Aku sedang berjalan di sunyi malam ketika tiba-tiba ada seseorang yang menubrukku.
"Duh!" pekikku. Aku terjatuh, buku yang kubawa berserakan dimana-mana. Aku menatap ke atas, mencoba untuk menemukan siapa orang yang telah menabrakku seenaknya.
"Heh? Punya mata ga sih?" ujarku kesal.
"Maaf", ujar orang yang telah menabrakku. Ia seorang laki-laki yang ternyata sangat tampan. Tapi karena sedang kesal, aku tidak perduli akan ketampanannya.
"Yaudah sih bantu gue berdiri kali", ujarku ketus. Namun, lelaki itu malah melenggang pergi, meninggalkan aku yang masih terduduk di aspal. Aku melotot kesal, namun tidak memanggilnya, hanya membiarkan dirinya pergi begitu saja.
Itu 3 tahun lalu. Sekarang aku sudah berada di pelukan Barel, lelaki yang dulu menabrakku dan membiarkanku terduduk di aspal. Ya, dia ternyata menyukaiku. Padahal, dulu sikapnya sangat ketus. 2 tahun sudah aku berpacaran dengan Barel. Kami sudah melewati masa-masa dimana orangtua Barel yang konglomerat, melarang Barel untuk berpacaran denganku yang merupakan anak dari seorang tukang nasi goreng keliling.
Aku dan Barel juga telah melewati masa-masa dimana kami bertengkar dan menangis di tengah hujan, masa-masa dimana seorang cewek bernama Nischa menyukai Barel dan ingin merebutnya. Bahkan aku dan Barel juga telah melewati masa-masa sulit saat Barel hilang ingatan, dan ketika aku harus dibuat seolah-olah mati oleh Nischa. Aku dan Barel akan terus bersama-sama melewati hidup kami bersama, selamanya, meski hingga belasan session yang menunggu untuk menyiksa cinta kami.
Tertanda:
Pitri.
p.s: -__________________________________- *semua sinetron Indo kan gini yakkk
with lope-lope,
Esra Masniari Tambunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar