Sabtu, 11 Oktober 2014

Surat Untuk Pak Bowo

   OMG. I wrote this and saved it into the draft. Well, I know people have forgotten the open letter rumor several months ago. But, I think I still need to post it. So...





   Good day, sir. I am writing to you here because I don't know how to post it in on tumblr and I don't want to find out how to either. So, I let my soul writes here and I hope someday, somehow, you'll be able to read this open letter to you.

   I'm surprised to see many people are concerned about you and they want to spare some time to write to you. Either you're willing to read it or not, (well, actually you'll be just fine when you read those letters) those letters still come up everyday. I 'm interested in expressing my thoughts about you because I'm also interested in your exceptional character. I mean, look at you! You definitely love yourself and you've got great ambition to be the greatest person in my lovable country, Indonesia.
   Dear, Mr. Prabowo, your life must be hard. You know; there is a metaphor in this world about an egg and boiling water. This raw egg used to be soft and mild before it is boiled in a boiling water. When it comes up from the hot water, the egg becomes cooked and no longer soft. All I can think about this metaphor someway, is you. Well, not exactly only you. It's me and you. I know how it feels like. I can still smell the blessedness of my childhood. It's a great fortune for me. I was just young and happy. I didn't know what pain was. I only cried when I wanted some snacks that my dad banned to be eaten by his kids. When I grew older and more mature, I knew pain. Maybe it's not as painful as yours, but I felt pain too. I cried several times; trying to fix my heart, but it didn't heal quickly like I've always wanted. I became that cooked egg; I'm no longer soft and mild. I was angry with what happened in my life. Again, I'm no longer that soft raw egg. And now, I looked at my reflection on you. You are exactly just like me. You didn't want to lose because losing is pain. Yea, I know because when I knew what pain was and how exactly that hurt me so bad, I unconsciously pulled the strength out of myself. It was great sometimes because I don't fear, but do you know when I am too strong I hurt people around me too?

   I am writing to you in a very painful condition right now. I have a big problem and I start to feel pain as well. It's just again, suddenly I remember you.

   Mr. Prabowo, you're not alone. I am also great and smart; without intending to exaggerate or show off, and I also have so many plans for Indonesia. I want - really really want - Indonesia to become a very great country. I don't want the money. I have no heart to see some people begging for food on the street while I am here; looking for the way how I should I spend my money for. However, I can't see myself become a president, rule our country. I am a self-centered woman. Maybe not always, but I can't lose. I don't want even to start as a candidate. I never look up to it. Wondering why? I am that cooked egg. I still figure out how to be a well cooked delicious egg.

   We're just the same. Mind to make it happen together? Don't worry, I can't lose too.





Esra Masniari Tambunan

Hello, Singapore!

   OMG! It's been ages since I haven't posted anything on my blog! It's dusty everywhere haha. I feel bad to myself, tho! I shouldn't be sok busy! Ok, gue sebenenrnya mau menceritakan pengalaman perjalanan gue yg menyenangkan bersama adek gue di Singapore, last March 2014. Oh, well, it's October already. Basi dan telat banget ga sih? Hm!

   Ok, I'm gonna try to remember what I did with sister in Singapore and here we go..

   Gue sama adek gue, Ester, pergi ke Singapore setelah melewati 2 hari yg menyenangkan di Malaysia. Tidur di airport yg super duper dingin, jalan kaki jauh banget karena salah turun di stasiun monorail, dan menikmati wisata kuliner di Kuala Lumpur, sooo we continued our journey to Singapore by using train. Kita berangkat pukul 23.00 I guess? Dan tiba di Singapore, tepatnya di stasiun Woodlands pada pukul 07.00 pagi. Anyway, keretanya juga dingin banget! *sob* Gue dan adek gue terbangun beberapa kali, selain emang terbangun untuk cek paspor di bagian imigrasi, karena kedinginan. Padahal gue udh pake jaket, pashmina, kaos kaki, masker, tapi tetap aja kedinginan! Huh. Sampai di Singapore, kita berdua naik bus nomor berapa ya, lupa-_- setelah agak bingung sebenta. Untungnya kita dipandu sama orang Indonesia yg kita kenal di kereta tadi. Setelah melewati perjalanan selama sejam di dalam bus, akhirnya kita sampai di main city of Singapore! Kita berhenti di bus stop Little India dan jalan kaki selama sekitar 10 menit, lalu nyampe deh di hostel kita, Footprints Hostel!
   Nginep di Footprints Hostel recommended, kok. Untuk 2 malam berdua, biayanya sekitar 750an ribu Rupiah di dorm yg isinya mix (cowok & cewek) ber 10. Itu kamar yg paling murah haha. Kamar mandinya bersih dan kamarnya ya lumayan, lah. Ber 10 cukup rame tapi ngga berisik. Seru juga karena kami ketemu orang-orang baru. Dari Ghana, Chile, dan India! Too bad, I forget their names-_- Because we rarely stayed at the hostel to have a conversation. Kami kebanyakan keluar dan keliling-keliling, right. Malem aja kami masih belanja di Mustafa Center dan sampai hostel sekitar jam 1 LOL.
 
   Ok, so, hari pertama gue dan adek gue langsung keliling Singapore untuk pergi ke tempat-tempat yg must visit banget di sana. Of course you know, Merlion Statue, was one of the places that I mentioned above. Gampang kok ke sananya. Ohya, kami menggunakan MRT yg bener-bener cepat dan mudah! I'm in love with MRT! I wish Indonesia could have one someday (AMEN). Tiket MRT kami beli di stasiun MRT Bugis ya kalau ngga salah namanya, untuk 3-day-pass, berhubung kami emang berada di Singapore selama 3 hari. Jadi dapet kartu gitu. Lupa harganya. Again, I'm sorry huhu.

Me and my sister in Merlion Statue
   Sehabis puas-puasin menikmati pemandangan dari dekat Merlion Statue, we went to Orchard Road. Di sana, sumpah ya, gue sama adek gue bener-bener jalan di sekitaran Orchard Road yg luas parah buat nyari es krim Uncle!! Dan itu MELELAHKAN BANGET! Our feet were hurt so much till we barely could sleep at night! Susah juga nemuin tuh es krim. Sekalinya nemu jaraknya beda 10 meter doang. Kami beli es krimnya 2x. Emang enak, sih. Murah pula cuman 1 SGD. Tapi selain karena enak dan murah, kami ngga mau sia-sia nyari tu es krim sampai capek banget, jadi beli 2x hahah.

Uncle ice cream FTW (that day)! My fave is the mango one.
   Ice-cream mission is accomplished! Terus kita lanjut buat belanja sepatu di RUBI. Kebetulan emang udah berencana buat beli sepatu di sana dan adek kami, Elda, juga minta sepatu RUBI. Ngga nanggung-nanggung dia mah, minta oleh-olehnya!





to be continued...........







Esra Masniari Tambunan


Kamis, 22 Mei 2014

Rp 100.000 ke Malaysia (Part II)

   Here we go for the part II! Setelah menghabiskan beberapa jam semalam di airport yg superrr colddd, gue dan adek gue ready to explore KL! Sekitar jam 08:30 pagi, kami naik bus ke KL Sentral. Harga tiketnya saat itu MYR 8. Di bus kami nggak tau apa-apa karena langsung tidur nyenyak sampe tiba di KL Sentral haha. Ohya sebelumnya kami ngisi perut pake pop mie yg kami bawa dari Indonesia. Air panasnya ngambil dr drinking tap. Kami nggak beli makan lagi karena kami pikir bakal sarapan di Bukit Bintang, KL. Long story short, setelah tiba di pemberhentian KL Sentral, kami langsung nyari ticket booth untuk naik monorail ke Bukit Bintang. Rada jauh dari pemberhentian bus. Dan tas kami itu berat gilak! Kebetulan pemberhentian bus nya itu di daerah stasiun KA Sentral dan ada locker untuk nitipin barang di daerah WC. Awalnya kami PD aja mau bawa-bawa tas kami kemana-mana selama mengexplore KL. Tapi, setelah beberapa langkah menuju monorail, kami nggak kuat dan memutuskan untuk nyewa locker aja haha. Lockernya beda-beda besarnya. Harga sewa locker dari MYR 5-MYR 20. Dan lockernya banyak yg nyewa, lhoo.. Jadi bisa juga nggak kebagian. Lucky us, kami dapet locker yg cukup untuk tas kita berdua. Harganya MYR 10. Setelah itu kita berangkat deh dengan tentengan seadanya dan ringan untuk mengexplore KL!^^

   Naik monorail, kami dapet koin biru gitu. Jadi bilang ke mbaknya (mbaknyaaa haha) mau ke Bukit Bintang, lalu dia kasih tau harganya, which was MYR 2.10 dan kita dikasih koin biru dari plastik. Setelah itu, tap koinnya, masuk untuk nunggu monorail. Setelah sampai di tempat yg dituju, koinnya dimasukin untuk keluar, deh! Praktis, yaa. Jauh dari yg namanya macet. Nyaman, deh. Tadinya mau makan di Jalan Alor, Bukit Bintang, tapi kami waktu itu agak bingung dan mutusin untuk langsung ke Petronas Tower dulu aja. Perut kami isi lagi pake cemilan yg kami bawa dari Indo. Laluuu kami jalan kaki ngikutin palang serta nanya-nanya orang untuk sampai ke Petronas Tower a.k.a Twin Tower dan itu jaaauuuhhh sekaliiiii dari daerah Bukit Bintang T.T Jauh banget pokoknya. Kalau mau tau seberapa jauh, coba sendiri aja :-/ Somehow, setelah pulang dari Petronas Tower, kami baru tau kalau mau deket untuk menuju ke sana, harusnya turun di stasiun berikutnya, after Bukit Bintang. Yaudahlah yaaa, itung-itung olahraga :))

Hi, Twins!

    Setelah puas foto-foto di Petronas, kami pun lanjut menuju Batu Caves. Tapi sebelum itu, kami makan dulu di mall nya. Lunch berupa 2 nasi, 1 ayam (gede jadi bagi 2) dan 3 sate seafood gitu (bulet gede-gede) dan soda 2 gelas. Semuanya MYR 9.59 berdua. Terus kami ketemu kios Durian Durian dan girang banget karena jual makanan made of durian. Kami beli es krim durian yg enaaak banget sama bolu durian. Ohya kami juga mampir ke kios yg jual pretzel dan beli yg rasa caramel kalau nggak salah. Itu yummy sekaliii. Setelah puas jajan-jajan, kami naik monorail lagi untuk kembali ke KL Sentral dan lanjut beli tiket seharga MYR 2 naik kereta menuju Batu Caves.



   Di Batu Caves, kami jajan ladoo (begitu bukan yah nulisnya?) makanan khas India. Dan beberapa cemilan khas India juga. Lucunya, ketika gue bawa-bawa plastik, seekor monyet (emang banyak monyet berkeliaran di situ) menerjang gue!-_- Dan Idk why, I shouted, "NO! NO! GO!" sambil mengacungkan jari macam marahin doggy gue haha. Reflek gituu. And that monkey went away. Thank God gue nggak dicakar atau digigit haha. Ohya sebelum pergi dari Batu Caves, gue dan adek gue bikin tato hyenna. Harga 1 tangan MYR 5. Harganya beda-beda, sih, tergantung model. Habis itu kami cusss ke Jalan Alor untuk wisata kuliner. Di sana kami beli durian yaaang superbb delicious! Harganya 20 MYR. Makan di tempat dengan tangan pake kayak sarung tangan made from plastik bening. Habis itu kita juga penasaran sama es mata kuching dan beli juga. 1 gelas harganya MYR 1.50. Rasanya? Di Indo sih kita kenal dengan nama liang teh ternyata! :)) Lalu kami juga makan asam pedas laksa dengan harga MYR 6 yg ENAK BANGET BANGET! Sumpah mau lagiii :( Tapi nggak tau dimana nemu makanan itu di Indo hiks! Asam pedas laksa, I miss youu :(

   The day in KL was almost over when we finished our dish in Jalan Alor. Suddenly, hujan turun, deras banget. Nggak suka nunggu, kami sembari mengunjungi toko oleh-oleh sambil payungan pake pashmina. Beli sedikit oleh-oleh, terus kita lanjut ke stasiun monorail dan balik ke stasiun KL Sentral. Sampai di stasiun, kami nyari tempat mandi dan ternyata di sana ada kamar mandi untuk mandi yg disewakan seharga MYR 5. Gpp deh, daripada lengket-lengket basah ke Spore, yg ada masuk angin. Kamar mandinya juga bersiihh dan sepi. Nyamannnn. Lalu setelah mandi kami beli makan burger item haha. Rotinya warna kehitaman gitu. Mungkin terbuat dari kacang hitam kali. Dagingnya pork, harganya MYR 4.90. Belinya di Jalan Alor. Pokoknya kalau mau wiskul di KL, ke Jalan Alor aja okay! Makanan di sana enak semuaaa dan banyak banget! Setelah kenyang, kami menunggu jadwal kereta kami berangkat sambil video call pake line sama keluarga kami di rumah. Di Stasiun KL Sentral wifinya kenceng dan free! Ada tempat buat charge hp juga. Jadi, waiting is not a boring thing to do there. Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, kami memasuki kereta Senandung Sutra dan ready menuju Singapore! Harga tiketnya MYR 34, kami beli lewat online. Jadi tiketnya udah diprint dan kami bawa dari Indo. Sebenarnya, ada tempat duduk macem tempat tidur gitu di kereta itu, harganya juga beda dikit sama tempat duduk biasa. Tapiii kami kehabisan :( Untungnya selama di kereta kami bisa tidur sih, walaupun teteup tersiksa karena kedinginaaaan. Dinginnya berlebihan sekaliii padahal udah pake jaket, kaos kaki dan pashmina T.T Selama menuju Singapore, kereta berhenti sekali di Johor Baru untuk imigrasi. Jadi dengan muka bantal mesti turun dan ngantri imigrasi. Setelah itu, kami kembali ke gerbong kereta dan ternyataaa di situ banyak orang Malaysia yg naik kereta juga untuk ke Singapore. Mereka semua berdiri di gerbong dan itu banyak sekali orangnya. Usut punya usut, ternyata mereka itu warga Malaysia yg kerja atau sekolah di Singapore! Luar biasa ya, bolak-balik 2 negara tiap hari-,- Oh ya, dari stasiun Johor Baru ke stasiun Woodlands, Singapore, cuman makan waktu 5 menit. Dan tadaaa! Pukul 07.00 pagi waktu setempat kami tiba di Singapore, glady, safely, and excitedly! :)


   Kesimpulan gue? Kuala Lumpur sangat sangat mudah dijelajahi! Biaya hidup juga nggak jauh beda sama Indonesia. Makanan enak cari di Jalan Alor. Kebersihan lebih baik dibanding Jakarta. Orang-orangnya surprisingly ramah-ramah. Jangan takut nyasar, asal nggak malu bertanya, nggak sesat di jalan ;) Jangan lupa juga, banyak-banyak cari tau tentang suatu tempat sebelum travelling ke situ. Supaya nggak buang-buang waktu untuk nyasar. Apalagi kalau waktu singkat, bikin list mau kemana aja jadi jelas dan nggak buang waktu. Apalagi kayak gue waktu itu, udah beli tiket ke Singapore, booking hostel di sana, dan juga beli tiket pulang ke Indo dari Singapore. Jadi, gue nggak butuh bad surprises on my journey that time. Puji Tuhan semua berjalan dengan lancar. Well, somehow, I miss KL's asam pedas laksa haha! Hope to find it here one day or even we can go back to KL! :D Amen! See you in the next post about my journey to Singapore! :)





Esra Masniari Tambunan

Rp 100.000 ke Malaysia

   Hello! Well, it's been a while since I've posted my last writing here! Kali ini sesuai judul, gue bakal ngepost mengenai kisah perjalanan gue ke Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 01 Maret 2014 lalu. Rp 100.000, 00 ke Malaysia? Yup! Bener banget :D Gue dapet tiket super murah terbang ke KL lewat Air Asia! Waktu itu gue seneng banget karena dapet tiket semurah itu di saat gue punya rencana liburan ke KL-Singapore bareng adek-adek gue. Ohya, akhirnya yg berangkat ke KL-Spore cuman gue dan Esther, sedangkan adek gue yg lain, yaitu Elda, nggak jadi ikut karena dia males nabung abis dari Bali sama temen-temennya. Too bad, huh?

   Dengan tiket semurah itu, gue sama Esther sangat happy flying to KL. Rencana kami pun menghabiskan waktu 2 hari semalem di KL lalu lanjut ke Singapore. The unique thing that we hadn't experienced before was spending a night in the airport; sleeping. Haha! Jadi ceritanya itu kami dapet tiket penerbangan malem, berangkat sekitar jam 8 an deh yaa, gue rada lupa. Terus nyampe sana sekitar jam 11.30 malem. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk nggak perlu nginep di hotel karena rada percuma, pagi-pagi banget kami bakalan langsung keliling KL dan malemnya yaitu tanggal 02 Maret 2014, kami berangkat ke Singapore naik kereta Senandung Sutra, tepatnya jam 11 malem.

   Tiba di bandara KLIA, komen gue pertama? Banyaaak banget yg tidur ngampar di lantai airport! Haha. Bandara ini khusus penerbangan low cost, jadi mungkin yaa banyak TKI gitu kali yaa, yg bermalem di sana. Orang banyak bangeeet yang tidur beralaskan koran, bahkan tikar segala! Some people were so well prepared, meanwhile, gue dan adek gue cuman bisa ketawa ngeliat pemandangan itu dan ngebayangin kalau kita bakal ended up begitu juga. Setelah asyik main hp untuk update status Path (asik gaul) dan juga ngabarin keluarga kalau kami udah arrived in KL happily and safely serta hungrily, kami mutusin untuk ke kantin airport to have some dinner. Setelah milih-milih makanan di beberapa kios di situ & ngitung-ngitung pengeluaran, pilihan kami jatuh ke roasted chicken pake nasi. Totalnya MYR 4.50. Waktu itu kurs nya sekitar Rp 3.500 untuk 1 MYR (Malaysian Ringgit); jadi kalau dirupiahain makan malam kami itu sekitar Rp 15.750,00 lah ya. Pretty cheap, huh? Di Indo juga sekitaran segitu lah. Enak kok. Ohya untuk minum, kami bawa 2 botol minum tupperware gede dan kami isi di airport. Kebetulan ada semacam fountain water gitu lah, ya, yg safe to drink. Yg gue tau letaknya di depan Starbucks. Nggak tau deh, ada lagi atau nggak di tempat lain di KLIA nya.

   Lalu setelah kenyang, kami mutusin untuk tidur, so it means thaaat: cari lapak! Haha. Kami muter-muter aja nyari lapak paling pewe untuk tidur. Setelah nemuin yg menurut kami paling rada sepi (karena tengsin juga tidur ngampar depan orang banyak haha), kami pun gelar pashmina buat jadi alas, make jaket, dan ngejadiin tas kami sebagai bantal. Sebelum tidur ya ketawa-ketawa dulu karena itu sooo far sama yg namanya comfort dan super dingin! Yaiyalah yaa, alasnya cuman pashmina yg tipis, sedangkan lantai airport itu dingin banget dan AC di sana juga sangat sangat dingin. Gue cuman bertahan tidur sekitar setengah jam lalu kebangun karena nggak kuat untuk tidur lagi saking dinginnya. Padahal gue juga udah pake kaos kaki lohh.. Lalu ketika terbangun, gue liat barisan bangku di depan gue yg tadinya penuh sama orang-orang udah kosong, jadilah gue mikir untuk pindah ke situ. Gue mencoba untuk ngebangunin adek gue, tapi dia nggak bangun-bangun. Lalu gue bawa semua tas dan gue pindah selonjoran di bangku sambil terngantuk-ngantuk tapi tetap ngawasin adek gue, barangkali dia bangun supaya nggak panik liat gue nggak ada di sampingnya beserta barang-barang kami haha. Lucky me, baru sebentar pindah, adek gue udah bangun dan bener, dia bangun dengan kaget dan celingak-celinguk karena gue nggak ada di samping dia beserta barang-barangnya haha. Gue pun segera memanggil dia dan akhirnya, gue bisa tidur sekitar sejam lagi sambil selonjoran di bangku dengan kepala nyender di tas. Saat itu gue merasa sangat tersiksa serta kangen kasur & bantal empuk juga selimut hangat di rumah huhu. Sempet terlintas di pikiran untuk nyewa kamar aja di Tune Hotel yg terletak di seberang airport tapi gue akhirnya gue tetep teguh pada pendirian untuk setia menekan budget dan pantang boros. Cuman tidur bentar, kok! Dan gue berhasil! Haha.

  Sekitar pukul 05.00 pagi, gue dan adek bangun dan memutuskan untuk mandi. Kebetulan di KLIA ada kamar mandi khusus mandi dan itu bersiiihh kok. Pokoknya kondisi airport nya untuk tidur dan mandi OK banget, deh. Jangan takut sama masalah sanitasi karena itu bukanlah masalah sama sekali hehe. Ya paling masalahnya untuk tidur ituu, dingin banget! Tapi kalau emang buat gue, travelling ada 2 jenis. Travelling untuk santai-santai boleh lah, nginep di hotel bagus dan bisa buat leyeh-leyeh. Tapi untuk jalan-jalan ke KL-Spore kemaren, gue travelling untuk mengembara istilahnya haha, jadi say no to pemborosan. Jadi, kalau untuk istilah tidur, yg penting tidur aja, kan? Ngapain hotel bagus-bagus, gitu. Yg penting bersih, tempat terjangkau dan aman. Nah, waktu di KL kemaren itu waktu untuk tidur juga sebentar, jadi gue memutuskan untuk tidur di airport. Lumayan banget buat pengalaman dan melatih mental! Haha. If you love adventures, you should put "sleeping in the airport" to your bucket list while travelling. At least once in your life! Nggak rugi dicoba. Seru, kok :p




to be continued.........

Kamis, 13 Maret 2014

Trip to Phuket

   Well, hello! Wah, gila, gue baru sempet nulis di blog lagi buat nyeritain trip gue ke Phuket bulan November 2013 kemaren setelah hampir 4 bulan berlalu! Lol. Maklum aja sih, gue sibuk berat kemaren-kemaren itu. So, after having a vacation to Thailand last November, gue berhadapan sama pengerjaan skripsi. Skripsinya sendiri dikumpul tanggal 29 Januari 2014, terus gue sidang tanggal 13 Februari 2014. Habis sidang pun belum juga bisa santai karena mesti ngurusin revisi dan hard cover skripsi. Habis itu, gue mesti ngurusin after-thesis-holiday gue haha. Perjalanan itu nanti gue tulis juga. Tapi, kali ini gue mau flashback ke si cantik Phuket dulu!

   On November 15th, me and two of my friends, Ika and Lydia, arrived in Phuket. Setelah 16 jam perjalanan darat dengan ganti bus 2x tapi dengan 1x ongkos, akhirnya kami nyampe juga di Phuket. Sebenernya sih, perjalanannya sendiri nggak selama itu, tapi yg bikin lama itu, waktu kita disuruh turun di Surat Thani untuk lanjut pake bus lain. Setelah pake bus lain, kita diturunin lagi untuk dioper naik mini bus. Jadi, sekitar jam 7 pagi, kita semua 1 bus dibangunin untuk turun di sebuah rumah makan untuk nunggu bus selanjutnya. Kami yg kaget karena dibangunin pas lagi nyenyak-nyenyaknya tidur, susah banget untuk melek! Haha. Mata rasanya masih lengket banget, tapi mesti buru-buru turun. Sambil setengah sadar deh kami buru-buru turun. Nah, ternyata rombongan di bus itu nggak semuanya menuju Phuket. Ada yg pergi ke wilayah lain Thailand juga. Jadi kami masing-masing menunggu bus yg berbeda. Yang di bus itu cuman ada 4 orang yg menuju Phuket. Ketiga penumpang adalah gue dan 2 temen gue, sedangkan 1 lagi cewek Amerika. Kita naik mobil pick up gitu-,- Tapi cuman sebentar, mungkin 5 menit. Habis itu kami diturunin lagi di sebuah rumah makan.
   Di rumah makan itu kami ditawarin untuk naik mini bus menuju Patong. Menurut mereka, kalau kita bayar nambah, kalau nggak salah sekitar 300 baht/orang, kita bisa langsung dianter menuju Patong, ngga pake mampir-mampir lagi. Kalau nggak, kita cuman diturunin di Phuket Town nya aja. Kita bertiga langsung mengiyakan karena udah capek banget dan mau tidur aja rasanya. Tapi kalau dipikir-pikir, dari Phuket Town bisa naik tuk-tuk ke Patong. Paling mahal juga 300 baht bertiga. Salah kami deh buru-buru mengambil keputusan. Udah gitu, sepanjang perjalanan Surat Thani-Phuket (4 jam), banyak juga mampir-mampir untuk ke tempat-tempat agen wisata. Gue nolak paket-paket wisata yg ditawarin dengan super jutek karena udah males banget. Janjinya kan ngga mampir-mampir lagi! Huh. Mana pake jemput-jemput orang juga, sama aja nunggu-nunggu juga. Bete, deh. Singkat cerita, akhirnya gue dan kawan-kawan nyampe di Patong, dianterin langsung ke depan gang hotel kami, yaitu hotel Break Point!

   Review singkat tentang hotel yg kami sewa dengan harga sekitar Rp 900.000,- untuk 2 malem dan pembayarannya dibagi bertiga itu; bersih, nyaman, luas, dan akses kemana-mana dekat! Jaraknya juga cuman beberapa meter dari pantai. Kamarnya itu guede banget dan kamar mandinya juga guedeee haha. Beneran deh, kalau mau ke Phuket, nginep di hotel ini aja. Gue bookingnya lewat Agoda waktu itu.


What to Do in Phuket?

   Hari pertama di Phuket, gue dan kawan-kawan mandi dan istirahat dulu di hotel karena badan capek banget 16 jam di perjalanan. Waktu itu kami nyampe hotel sekitar jam 1 siang. Setelah sekitar 2 jam an, kami main di pantai, terus ke mall kecil yang ada di sebelah hotel kami. Mall nya gaya minimalis, tapi apik dan bersih gitu. Lalu malam harinya kami nonton Simon Cabaret!! Banci show gitu hihi. Ampun, bancinya cantik-cantik bangeeeettt. Kalah deh gue jadi cewek hahaha. Tiket show nya udah gue pesen dari masih di Indo, dari orang Thai yg ngurusin tour gitu. Namanya Billy Ladda. Waktu itu gue sekalian pesen tiket tour ke Phi Phi Island juga. Harganya 1900 baht untuk Simon Cabaret + Phi Phi Island. Dia langsung nganter tiketnya ke hotel, jadi COD (cash on deal). Tiket itu juga udah termasuk transportasi antar jemput baik ke Simon Cabaret dan Phi Phi Island tour. Paket tour Phi Phi Island nya sendiri juga termasuk visit maya bay yang super duper cantik aduhai (beneran cantik, lho, gak lebay), snorkling, swimming at Loh Samah Bay, sightseeing Pile Cove, Viking Cave, dan makan siang. Kalau tertarik untuk ke Phuket dan mau kontak beliau, hubungin gue aja ya :D Recommended, kok. Murah pula. Ohya, makan siangnya juga ENAK BANGET! Hahahaha. Menunya sederhana aja, tapi kesukaan gue itu ikan apaan tau digoreng tepung sama tom yam nya yg seger dan enaaaaak bangeeeeet! Hahahaha. Sumpah, 2 menu itu enak banget! Kangen! :(


   Balik ke trip nya, Simon Cabaret sih ok, ladyboy nya cantik-cantik, walaupun gerakannya pas nari kurang lentur, luwes gitu. Dan di tengah-tengah sih rada boring lol. Kalau penasaran ya nonton aja, kalau nggak penasaran-penasaran amat mending nggak usah, sih hehe. 


Bener kan, cantik banget?!-_-

Ok, cantikan ladyboy nya daripada gue dan Lydia-_-

   Hari kedua, gue dan ketiga gue dijemput sekitar jam 7 pagi di depan hotel kami untuk menuju dermaga, naik speed boat buat tour Phi Phi Island. Kami mengunjungi tempat-tempat di atas yg udah gue sebutin tadi. Yg paling gue suka adalah pemberhentian pertama: Maya Beach!! Airnya jerrniiiiihhh banget! Tapi sayang, kami cuman dikasih waktu 30 menit untuk berenang-renang di situ T.T Gue suka maya beach pokoknya!



The WATER!
   Setelah maya beach, kami lanjutin ke tempat-tempat lainnya. Makan siangnya di Phi Phi Island main point nya. Iya, yg menunya enak-banget-gila itu hahahah. Lalu pantai terakhir, gue lupa namanya apa, yg jelas pantainya luas dan sepi, nggak ada rumah penduduk. Cuman ada beberapa resto, dan kursi-kursi pantai. Di situ kami nyantai banget, berenang-renang nikmatin pantai bersih yg langitnya biru. Suka, deh! Tapi untuk masalah snorkling, sama aja ikan-ikannya kayak waktu gue di Pulau Pari, Indonesia. Not so special.



Love it, mak!
   
   Setelah puas sama Phi Phi Island, hari udh menginjak sore dan kami semua kembali ke hotel. Malemnya kami nyari makan di Food Market Patong. Itu suatu tempat yg makanannya melimpah ruah di sepanjang jalan. Enak-enak! Kami sampai kalap, beli kebanyakan, lalu kekenyangan-,- Setelah makan, Lydia yg udah capek dan ngantuk mau langsung tidur di hotel, sedangkan gue dan Ika masih semangat 45 untuk jalan-jalan. Kami berdua mutusin buat joget-joget dulu di sebuah club. Nggak gitu lama, sih. Capek juga. 2 jam di luar, lalu kami pulang untuk bobok, deh!

   Hari ketiga, which was hari terakhir di Phuket, gue dan kawan-kawan mutusin untuk jalan-jalan di sekitar Patong. Paginya, kami berjemur dan berenang-renang di laut, lalu setelah mandi dan packing untuk pulang kemudian checked out, kami menitipkan barang-barang kami di hotel tsb. Nggak pake bayar apa-apa, lho. Walaupun pelayannya ngga pake senyum, yg penting fasilitas ok banget dan nitipin tas gratis :)) Karena pesawat kami berangkat jam 8 malem, kami mau ngabisin waktu sepuasnya di Phuket dengan jalan-jalan dan beli cinderamata lagi lol. Sekitar jam 4 sore, kami dijemput miss Ladda (kami bayar bus menuju bandara juga melalui pelayanan beliau). Tapi nggak tau kenapa bus nya nggak dateng-dateng dan ada kendala gitu. Lalu miss Ladda pun memanggilkan taxi, yg di sana itu semacam mobil sedan milik pribadi yg dijadikan taxi. Seharusnya taxi itu mahal, tapi berhubung darurat dan duit kami udah tinggal sedikit, miss Ladda tanggung jawab dan ngebiarin kami nambahin sedikit aja untuk taxinya. Setelah 1 jam berkendara, kami tiba di airport kecil nya Phuket dan siap pulang dengan hati gelisah nggak rela hahaha. Ah, I love Thailand! It's just definitely too soon to say good bye! Hiksss :( I hope to come back to Thailand one day and explore this country more, more, and more! Plus, to shop! I didn't shop much for myself that time!! Gee! Ok, amen to that and see ya on the next story of my great journey! ;)