Meskipun judulnya 'kereta ekonomi', tapi ternyataaaa, keretanya jauh lebih nyaman dibanding kereta bisnis Senja Utama. Keretanya masih bersih; mungkin dikarenakan kereta Gajahwong adalah kereta yang baru beroperasi setahun belakangan ini. Tapi, hal seru belum berhenti di hampir-detik-terakhir kami berada di Yogyakarta. Kami hampir ketinggalan kereta!!! Awalnya, karena kami diajak makan sama mamah, omnya Albo, yang baru pulang dari luar kota (Mamah itu orang karo, 'paman' dalam bahasa karo disebut 'mamah'). Si mamah lah empunya rumah tempat kami nginep geratis. Wew, kami ditraktir makan di Rumah Makan Oemah Semar, dong! Selama kami di Yogyakarta, kami cuman sekali makan di restoran! Itu pun ditraktir mamah :D Dan emang dasar gadis-gadis gakmau-rugi, kami mesen makanan yang paling mahal hahaha. Kami makan jam 18:30, dan kereta berangkat satu jam kurang kemudian. Kami berinisiatif buat bungkus makan malam kami, biar kami nikmati di kereta aja, jadi kami nggak ketinggalan kereta. Tapi emang dasar mesti seru, sampai di stasiun Lempuyangan, kereta kami baru saja berangkat. Dengan aksi ngebut mamah dan kawan-kawan Albo, kami diantar ke stasiun Tugu buat mengejar kereta Gajahwong yang emang transit di situ untuk beberapa saat. Emang dasar mesti seru lagi; gue, Mastah dan Elda yang berada di satu mobil mesti nungguin Nitria, Cindy dan Arum yang ada di mobil temennya Albo. Mereka dateng lewat bagian depan stasiun, sedangkan kami lewat bagian belakang stasiun. Kebetulan, tiket ada di Nitria. Gue, Mastah dan Elda super panik karena menurut petugas kereta, kami harus buru-buru karena kereta bakalan berangkat beberapa menit lagi.<br />
Kami lari sana-sini, mondar-mandir, bolak-balik dan juga berkali-kali mohon sama petugas kereta supaya menunggu Nitria, Cindy dan Arum yang nongolnya lama, sambil bawa barang yang buanyak dan buerat! Untungnya, akhirnya kami melihat Nitria, Cindy dan Arum. Kami pun nggak ketinggalan kereta! Itu semua juga berkat bantuan mamah yang nggak tau kenapa bisa melewati batas pengantar demi memperjuangkan kami supaya nggak ketinggalan kereta. Hehehe (makasih mamah..)<br />
<br />
Di dalam kereta, kami masih ngos-ngosan dan ketawa-ketiwi inget kejadian yang rempong sebelumnya. Penumpang lain juga senyum-senyum karena mereka tau bahwa kami hampir ketinggalan kereta. Tapi, penumpang sebelah gue cukup resek. Dia kayak keganggu gitu sama kehebringan kami. Yaelah, bu, kayak nggak pernah hampir ketinggalan kereta aja! #eh Setelah cukup tenang, gue dan kawan-kawan menyantap bungkusan makan malam traktiran si mamah. Setelah mengurus Elda yang masih demam, gue, Arum dan Mastah lanjut ke kabin dapur buat ngecharge hp sekaligus ngopi-ngopi dan main kartu UNO. Setelah gue dan Arum menang main kartu UNO 1000 Rupiah dan hp kami akhirnya fully charged, kami memutuskan untuk kembali ke kursi kami, lalu bobok cantik. Lumayan, gue bisa tidur selama 4 jam. Pukul 06:00 WIB tanggal 13 Februari 2012, gue dan my backpengkoran ladies tiba di stasiun Pasar Senen, lalu segera melanjutkan perjalanan ke rumah kami masing-masing. Di taxy, gue tidur pules. Sampai rumah, setelah bercengkrama beberapa saat dengan sisa-sisa suara yang juga ledes alias habis dengan keluarga gue; gue tidur selama 10 jam. Berhubung badan super lemas, terutama paha, juga suara gue ledes, gue sms boss buat minta izin tidak bisa masuk kerja (ngajar) hari itu. Untung dimaklumi...<br />
<br />
Yah, begitulah kisah perjalanan gue dan para gadis backpengkoran selama 3 hari di Kota Pelajar, Yogyakarta. Seru, sedih, haru, sebel, kesel, bahagia adalah emosi-emosi yang kami rasakan selama 3 hari ditambah 2 hari perjalanan di Yogyakarta. Meskipun rada sebel karena gue nggakbisa upload foto banyak-banyak di blog dikarenakan lemotnya untuk ngupload foto di sini, jadi nggakbisa pamer deh :p hahaha. Tapiiii semua foto-foto sudah lengkap abisss gue upload ke fb, kok! Check it out huehehe.<br />
Well, gue nggak kapok traveling! Bahkan, gue semakin cinta. Yang bisa gue petik palingan adalah, find your match traveling partner(s). Jangan sampe salah pilih partner ketika traveling, deh. And now, saatnya gue merencanakan perjalanan-perjalanan gue selanjutnya. Tapi, nunggu tabungan cukup dulu hehe. Gimanapun juga, gue nggak mau ngandelin duit orangtua. Gue pengen jadi seorang travel writer, oleh karena itu kewajiban gue sendiri lah untuk berusaha keras demi memenuhi cita-cita gue tersebut. Doakan akuuuuhh!!!<br />
<br />
<br />
<br />
p.s: Ada kata-kata bijak yang menyentuh ketika gue menapakkan kaki di daerah rumah mbah Marijan, di kawasan Merapi. Begini bunyinya,<i> "Ajining menungso iku gumatung ana ing tanggungjawabe marang kewajibane".</i> <b>"Kehormatan seseorang dinilai dari tanggung jawab terhadap kewajibannya"</b> :)<br />
<br />
<br />
<br />
by:<br />
Esra Masniari TambunanEsra Masniari Tambunanhttp://www.blogger.com/profile/06234917634113566800noreply@blogger.com0