Kamis, 20 Januari 2011

Rindu Itu Abstrak, Kau Tak Tahu, Karna Aku yg Merasakannya (terinspirasi dari tweet nya Anggreni Basria Simanjuntak ;)

Aku mendeskripsikan kata ini yang merupakan untaian jiwa dari sanubariku tak putus tak habis meski ku harap segera berakhir namun tak jua sirna karna memang ini rasanya Sama sekali bukan pahit ataupun manis karna bukan putih atau hitam warnanya kuning lebih baik atau tidak jingga saja Kuning terkesan ceria sedangkan rasa ini dominan air mata Air mata yang ku telan secara pedih namun secara tak sengaja aku tersenyum bahkan menerbitkan tawa Mau tau rasanya? Kau tidak akan tau karna mungkin kau tak kan pernah tau Bisa saja kau selamanya berlari atau sembunyi tetapi rasa ini tidak bisa mati Sama seperti halnya kekekalan ada rasa benda juga asa yg tidak bisa kau paksa pergi Selamanya mungkin jika kau bukan hadir atau kembali atau seperti yg ku ingini yaitu di sini maka rasa ini tetaplah bongkahan es raksasa yg bersemayam di lubuk sukma Ada perasaan dingin sakit serta melumpuhkan karna rasa ini Meski kau coba menari di atasnya kau tetap tak akan bisa memecahkannya Itu yg ku namakan sakit Sakit ini tidak harus permanen juga tidak boleh permanen Bukan egois tetapi penggambaranku adalah rasa ini harus terbang jauh Ku mau kamu yg membuangnya Ku mau kamu hadir selamanya di sini Mencairkan es yg membeku mengalahkan batu Sudahlah cukup aku lemah berdiam Aku mau kau tau bahwa jika kau tanya apa itu rindu bacalah untaian kata kata ini yg ku jalin tidak rapi seperti rasa rindu Karna rindu itu tidak ada habisnya Ya rindu ini sederhana seperti kalimat kalimatku Sederhana namun tanpa penghalang tanpa pembatas Rindu itu abstrak kau tak tau karna aku yg merasakannya Baca lagi ini jangan pernah berhenti karna kau tak akan pernah temukan penghabisan Aku rindu rindu rindu rindu rindu rindu rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar