Masalah yang gue geluti sekarang masih menusuk. Tapi untunglah tadi gue juga curhat ke orang lain juga, jadi gue gak perlu sedih atau kecewa berlebihan.. Jadi ini yang gue dapet..
"Nah, inilah kehidupan. Sekarang, echa belajar untuk hidup di dalam konflik. Gak perlu banyak bicara atau terlalu mengurusi masalah itu. Juga jangan malah jadi keluar dan lepas tangan sama masalah ini. Emang rasanya gak enak banget, tapi inget lagi tujuan kamu yang sesungguhnya. Tantangan yang sebenarnya nya adalah bagaimana kamu lari di tengah hujan. Basah juga sih tapi jangan sampe malah berhenti. Lagi, kita tidak perlu mejadi ikan untuk berenang di laut, tidak perlu menjadi rusa untuk berlari di hutan. Intinya, terobos masalah ini dengan tetep kuat dan tidak terpengaruh hal yg kelihatannya sempurna tapi menyakitkan. Gak perlu menjadi sesuatu yang bukan-kita hanya untuk menyamakan kedudukan. Jadi ambil yang baiknya dong. Belum tentu menjadi sama itu baik kan? Karena menjadi dewasa adalah belajar mengenai 2 hal terpenting: belajar untuk memaafkan dan belajar untuk menerima kekurangan orang lain. Dan mengenai merasa diremehkan dan juga diribetin sama omongan orang yang terlihat 'hebat', kita cukup belajar dari dia. Orang yang kelihatan hebat di muka umum tapi kepo sama orang yang kelihatannya gak sehebat dia, itu perlu dipertanyakan. Apakah si hebat ini udah melakukan hal yang baik untuk membuat si tidak-hebat ini menjadi lebih hebat? Kalau cuman untuk merendahkan sih semua orang juga bisa. Jadi lebih baik kan membantu si tidak-hebat menjadi sama-sama hebat? Begitu, cha. Jangan sampe keluar ya.."
Yeah, bener banget. Bener banget semuanya itu. Semoga gue bisa lebih bijak menanggapi masalah yang gue hadapin sekarang, dan seterusnya. Semua pelajaran gue jadiin aksi, bukan cuman ditulis atau diinget doang, amin..
Btw itu nasehat yang gue dapet abis curhat ttg sesuatu yang belakangan ini menjadi pergumulan gue. Seneng curhat sama orang yang sangat tepat: MY DAD :)
"Nah, inilah kehidupan. Sekarang, echa belajar untuk hidup di dalam konflik. Gak perlu banyak bicara atau terlalu mengurusi masalah itu. Juga jangan malah jadi keluar dan lepas tangan sama masalah ini. Emang rasanya gak enak banget, tapi inget lagi tujuan kamu yang sesungguhnya. Tantangan yang sebenarnya nya adalah bagaimana kamu lari di tengah hujan. Basah juga sih tapi jangan sampe malah berhenti. Lagi, kita tidak perlu mejadi ikan untuk berenang di laut, tidak perlu menjadi rusa untuk berlari di hutan. Intinya, terobos masalah ini dengan tetep kuat dan tidak terpengaruh hal yg kelihatannya sempurna tapi menyakitkan. Gak perlu menjadi sesuatu yang bukan-kita hanya untuk menyamakan kedudukan. Jadi ambil yang baiknya dong. Belum tentu menjadi sama itu baik kan? Karena menjadi dewasa adalah belajar mengenai 2 hal terpenting: belajar untuk memaafkan dan belajar untuk menerima kekurangan orang lain. Dan mengenai merasa diremehkan dan juga diribetin sama omongan orang yang terlihat 'hebat', kita cukup belajar dari dia. Orang yang kelihatan hebat di muka umum tapi kepo sama orang yang kelihatannya gak sehebat dia, itu perlu dipertanyakan. Apakah si hebat ini udah melakukan hal yang baik untuk membuat si tidak-hebat ini menjadi lebih hebat? Kalau cuman untuk merendahkan sih semua orang juga bisa. Jadi lebih baik kan membantu si tidak-hebat menjadi sama-sama hebat? Begitu, cha. Jangan sampe keluar ya.."
Yeah, bener banget. Bener banget semuanya itu. Semoga gue bisa lebih bijak menanggapi masalah yang gue hadapin sekarang, dan seterusnya. Semua pelajaran gue jadiin aksi, bukan cuman ditulis atau diinget doang, amin..
Btw itu nasehat yang gue dapet abis curhat ttg sesuatu yang belakangan ini menjadi pergumulan gue. Seneng curhat sama orang yang sangat tepat: MY DAD :)
Esra Masniari Tambunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar